Jiangnan and Love Confession (?)

3172 Kata
Di lantai bawah, Zhou Meng tampak sibuk dengan kegiatannya sendiri. Pria itu rupanya telah membawa semacam benda yang dapat membuatnya tidak bosan. Ada buku besar dan kuas, dan Zhou Meng duduk di sebuah kursi sembari menulis. Sekilas, dia tampak seperti pengunjung perpustakaan kota yang rajin. “Bagaimana caraku bicara padanya? Dia pasti akan tersinggung.” Mo Qi Yue berdiri di samping pagar kayu di lantai dua tokonya. Tong Nian dan Mo Qing Shan keluar mempengaruhi Mo Qi Yue agae gadis itu tidak membatalkan niatannya. Ayolah, Mo Qi Yue ini terlalu baik! “Jie, jika kau tidak mau mengatakannya, maka aku yang akan pergi menemuinya. Aku akan mengatakan beberapa kata padanya.” Mo Qing Shan menawarkan diri. Gadis itu menggelengkan kepalanya, dia tentu saja tidak akan membiarkan si mulut besar Mo Nian Zhen mengacaukan segalanya. Di dunia ini, selain Mo Qing Shan yang selalu jujur terhadap kata-katanya, ada satu orang lagi yang kata-katanya bisa menghancurkan dunia, dan orang itu tentu saja adalah tuan muda kedua, Mo Nian Zhen. “Aku akan turun dan berbicara padanya.” Mo Qi Yue berbalik untuk kemudian menuruni setiap anak tangga dengan langkah anggun. Zhou Meng tampaknya sangat berkonsentrasi dengan pekerjaannya. Dia bahkan tidak sadar jika Mo Qi Yue telah berdiri di depannya. Barulah saat Mo Qi Yue berdeham, dia mengangkat kepalanya. “Maafkan aku Qi Yue, aku samasekali tidak menyadari kehadiranmu.” Zhou Meng buru-buru berkata, “duduklah.” “Kau tampaknya sibuk,” ujar Mo Qi Yue yang melihat beberapa kertas yang berserakan di meja. Zhou Meng buru-buru membereskan kertas-kertas itu sembari berkata. “Aku hanya menuliskan catatan barang yang akan dijual.” Mo Qi Yue mengangguk, dia diam untuk beberapa saat. Mungkin nona Mo sedang memikirkan cara untuk mengatakan apa yang ingin dia katakan pada Zhou Meng tanpa menyakiti hati pria itu. “Zhou Meng, aku ingin mengatakan sesuatu.” Mo Qi Yue tampak ragu-ragu. Ekspresi Zhou Meng tiba-tiba menjadi serius. Dia membalas, “biarkan aku mengatakan apa yang ingin aku katakan dulu padamu Qi Yue.” Mo Nian Zhen dan Tong Nian yang berada di lantai dua saling memandang. Mereka bahkan tidak bisa secara jelas mendengar percakapan antara Mo Qi Yue dan Zhou Meng, tapi mereka bisa merasakan bahwa keduanya tengah mengobrol dengan serius. Mo Qi Yue tidak menjawab, dia hanya diam. Dan Zhou Meng menganggap itu sebagai suatu persetujuan, jadi dia melanjutkan. “Aku tahu kau mungkin bertanya-tanya kenapa aku selalu datang kemari dan menganggumu…” Mo Qi Yue buru-buru menyela ucapan Zhou Meng. “Tidak, Zhou Meng, kau mungkin salah paham. Kau samasekali tidak mengangguku. Hanya saja aku takut jika kau yang terbebani.” Zhou Meng, pria itu tersenyum lembut, pipinya yang sedikit berisi terlihat sangat menggemaskan. Zhou Meng berkata, “kau memang Mo Qi Yue yang baik. Kau selalu memikirkan perasaan orang lain.” Mo Qi Yue, “….” “Qi Yue, apa yang ingin aku katakan adalah…,ehm aku menyukaimu dan aku ingin melamarmu.” Zhou Meng sedikit tergagap. Mo Qi Yue diam dan dia tenang, namun tidak dapat dipungkiri bahwa dia juga terkejut. “Aku tahu ini terburu-buru. Tapi apa yang aku katakan sekarang adalah kejujuran. Aku, aku telah memperhatikanmu selama belakangan ini. Aku melihatmu beberapa tahun yang lalu dan aku sempat menyerah karena kau adalah tunangan Chen Wang. Tapi saat aku tahu pertunangan kalian batal, aku…, aku sangat gembira dan berniat meminangmu.” Ucap Zhou Meng panjang lebar. Mo Qi Yue, “Zhou Meng, ini ….” “Kau tidak perlu memberikan jawaban padaku sekarang. Kau bisa memikirkannya dulu. Dan untuk menunjukkan kesungguhanku, aku ingin pergi ke Mo Fu lagi dan menemui orang tuamu.” Timpal Zhou Meng. Mo Qi Yue tidak tahu bagaimana harus memberikan tanggapan. Zhou Meng terlalu baik, bahkan pria itu tidak mengatakan apapun lagi saat dia melihat Mo Qi Yue masih terkejut dengan ucapannya. Zhou Meng membereskan barang-baranganya dan pergi begitu dia selesai mengatakan apa yang dia ingin katakan. Melihat Mo Qi Yue duduk dengan tatapan kosong, Mo Nian Zhen dan Tong Nian datang untuk bertanya pada Mo Qi Yue. “Astaga! Qi Yue jiejie, apa yang dia katakan padamu sehingga kau melamun? Apakah dia mengatakan sesuatu yang buruk?” Mo Nian Zhen memukul meja dan berkata, “Qing Shan gege telah menitipkanmu padaku, jadi aku akan menjagamu. Katakan saja jika Zhou Meng itu menggangumu.” Mo Qi Yue menggelengkan kepalanya, “tidak. Dia tidak melakukannya.” “Lalu apa?” Tanya Mo Nian Zhen yang mulai tidak sabaran. “Dia ingin melamarku. Dia mengatakan kalau dia menyukaiku dan berniat datang ke Fu untuk menemui ayah dan ibu.” Ucap Mo Qi Yue. Mo Nian Zhen dan Tong Nian sama-sama bereaksi berlebihan, “apa?!” Pekerja toko juga tampak terkejut ketika mereka mendengar suara Mo Nian Zhen dan Tong Nian. Mo Nian Zhen berpikir, “sial! Si babi Zhou Meng itu ternyata lebih berani daripada yang aku kira. Jika aku mengirimkan surat pada Qing Shan gege dan dia mengetahui hal ini, maka aku yakin dia pasti akan segera meninggalkan Jiangnan.” Tong Nian bertanya, “lalu apa tanggapan nona?” “Aku masih belum memikirkannya. Ini terlalu mendadak. Dan juga, Zhou Meng adalah pria pertama yang ingin melamarku semenjak pertunanganku dengan Chen Wang batal.” Kata Mo Qi Yue. Itu benar. Hanya Zhou Meng yang berani melakukan hal itu. Pria itu memiliki nyali yang besar. “Chen Wang masih mengejar Jiejie, apakah Meng gege tahu akan hal ini?” Tanya Mo Nian Zhen. Mo Qi Yue tampak tidak setuju dengan ucapan Mo Nian Zhen. “Itu hanyalah spekulasi belaka, tolong jangan katakan hal itu lagi ZhenZhen. Sekarang Chen Wang sudah memiliki calon istri dan kami tidak memiliki hubungan apapun.” Mendengar jawaban dari Mo Qi Yue, Mo Nian Zhen menjadi sedikit resah. Dia takut jika Mo Qi Yue akan setuju dengan lamaran Zhou Meng. “Lalu…, apakah Jiejie akan menerimanya?” Mo Qing Shan yang penasaran akhirnya memutuskan untuk bertanya. Mo Qi Yue terdiam, selang beberapa saat dia menjawab. “Pernikahan seorang anak diatur oleh orang tua. Aku tidak bisa berpendapat apapun.” “Tidak! Jie, kau yang akan menikah, kau berhak memutuskan. Dengar, paman dan bibi sangat menyanyangimu, mereka pasti ingin Jiejie bahagia. Jadi tolong pikirkan ini baik-baik. Ya?” Reaksi Mo Nian Zhen ini terlihat sangat berlebihan. Tapi itulah dia, dia menginginkan Mo Qi Yue hidup dalam kebahagiaan. Dan jika apa yang diketahui oleh tuan muda kedua adalah fakta, maka dia akan sangat mendukung Mo Qing Shan agar dia bisa bersama dengan Mo Qi Yue. */ Di Jiangan, Mo Qing Shan merasa hidungnya gatal dan dia ingin sekali bersin, tapi dia menahannya, punggungnya juga tiba-tiba sakit. “Tuan muda Mo, kita tidak bisa terus bersama seperti ini. Kita berlima harus berpencar. Akan sangat sulit untuk bergerak jika kita seperti ini.” Jiang Xianji diam-diam memberikan pendapatnya. Mo Qing Shan mengangguk setuju, “kalian harus menyalakan suar peringatan begitu kalian berhasil membakar kapal ini. Kapal ini akan semakin bergerak jauh, kita tidak boleh membuang waktu lagi. Mari kita lakukan!” Kelima orang itu dipecah menjadi dua kelompok. Mo Qing Shan pergi dengan tentara A, sementara Jiang Xianji pergi dengan tentara B dan C. Kedua kelompok itu menyebar ke dua arah yang berlawanan. Mo Qing Shan dan tentara A pergi ke arah depan, sementara Jiang Xianjin beserta tentara B dan tentara C bergerak ke arah buritan kapal. “Langkah awal yang harus kita lakukan adalah menghentikan kapal ini. Kita harus memutuskan tali layarnya.” Bisik Mo Qing Shan pada tentara A. “Dimengerti.” Jawab tentara A. Awak kapal tampak mondar-mandir, dan pergerakan mereka menjadi semakin sulit. Dan rencana mereka untuk tidak ketahuan pun tidak berjalan dengan baik. Dua orang perompak tiba-tiba muncul dari belakang mereka. Tapi beruntung Mo Qing Shan dan tentara A jauh lebih sigap. Mereka dengan gerakan yang cepat langsung melumpuhkan dua orang perompak itu. “Ganti bajumu, kita akan menyamar menjadi mereka.” Kata Mo Qing Shan. Tentara A sedikit tidak mengerti, tuannya mungkin melupakan sebuah fakta. “Wakil Komandan, mereka tidak memiliki rambut, sedangkan rambut kita berdua sangatlah panjang.” Mo Qing Shan sedikit malu, “itu benar. Tapi tidak apa-apa, kita bisa menggunakan kain atau hal lain untuk menutupi rambut kita. Setidaknya kita tidak akan terlalu mencolok.” Keduanya akhirnya selesai mengganti pakaian mereka dan tanpa membuang-buang waktu, mereka mulai menyelinap masuk ke dalam sebuah ruangan yang terlihat jauh lebih baik. Tentara A. “Ini pasti ruangan pemimpin perompak, bagaimana ini Wakil Komandan? Haruskah kita menerobos masuk?” Mo Qing Shan nampak sedang berpikir, dia lalu menjawab. “Akan sangat berbahaya jika berdua masuk. Kemari dan dengarkan aku. Aku akan masuk ke dalam dan kau akan berjaga di luar. Jika sesuatu yang tidak menguntungkan terjadi di dalam, kau harus pergi mencari Jiang Xianji dan segeralah lempar suar peringatan. Kita tidak bisa menunggu lebih lama lagi. Apa kau mengerti?” Tentara A tampak ragu, dia merasa tidak enak hati saat mendengar bahwa Mo Qing Shan lebih memilih dirinya sendiri daripada menyuruhnya masuk ke dalam ruangan itu. “Ba…bagaimana bisa saya membiarkan Wakil Komandan masuk ke dalam sendirian? Itu sangat berbahaya.” Kata tentara A. Mo Qing Shan berkata dengan bersungguh-sungguh, “biarkan aku bertanya padamu, siapa namamu?” Tentara A, “hah?” “Namamu! Aku harus tahu bagaimana cara menyebut namamu agar aku bisa menjelaskannya padamu.” Kata Mo Qing Shan dengan ekspresi tidak sabar. Ya, semenjak mereka pergi dari pelabuhan Jiangnan kemarin, mereka belum sempat berkenalan. Hanya Jiang Xianji yang dikenal oleh Mo Qing Shan. Sementara Mo Qing Shan sendiri hanya menggunakan kata ganti “saudaraku” untuk ketiga tentara itu. “Nama saya Liang Younian.” Jawab sang tentara. “Liang Xiong (saudara Xiong) aku bukannya pamer padamu, alasan kenapa aku yang harus masuk adalah karena mereka tidak akan menyakitiku. Mereka mungkin akan memukuliku, tapi mereka tidak akan membunuhku. Ingat, mereka akan menjadikan aku selir Pria!” Mo Qing Shan melanjutkan ucapannya setelah jeda sejenak, “jika itu kau, mereka mungkin akan langsung menghabisimu dan kesempatan bagi kita akan semakin kecil. Jadi biarkan aku masuk dan kau awasi dari luar sini. Aku akan berusaha melumpuhkan pimpinan mereka.” Liang Younian masih enggan meninggalkan Mo Qing Shan. “Tapi Wakil Komandan sendirian, bagaimana bisa ….,” Mo Qing Shan sangat menghargai kekhawatiran Liang Younian, jadi dia menepuk pundak pria itu sembari berkata dengan tulus, “terima kasih karena kau khawatir padaku. Tapi kau juga harus yakin bahwa aku bisa menangani masalah ini. Kemapuan bela diriku tidak buruk. Kau bisa mengandalkan aku.” Mo Qing Shan tidak lagi mau mendengar Liang Younian mengoceh. Jadi dia buru-buru masuk ke dalam ruangan itu dan menghilang dalam sekejap mata. Liang Youniang yang masih ada di luar, tampak mengamati tali yang menarik layar kapal. Dia harus bisa memotong tali layar itu agar kapal berhenti bergerak. “Tidak ada panah, ini akan sulit.” Liang Youniang menghela napas panjang. Liang Youniang adalah salah satu tentara pilihan yang dapat diandalkan walau pun tingkah lakunya benar-benar tidak mendukung. Namun dia sangat gesit. Pertama-tama, Liang Youniang berniat naik ke dek kapal paling atas untuk melihat situasi. Beruntung disana ada tumpukan kotak kayu berisi ikan yang bisa menjadi benteng baginya berlindung. Liang Youniang memanjat dinding kayu dan tiba di dek atas dengan mulus. Dia melindungi dirinya terlihat dengan bersembunyi di balik kotak kayu itu. “Bagaimana caranya aku memotongnya? Aku tidak memiliki belati atau pedang.” Liang Youniang berusaha mencari benda-benda yang mungkin saja berguna untuknya. “Itu dia!” Liang Youniang teringat jika dia membawa suar peringatan bersamanya. Suar itu mirip seperti kembang api, namun dalam bentuk yang lebih sederhana. Jika tutup bambu benda itu dibuka, maka sesuatu yang menyerupai kembang api akan terlihat. Disamping itu, akan ada suara yang sangat keras menyertainya. Hanya saja… dia mungkin beresiko tertangkap jika dia menyalakan suar peringatan itu. “Aku harus mencari alternatif lain.” Liang Youniang menggaruk kepalanya dan mencoba mencari benda-benda lain yang bisa dia pakai. “Hei! Ambil beberapa ikan dan pergilah memasak! Kita sudah kelaparan!” Teriakan seorang awak kapal menyadarkan Liang Youniang dari pemikirannya. Dia berada di balik kotak-kotak ikan yang besar, jika dia tertangkap, maka semuanya akan berakhir! Liang Youniang berusaha membuat dirinya menyusut agar dia tidak terlihat dari atas. Dari tempatnya bersembunyi, Liang Younian mendengar suara tapak kaki mendekat. Orang itu berbicara menggubakan bahasa Riben. “Ikan apa yang kau inginkan? Aku akan memotong-motong mereka dan membuatnya menjadi sashimi.” Pria Riben itu berjalan menjauh untuk bertanya pada temannya, dan saat itu Liang Youniang melihat sebuah pisau yang ditinggalkan oleh pria bodoh itu. “Bagus sekali! Dewa selalu memberkati aku.” Kata Liang Youniang yang tampak gembira. Saat pria Riben itu kembali, dia menyadari bahwa pisaunya telah menghilang. Jadi dia bertanya pada temannya lagi, “apakah aku membawa pisauku? Dimana aku meletakkannya?! Apakah ada disana.” Teman pria itu berteriak, “kau memang pria pelupa bodoh. Kau mungkin tidak membawanya.” “Apakah iya?” Pria itu menggaruk kepalanya yang botak. Teman pria itu juga berteriak memaki, “pergi ambil pisau di dapur! Apakah kau akan menggunakan gigimu untuk memotong ikan-ikan itu?!” Setelah semua drama, Liang Younian akhirnya bergerak. Dia mulai mendekat dan saat semua awak kapal yang ada dek bagian atas sibuk dengan makanan mereka, Liang Younian segera memotong tali yang menarik layar itu. Dan dalam sepersekian detik, layar turun. “Hei! Tali layar kita putus!” Teriakan seorang awak kapal membuat langkah Liang Younian terhenti, namun dia segera melanjutkan langkahnya begitu dia mendengar kerumunan orang mulai bergerak ke dek atas kapal. Sementara itu di ruangan yang dimasuki Mo Qing Shan, kondisi tidak jauh lebih baik. Di ruangan itu, ada pakaian yang berhamburan, nampaknya seseorang tengah bersenang-senang disana. Mo Qing Shan juga bisa nendengar suara desahan yang memenuhi ruangan itu. “Sialan!” Kutuk Mo Qing Shan. Mo Qing Shan mencengkeram erat belati yang dibawanya sebelum akhirnya masuk lebih dalam. Namun bahkan sebelum dia berhasil melihat lebih dalam, seseorang telah memergokinya. “Tawanan kita ada disini! Dia melarikan diri!” Teriak orang itu. Liang Youniang yang berada di luar ruangan juga mendengar teriakan orang itu, jadi dia tidak lagi membuang waktunya saat dia pergi untuk melaksanakan apa yang Mo Qing Shan perintahkan. Liang Youniang segera pergi mencari Jiang Xianji yang ada di buritan kapal. Namun sebelum itu, dia terlebih dahulu menyalakan suar peringatan. Suara suar itu sangatlah keras sehingga semua orang yang ada di kapal itu mendengarnya. Para perompak yang ada di kapal itu berhamburan dan mereka tengah dalam mode waspada. Liang Youniang dan teman-temannya kini dalam pencarian. Mo Qing Shan masih sempat melawan. Dia melakukan perlawanan dengan belati yang dibawanya. Semuanya berjalan mulus sebelum akhirnya benda tajam yang entah datang darimana menusuknya di bagian perutnya. “Sial!” Kutuk Mo Qing Shan ketika dia melihat darah mulai merembes ke bajunya. “Berani sekali kau!” Pimpinan perompak itu telah mengenakan pakaiannya, dia membiarkan wanita yang telah bersenang-senang dengannya itu pergi. Mo Qing Shan tentu saja mengerti apa yang dikatakan oleh pimpinan perompak, tapi dia masih tidak mengakuinya. “Ikat dia!” Perintah pimpinan perompak. Mo Qing Shan kembali diikat, dan lukanya dibiarkan. Pimpinan perompak itu mendekati Mo Qing Shan dan berkata menggunakan bahasa Riben, “dari awal aku memang curiga bahwa mereka bukanlah nelayan. Apalagi pemuda ini, dia memiliki kulit yang halus dan dia juga tampan. Bisa dipastikan jika mereka adalah bangsawan atau pejabat yang menyamar.” Seseorang tiba-tiba masuk, dia melapor pada pimpinan perompak. “Ketua, layar kapal kita putus dan kapal berhenti bergerak. Dan bagian belakang kapal…gudang….itu…itu terbakar!” “Apa?!” Pimpinan perompak itu mencela, “bodoh!” “Salah satu tawanan yang kabur juga telah mengirimkan suar peringatan untuk meminta bantuan. Kita harus melarikan diri.” Kata orang itu lagi. Tawa terbahak-bahak Mo Qing Shan akhirnya pecah, dia tidak lagi menyembunyikan kemampuan berbahasanya. Dia tanpa ragu berkata, “hahahha Baga (bodoh) kalian tidak akan bisa lari sekarang! Jangan membuang-buang waktu kalian. Pasukan kami akan segera datang.” Kepala perompak itu mendatangi Mo Qing Shan dan segera menamparnya sampai-sampai Mo Qing Shan terhuyung. Sudut bibirnya berdarah tapi senyumnya tidak pernah pudar. “Cepat tiup terompet, kita harus memanggil bala bantuan dan pindah ke kapal lain.” Pemimpin perompak itu melirik Mo Qing Shan dan berkata, “bawa dia! Aku akan berurusan dengan anak itu nanti!” Pergerakan perompak Riben itu mulai terlihat. Kini pencarian terhadap empat orang lainnya tidak lagi menjadi prioritas. Yang akan dilakukan oleh perompak Riben itu adalah menyelamatkan diri mereka. Urusan akan menjadi panjang jika mereka tertangkap. “Bagaimana dengan tuan muda? Apakah dia baik-baik saja?” Jiang Xianji akhirnya bertemu dengan Liang Youniang, tapi saat melihat Liang Youniang sendirian, dia menjadi sedikit gusar. Liang Youniang, “dia mungkin telah tertangkap sekarang. Aku sudah mengeluarkan suar peringatan dan memotong tali layar, seharusnya ini cukup untuk mengulur waktu.” “Jika kapal sekutu mereka tiba lebih cepat dari bala bantuan, maka semuanya akan berakhir.” Jiang Xianji berkata dengan bersungguh-sungguh, “sekarang kita harus menyelamatkan tuan muda Mo Qing Shan. Kita juga harus membantu mengulur waktu.” Mereka tentu saja akan dikalahkan oleh jumlah, tapi setidaknya mereka bisa diandalkan. Dan mereka membutuhkan senjata, jadi sebelum keempat pria itu bergerak, mereka terlebih dahulu mengambil samurai milik para perompak. “Pedang jenis ini sangatlah hebat.” Pujia tentara B. “Ayo, kita harus segera bergerak.” Jiang Xianji memimpin ketiga tentara. Setiap awak kapal yang mereka temui akan mati secara tragis. Mereka akan tertusuk oleh samurai yang digunakan oleh empat pria Luoyang. “Dimana tuan muda Mo?” Jiang Xianji bertanya saat dia juga berjalan dengan terburu-buru. Liang Youniang tengah sibuk menebas kepala beberapa perompak, namun dia juga tidak mengabaikan pertanyaan Jiang Xianji. “Dia ada dek paling atas.” Keempat pria itu bergerak dengan kecepatan dua kali lipat dan dalam sekejap mata, mereka sampai di dek atas. Di sana, semua orang tengah berkumpul dan bersiap-siap jika bantuan sudah tiba. Dari tempat mereka berdiri, mereka bisa melihat Mo Qing Shan yang terluka tengah terikat. Itu tampak sedikit mengenaskan. “Lepaskan dia!” Teriakan Jiang Xianji membuat para perompak yang ada disana serempak menoleh. Pimpinan perompak segera memerintahkan, “habisi mereka!” Situasi saling bunuh tidak lagi dapat dihindari. Empat orang pria Luoyang bertarung melawan beberapa orang pria Riben yang jumlah tentu saja lebih banyak. Bagi ketiga tentara itu, pertarungan itu tidak ada apa-apanya, apalagi mereka adalah prajurit terlatih sedangkan musuh mereka itu hanyalah perompak yang tidak memiliki dasar bela diri yang tepat. Lalu Jiang Xianji, walau pun dia bukanlah tentara, namun dia telah menjadi ahli bela diri yang tidak bisa diragukan kemampuannya. Orang yang dia lindungi selama ini adalah Chen Wang, orang yang juga mahir bela diri, jadi wajar saja jika Jiang Xianji mampu mengalahkan dua hingga tiga orang dalam sekali perlawanan. Satu persatu perompak Riben itu dikalahkan dan di waktu yang bersamaan, kapal sekutu perompak Riben tiba. Hal ini tentu saja akan sangat menyudutkan kelompok tentara Luoyang. Mereka kini hanya bisa berharap bahwa Chen Wang dan pasukannya akan segera tiba. “Berhenti! Jika kau masih berani maju, maka aku akan membuat orang ini menjadi makanan ikan hiu di bawah sana.” Kepala perompak itu berbicara menggunakan bahasanya, tapi keempat pria itu memahami melalui isyarat tubuhnya.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN