“Apakah kau sudah memastikan hal ini?” Tanya Chen Wang.
Jiang Xianji mengangguk sekali dan berkata, “saya bahkan telah pergi mendatangi tetangga Mo Jianyu yang telah pindah dari Luoyang. Saya yakin sekali dengan hal ini Wangye.”
Chen Wang menghela napas, alisnya berkerut, “untuk sementara ini jangan katakan hal ini pada siapapun. Jangan biarkan hal ini diketahui oleh orang lain.”
“Dimengerti Wangye.” Jawab Jiang Xianji.
Sesaat kemudian, Chen Ai Lin datang. Gadis itu secara tiba-tiba muncul. Mengetahui hal ini, Chen Wang menjadi sangat was-was. Apakah Chen Ai Lin telah mendengar percakapan antara Chen Wang dan Jiang Xianji?!
Chen Wang menelan rasa khawatirnya dan segera bersikap normal. “Ai Lin, apa yang kau lakukan disini?”
Chen Ai Lin tersenyum lebar, dia nampak seperti Chen Ai Lin yang biasanya, yang selalu ceria dan gembira. Gadis itu menjawab, “aku datang karena ibu menyuruhku memanggilmu ge. Ibu ingin bertemu denganmu.”
Melihat sikap Chen Ai Lin, Chen Wang percaya bahwa adiknya itu tidak mendengar percakapan antara dirinya dan Jiang Xianji. Jantung Chen Wang yang menegang akhirnya bisa mengendur.
Chen Wang, “ibu bisa saja menyuruh pelayannya, kenapa kau yang datang kemari?”
“Aku bosan, jadi aku menawarkan diri. Hmm, apakah Shu gege akan pergi sekarang?” Tanya Chen Ai Lin.
Chen Wang memberikan isyarat pada Jiang Xianji untuk keluar dari ruangannya. “Kenapa? Apa ada yang ingin kau katakan padaku?”
Chen Ai Lin mengangguk, “bisakah Shu gege mengabulkan permintaanku? Bisakah kau membantuku?”
Dahi Chen Wang berkerut, “apa maksudmu?”
“Aku menginginkan Mo Qing Shan, bisakah Shu gege membuatnya menjadi milikku?” Kata Chen Ai Lin dengan bersungguh-sungguh.
“Berhenti meminta hal itu padaku Ai Lin, aku tidak bisa melakukan hal seperti itu. Jika kau menyukai Mo Qing Shan, maka kau harus berusaha sendiri. Tidak ada gunanya datang padaku.” Chen Wang berkata dengan sarkastik, “pergilah, aku tidak bisa membantumu.”
Chen Ai Lin menghentakkan kakinya dan dia segera pergi dengan ekspresi kesal. Sesampainya di dalam gerbong keretanya, tangan Chen Ai Lin yang meremas sapu tangan akhirnya terlepas. Dia mencengkeram erat sapu tangan itu karena tangannya telah gemetaran semenjak dia berada di Wangfu. Apa yang membuatnya bersikap demikian?
“Apa yang sebenarnya telah aku dengar? Mo Qing Shan dan Mo Qi Yue bukanlah saudara? Apakah aku salah dengar?! Tidak mungkin! Ini pasti salah!” Gumam Chen Ai Lin.
Adalah suatu kebohongan jika Chen Ai Lin tidak mendengar percakapan antara Chen Wang dengan Jiang Xianji. Chen Ai Lin telah sampai di Wangfu sejak lama, sewaktu dia akan masuk ke ruangan kakaknya, Chen Ai Lin secara tidak sengaja mendengar percakapan antara Chen Wang dengan Jiang Xianji.
“Jiang Xianji pasti salah! Shu gege pasti salah!” Kata Chen Ai Lin seraya menenangkan dirinya sendiri.
Di luar, Chen Ai Lin mungkin terlihat menampik hal yang baru saja didengarnya itu, namun di dalam hatinya, gadis itu tidak bisa tidak khawatir. Kekhawatirannya dan rasa takutnya menjadi semakin besar saat dia memikirkan bagaimana cara Mo Qing Shan memperlakukan Mo Qi Yue. Cara Mo Qing Shan memperlakukan gadis itu memang tidak bisa dibilang tidak romantis atau bahkan melebihi perlakuan seorang adik pada kakak perempuannya. Ada sejumlah batasan yang seharusnya tidak boleh dilewati oleh Mo Qing Shan. Tapi….
Chen Ai Lin menepuk pipinya. “Tidak, tidak. Shu gege pasti salah! Aku tidak boleh berpikiran negatif dulu.”
*/
Chen Wang memasuki istana, dia pergi ke istana setelah adiknya, Chen Ai Lin, menyampaikan pesan Permaisuri Rong Yan padanya.
“Ayah, ibu.” Chen Wang sedikit kebingungan karena ayahnya, Kaisar Chen, juga ada di sana. Tidak hanya itu, bahkan Chen Ren Jun pun berada di bawah atap yang sama dengannya.
Kaisar Chen, “duduklah, ayah dan ibumu ingin menyampaikan sesuatu.”
Chen Wang merasa bahwa sesuatu akan segera terjadi. Dia masih bersikap tenang dan tidak bersikap gegabah. Chen Wang berkata, “hal penting apa yang ingin ayah dan ibu sampaikan? Saya rasa itu adalah sesuatu yang penting mengingat Huang Xiong juga ada disini.”
“Ini tentang pernikahanmu dengan Song Zhi Rou.” Kata Permaisuri Rong Yan.
Mendengar ucapan ibunya, Chen Wang segera terpancing. “Ibu, itu…”
“Biarkan ibu menyelesaikan ucapannya dulu adikku. Kenapa kau begitu terburu-buru?” Chen Ren Jun tiba-tiba berkata.
Chen Wang akhirnya duduk kembali di kursinya. Ekspresinya sangat dingin dan dia terlihat tidak sabar. Sementara itu, permaisuri Rong Yan kembali melanjutkan ucapannya yang sempat tertunda. “Ibu sudah pergi ke biro astronomi istana dan menyuruh mereka menentukan hari yang baik untuk pernikahan kalian. Ayahmu juga sudah menyetujui hal ini. Jadi pernikahanmu akan dilaksanakan di bulan kedelapan di hari ke 7.”
Chen Wang, “itu bulan depan! Apa-apaan ini ibu?!”
“Ayah, bukankah sesuatu seperti ini harus dibicarakan terlebih dahulu pada saya?” Chen Wang mengalihkan pandangannya pada Kaisar Chen.
Kaisar Chen dengan tenang berkata. “Ayah rasa hal seperti ini tidak perlu lagi untuk diperdebatkan. Dari awal, urusan harem sudah seharusnya diurus oleh seorang Permaisuri. Dan juga, kau seharusnya bisa menjadi lebih bijak seperti kakakmu. Seorang Wangye harus bisa mengorbankan perasaannya demi kepentingan semua orang.”
“Lalu bagaimana dengan saya? Apakah perasaan saya tidak penting?” Chen Wang bangkit dari kursinya, amarahnya tumbuh.
Kaisar Chen memukul meja, “apapun yang terjadi, pernikahanmu dengan Song Zhi Rou tetap akan berjalan! Jangan membantah lagi.”
Chen Wang terlihat terengah-engah. “Ayah!”
Chen Ren Jun tiba-tiba bersuara, “ayah, ibu, tolong jangan marah. Chen Wang emosi karena dia sedikit terkejut, dia mungkin belum tahu hal lain yang harusnya bisa membuatnya senang.”
“Apa maksudmu Huang Xiong?” Chen Wang mengerutkan keningnya ketika dia bertanya.
“Aku sudah bicara pada ayah dan ibu dan mereka setuju akan hal ini. Kau bisa menjadikan Mo Qi Yue sebagai milikmu dan dia bisa menjadi selirmu jika kau menikahi Song Zhi Rou sebagai Wangfei-mu.” Chen Ren Jun menepuk pundak Chen Wang seraya bertanya, “bagaimana menurutmu?”
Tatapan Chen Wang kosong, dia terlihat begitu kebingungan. Ibunya, Permaisuri Rong Yan, tiba-tiba membuka mulutnya. “Apakah kau masih ingin menolaknya putraku? Ayahmu dan Putra Mahkota telah meminta hal ini pada ibu, seharusnya kau menghargai mereka.”
Chen Wang semakin curiga saat dia mendengar ucapan ibunya itu. Ayahnya, Kaisar Chen dan kakaknya, Putra Mahkota Chen Renjun, ikut campur dalam masalah pernikahannya dan bahkan mengusahakan agar Mo Qi Yue bisa menjadi istrinya. Tidakkah mereka melakukan semua itu karena maksud tertentu?
*/
Di Mo Fu, Mo Qing Shan tengah sibuk di dalam ruang belajarnya. Dia bahkan tidak keluar untuk sekedar melihat Mo Qi Yue. Semua fokusnya kini tertuju pada satu hal, itu adalah niatannya untuk membersihkan nama baik keluarga Liu.
“Cara membersihkan nama baik keluarga Liu Ru Shi adalah dengan cara menyikap kejahatan Kaisar Chen.” Mo Qing Shan menghela napas, “itu sangatlah sulit. Dari mana aku harus memulainya?”
Tok tok tok…
Ketukan terdengar dari luar ruangan, Mo Qing Shan segera pindah dari ruang belajarnya menuju ke kamar utamanya untuk kemudian membuka pintu.
“Apa yang kau lakukan di sini?” Mo Qing Shan membuat ekspresi acuh tak acuh saat dia melihat sepupunya, Mo Nian Zhen, datang dengan seringai aneh.
Mo Nian Zhen tiba-tiba memeluk pundak Mo Qing Shan seraya berkata, “besok adalah hari libur, apakah Qing Shan gege tidak ingin menonton opera musik? Aku telah membeli tiket untuk kita berdua.”
“Apakah kau gila?!” Mo Qing Shan memarahinya, “untuk apa aku pergi menonton opera musik bersamamu?! Dan juga, apakah kau lupa bahwa aku masih harus menjalani masa hukumanku! Aku tidak akan pergi.”
Mo Nian Zhen tahu bahwa hal ini akan terjadi, jadi dia telah menyiapkan rencana cadangan jika dia ditolak. Dan benar saja, tuan muda kedua keluarga Mo itu harus menggunakan rencananya.
“Aku juga mengajak Qi Yue jiejie, apakah benar gege tidak mau pergi?” Kata Mo Nian Zhen.
“Kau mengajaknya juga?” Mo Qing Shan mulai ragu.
Mo Nian Zhen mengangguk seperti tengah menumbuk bawang putih, “ehm, tentu saja. Dia akan menemuimu di sana saat dia sudah kembali dari toko.”
“Aku bisa menjemputnya, kenapa malah harus menunggu?” Tanya Mo Qing Shan.
Mo Nian Zhen diam sejenak, dia berusaha memproses alasan yang akan dia berikan pada Mo Qing Shan. Tidak sampai satu menit, Mo Nian Zhen akhirnya menemukan alasan. Dia berkata, “aku mengatakan kalau aku tidak mengajakmu karena kau akan sibuk. Ge, kau tahu kan kalau Qi Yue jiejie sangat peduli padamu, dia tidak mau kau melupakan pekerjaanmu karena hal ini.”
Mo Qing Shan cukup puas dengan alasan bodoh yang dibuat oleh Mo Nian Zhen, jadi dia menerimanya. Dia akhirnya setuju untuk pergi ke opera Cina.
“Ini tiket masukmu,” Mo Nian Zhen berkata, “kita akan pergi bersama besok dan bertemu Qi Yue jiejie disana.”
“Baiklah.” Kata Mo Qing Shan.
Mo Nian Zhen, begitu dia keluar dari ruangan Mo Qing Shan, dia langsung menghela napas lega. Jantungnya nyaris copot karena dia telah berbohong pada Mo Qing Shan. Berbohong? Apa maksudnya?
“Sekarang aku harus pergi menemui Qi Yue jiejie. Dia pasti mau membantuku kan?” Mo Nian Zhen mendengus, “jika bukan karena Gongzhu, aku pasti tidak akan mau melakukan hal gila ini! Qing Shan gege pasti akan memukuliku sampai aku mati nanti!”
Beberapa jam yang lalu di istana…
Dengan langkah malas dan acuh tak acuh Mo Nian Zhen pergi menemui Chen Ai Lin yang telah menunggunya di taman istana. Jika bukan karena suruhan atasannya yang tahu bahwa dia, Mo Nian Zhen, adalah Shifu Chen Ai Lin, Mo Nian Zhen pasti tidak akan mau pergi menemui gadis itu. Ya, kebohongan tentang Mo Nian Zhen yang berstatus sebagai Shifu Chen Ai Lin Gongzhu masih belum diketahui oleh Kepala Departemen Kehakiman.
“Gongzhu, apakah Gongzhu tidak tahu kalau saya sangatlah sibuk?” Begitu Mo Nian Zhen selesai memberikan hormat, dia langsung protes.
Chen Ai Lin mengabaikan keluhan pria muda itu. Sebagai gantinya, dia mengeluarkan tiga kertas tiket, “ambil itu.”
“Apa ini?” Mo Nian Zhen meraih kertas-kertas kecil itu.
“Itu adalah tiket opera, kau harus membujuk Mo Qing Shan agar dia mau pergi kesana besok.” Kata Chen Ai Lin.
Mo Nian Zhen menghentakkan kakinya dengan kesal, “Yang Mulia, sebaiknya anda menyuruh saya melatih seekor anjing berbicara daripada saya harus meminta hal ini pada Qing Shan gege. Walau pun langit runtuh sekalipun, dia tidak akan mau pergi.”
“Apakah itu berlaku jika dia tahu bahwa Mo Qi Yue juga akan pergi kesana?” Ujar Chen Ai Lin.