Journey in Jiangnan 2

1612 Kata
Pasukan yang berjaga di tepi pantai , tepatnya di pelabuhan Luoyang tidak pernah mengendurkan penjagaan mereka. Mereka telah medirikan pos militer di sana. Itu bukanlah sebuah pos militer yang nampak seperti pos militer. Lalu apa maksudnya? Para tentara telah mengganti pakaian mereka dan melakukan penyamaran. Chen Wang sendiri telah menyiapkan pasukan serta kapal. Karena terlalu sulit untuk melakukan semuanya sendiri, Chen Wang pada akhirnya tetap mengatakan rencana yang telah dia bahas dengan Mo Qing Shan pada Xu Guang Xi. Xu Guang Xi sendiri tidak berada dalam posisi yang bisa menggugat, jadi dia hanya bisa menerimanya. “Yang Mulia, ini hampir pagi dan masih belum ada tanda-tanda yang ditunjukkan oleh Wakil Komandan Mo. Haruskah kita mengirim beberapa tentara untuk melihat situasi dari jarak yang lebih dekat?” Tanya Xu Guang Xi. Chen Wang masih bersikap tenang. Tidak ada kegusaran samasekali di wajahnya saat dia berkata, “kita harus mengikuti rencana dan tidak boleh merusaknya. Tunggu sebentar lagi, kita tidak boleh terburu-buru.” Xu Guang Xi mengangguk setuju. Chen Wang masih memandang langit pagi yang belum sepenuhnya terang. Angin yang bertiup dari lautan membuat wajahnya semakin pucat. Titik-titik salju bahkan telah bersarang di mantel bulu rubahnya. Hatinya mungkin dingin, tapi itu tidak sedingin salju. Chen Wang adalah sosok pemimpin adil yang secara diam-diam memikirkan anggotanya. Di kapal perompak… “Akhirnya kita bisa melepaskan ikatan ini.” Tentara A tampak senang. Mo Qing Shan menyuruh keempat orang itu untuk menjaga mulut mereka. Akan sangat berbahaya jika mereka ketahuan akan melarikan diri. “Shutt.” Pendengaran tuan muda Mo mendeteksi adanya langkah kaki yang mendekat, “ada orang yang berjalan mendekat. Cepat kembali ke posisi awal!” Tentara B, “ikatan kita telah terputus.” “Pegang saja, usahakan kita tidak ketahuan. Ruangan ini gelap dan kita pasti bisa mengelabuhi mereka.” Mo Qing Shan berbicara sembari mulai mengatur posisi, “ikatlah untuk membuat ekspresi memohon. Mustahil bagi sandra untuk bersikap normal!” “Dimengerti.” Bruakkk!! Pintu kayu tiba-tiba terbuka, ada cahaya menyilaukan yang masuk ke dalam ruangan itu. Wajah Mo Qing Shan, Jiang Xianji, beserta ketiga tentara yang lain langsung pucat pasi begitu mereka melihat apa yang ada di ruangan itu. Ada banyak darah di ruangan itu, darah-darah itu bahkan belum kering. Jadi bahkan mereka sempat bersandiwara dan berteriak, mereka telah membuat semuanya tampak alami. Ada empat orang yang masuk ke dalam gudang di dek kapal itu. Salah satu di antara mereka tampak mengenakan pakaian yang berbeda dan sudah pastinya lebih bagus, tidak dapat diragukan lagi bahwa orang itu pastilah pemimpin dari perompak-perompak itu. Mereka menatap Mo Qing Shan dan kawanannya. Pria berkepala botak yang sudah pasti pemimpin perompak itu berkata menggunakan bahasa Riben, “apakah hanya ini?” “Benar sekali! Sepertinya mereka nelayan kecil yang sial. Mereka bahkan belum mendapatkan banyak ikan.” Jawab perompak A. Pemimpin perompak itu terlihat mengawasi Mo Qing Shan dan lainnya. Dia bahkan menatap Mo Qing Shan dengan tatapan aneh. Sementara Mo Qing Shan sendiri sudah hampir mual karena merasa jijik saat dia di tatap oleh pria berkepala pelontos itu. Selang beberapa saat, kepala perompak itu berkata, “satu orang dengan tanda lahir di matanya, dia tidak boleh terluka. Dan yang lain, kalian bisa membunuh mereka dan jual mayatnya begitu kita sampai di Riben.” Setelah selesai mengatakan apa yang ingin dia katakan, pemimpin perompak itu pergi dengan sikap acuh tak acuh. Perompak yang lain mengikuti pemimpin mereka beberapa saat kemudian dan pintu gudang kembali tertutup. “Wakil Komandan, apa yang mereka katakan? Apa yang akan mereka lakukan pada kita?” Tanya tentara C. Mo Qing Shan tampak sangat terkejut. Kini dia linglung, dia berkata dengan tatapan mata yang kosong. “Dia akan membunuh kalian.” “Hah? Kalian dan bukan kita?” Tanya tentara B. Mo Qing Shan mengangguk, “aku tidak tahu apa alasannya, tapi pria botak itu berkata bahwa aku tidak boleh disakiti. Dan mereka mengatakan hanya akan membunuh kalian.” “Apakah tuan muda bercanda?” Jiang Xianji terlihat mengerutkan keningnya. Mo Qing Shan memakinnya, “apakah di dunia ini kau hanya akan mempercayai perkataan majikanmu?! Jika kau tidak percaya maka buktikan saja. Aku yakin dalam beberapa saat mereka akan memisahkan aku dengan kalian!” “Kalau begitu, mari kita segera bergerak.” Tentara A melerai pertikaian yang hampir saja terjadi. Kelima pria itu akhirnya mulai bergerak. Mereka tahu jika pintu tempat mereka disekap itu terkunci dan tidak ada cara lain selain membukanya secara paksa, tapi itu akan sedikit membuat keributan. Jadi Mo Qing Shan memutuskan untuk menggunakan belati untuk secara perlahan menggeser kayu yang digunakan sebagai kunci. Kayu itu sedikit bergeser sebelum akhirnya jatuh ke bawah, dan pintu berhasil di buka. Cahaya kembali menerangi gudang itu saat pintu terbuka, dan kini mereka bisa melihat secara jelas apa yang ada di gudang itu. “Demi Dewa! Apa-apaan ini?!” Ketiga tentara itu tidak bisa tidak merasa mual saat mereka melihat apa yang ada di depan mereka. Ya, mereka memang tentara, tapi mereka bahkan tidak pernah melihat sesuatu yang lebih mengejutkan dari apa yang mereka lihat sekarang. Jiang Xianji mendongak tanpa mengatakan apa-apa, “…” “Mereka sangat kejam.” Gumam Mo Qing Shan. Sebenarnya apa yang telah mereka lihat sehingga mereka tampak sangat terkejut. Mereka melihat lantai di lantai sehingga aroma amis menyeruak di ruangan itu. Apakah bukan itu yang mengejutkan mereka? Jawabannya bukan! Di atap, ada beberapa mayat yang tergantung. Ada banyak luka di tubuh mayat itu dan beberapa mayat yang masih segar bahkan masih meneteskan darah. Itulah kenapa bau amis itu tercium dan darah di ruangan itu tidak pernah mengering. “Ayo kita pergi. Kita tidak memiliki banyak waktu.” Kata Mo Qing Shan. Mo Qing Shan memimpin keempat orang itu dengan Jiang Xianji berada di urutan paling belakang. Mereka dengan hati-hati naik ke dek atas, dan bahkan sebelum mereka menginjakkan kaki ke dek atas, suara para perompak kembali terdengar. “Kita harus mengambil pria tampan itu! Pimpinan menyuruh kita mengamankannya.” Kata perompak A. Perompak B, “dan keempat orang lainnya akan kita eksekusi. Hah, beruntung sekali ketika kita memiliki wajah yang tampan. Itu bahkan bisa menyelamatkan nyawa!” Mo Qing Shan yang mengerti bahasa mereka hanya bisa terdiam. Dia bahkan tidak tahu apakah dia harus bangga akan ketampanannya atau tidak. Sebenarnya dia juga penasaran kenapa ketampanannya bisa menjadi sesuatu yang menguntungkan, jadi dia diam-diam mendengarkan ucapan dua orang perompak itu. “Ya, kau benar. Pimpinan akan menjualnya sebagai selir pria. Dia pasti akan bernilai tinggi.” Timpal perompak A. Mo Qing Shan tidak bisa tidak mengutuk. Dia benar-benar merasa dilecehkan. Selir pria?! Siapa yang akan berani melakukan hal itu padanya? Dan siapa yang mau menjadi selir?! Karena emosinya sudah tumbuh semakin besar, Mo Qing Shan kehilangan kendali akan dirinya. Dia keluar dari tempatnya bersembunyi dan dengan cepat menendang kedua perompak itu. Kedua perompak itu terpental, perompak A bahkan telah pingsan saat kepalanya terbentuk benda keras, ada darah yang mengalir dari kepalanya. Dan perompak B, dia baru saja akan berteriak, tapi Mo Qing Shan sudah terlebih dahulu menusuknya dengan belati milik Jiang Xianji. Jiang Xianji dan ketiga tentara tampak terkejut. “Ada apa? Kenapa Wakil Komandan membunuh mereka? Apakah mereka akan melakukan sesuatu pada kita?!” Tanya tentara A. Mo Qing Shan sangat marah saat dia menjelaskan, “biar ku beri tahu alasan kenapa mereka ingin menyelamatkanku dan tidak mau membunuhku. Mereka mau menjadikan aku selir pria. Menjijikan sekali dan berani sekali mereka. Aku harus membunuh mereka dan juga pria botak tadi! Dia bahkan tidak setampan anjing keluargaku!” Jiang Xianji yang tidak pernah tersenyum bahkan tidak bisa menahan senyumnya kali ini. Menurut Jiang Xianji, Mo Qing Shan tampak sangat lucu. “Ayo kita pergi!” Mo Qing Shan mendengus marah dan segera berbalik pergi. */ Ibukota Luoyang. Sudah beberapa hari terakhir Zhou Meng selalu datang untuk menemui Mo Qi Yue. Pemuda itu akan mengatakan beragam alasan agar dia bisa bertemu dengan gadis cantik itu. Dan Mo Qi Yue, dia terlalu lemah lembut untuk bisa mengusir atau pun mengatakan sesuatu yang bisa membuat Zhou Meng berhenti menemuinya. Memang benar bahwa tuan muda Zhou tidak melakukan sesuatu yang dapat membahayakan Mo Qi Yue, tapi tetap saja dia masih membuat Mo Qi Yue merasa tidak nyaman. Bahkan Tong Nian yang memuji ketampanan Zhou Meng pun tidak bisa tidak merasa jengkel. “Nona, nona harus mengatakan sesuatu pada tuan muda Zhou. Jika tidak, maka dia akan terus tinggal disini dan datang setiap hari.” Gerutu Tong Nian. Mo Qi Yue tidak bisa tidak mengakui ucapan Tong Nian itu. Nyatanya, Mo Qi Yue juga tidak mau membebani Zhou Meng. Selain itu, kehadiran Zhou Meng di toko herbal juga membuat para pekerja disana kebingungan. Banyak yang telah beranggapan salah dan mengira Zhou Meng adalah calon suami dari Mo Qi Yue. Dia, Zhou Meng, adalah seorang pedagang kaya raya. Dia seharusnya sibuk, tapi kenapa dia selalu ada untuk melihat Mo Qi Yue? Tok Tok Tok Pintu ruangan Mo Qi Yue terbuka dan Mo Nian Zhen muncul. Mo Nian Zhen adalah mata-mata sekaligus orang yang akan melindungi Mo Qi Yue atas suruhan Mo Qing Shan. Jadi sepulang bekerja dari istana, tuan muda kedua Mo datang ke toko herbal. “ZhenZhen, kenapa kau disini? Apa kau baru saja kembali bekerja?” Tanya Mo Qi Yue. Mo Nian Zhen mengangguk dan membuat alasan, “aku tadi baru saja mengecek beberapa dokumen yang ada di kantor pengadilan di dekat sini, jadi aku sengaja mampir untuk pulang bersama Jiejie.” Pemuda itu duduk secara sembarangan, tangannya menunjuk keluar dan dia berkata. “Di bawah ada Meng gege. Tadi kami bertemu dan dia menyapaku.” Mo Qi Yue mengangguk, “en. Sepertinya aku harus pergi menemuinya dan mengatakan padanya untuk tidak selalu menungguku disini. Sungguh, aku merasa tidak enak padanya.”
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN