Situasi di perguruan Wuji juga tidak terlalu jauh berbeda. Mo Xiang Yu, pemilik perguruan Wuji yang juga adalah paman Mo Qing Shan segera mengutus beberapa muridnya untuk pergi mencari dua keponakannya, Mo Qing Shan dan Mo Qi Yue.
“Ayah, biarkan aku pergi juga. Aku akan mencari Qing Shan gege.” Kata seorang pemuda yang berusia tidak jauh berbeda dari Mo Qing Shan.
Mo Xiang Yu mengangguk, “ehm, pergilah.”
Xu Jia juga tidak bisa tinggal. Dia juga akan pergi bersama dengan para murid perguruan Wuji untuk mencari Mo Qing Shan dan Mo Qi Yue.
Kelompok itu baru sampai di kaki gunung perguruan Taii Shan, dan dua orang yang akan mereka cari tiba-tiba muncul dari kejauhan.
“Tuan muda!” Teriak Xu Jia.
Semua orang menoleh untuk melihat Mo Qing Shan yang menunggangi kuda dengan Mo Qi Yue yang duduk di depannya.
“Maaf aku terlambat, ada sesuatu yang terjadi.” Kata Mo Qing Shan seraya menarik tali kekang kudanya.
Mereka semua akhirnya kembali ke atas gunung bersama-sama. Sesampainya di perguruan Wuji, Mo Xiang Yu dan istrinya, nyonya Cai Hong, segera menghampiri mereka.
“Apa yang terjadi dengan lengan Yu’er?” Nyonya Cai terlihat sangat khawatir ketika dia melihat sebuah kain terbalut di lengan ramping Mo Qi Yue.
Mo Qing Shan, “ini semua karena aku tidak bisa melindungi Jiejie bibi.”
“Tidak apa-apa bibi, ini hanya luka kecil.” Kata Mo Qi Yue.
“Kalau begitu, ayo masuk. Bibi akan membersihkan lukamu dan membuatkanmu obat.” Ujar nyonya Cai.
Mo Qi Yue mengangguk sebelum akhirnya pergi bersama dengan madam Mo. Sementara itu, Mo Qing Shan yang berniat mengikuti Mo Qi Yue harus membatalkan niatannya itu setelah pamannya, Mo Xiang Yu, menahannya.
“Qing Shan, biarkan Jiejiemu pergi bersama bibimu. Biarkan dia beristirahat dulu.” Kata Mo Xiang Yu.
“ZhenZhen, antar gegemu ke kamarnya, dia juga harus beristirahat. Kita akan bicara nanti.” Ujar Mo Xiang Yu pada putranya.
Pemuda itu menjawab, “baik ayah.”
Dia adalah Mo Nian Zhen, adik sepupu Mo Qing Shan dari pihak ayah. Usianya baru dua puluh tahun, dan tahun ini dia akan maju untuk mengikuti ujian kekaisaran bersama dengan Mo Qing Shan.
Dan apa? Siapa yang mengatakan jika Mo Qing Shan tidak akrab dengan adik sepupunya itu? Bukankah Mo Qing Shan mengatakan hal seperti itu? Dan bukannya dia juga berkata bahwa dia tidak bermain dengan anak-anak? Siapa yang anak-anak?
Dilihat dari segi fisik, Mo Nian Zhen memiliki tinggi badan yang lebih tinggi dari Mo Qing Shan. Perbedaannya hanya hanya sejengkal, tapi bukankah itu sudah menjadi penegasan bahwa Mo Nian Zhen bukanlah anak kecil lagi seperti yang pernah ditemui oleh Mo Qing Shan beberapa tahun yang lalu?
Beberapa tahun yang lalu, Mo Qing Shan pernah tinggal di perguruan Wuji. Dia berguru dan belajar ilmu bela diri di perguruan Wuji atas perintah ayahnya. Di saat itu pula Mo Qing Shan harus bergaul bersama dengan Mo Nian Zhen.
Saat itu Mo Nian Zhen masih anak-anak dan tingginya tidak lebih dari pundak Mo Qing Shan. Dan karena pemuda itu tidak memiliki saudara alias anak tunggal, dia menjadi sangat menyukai kakak sepupunya, Mo Qing Shan. Kemana pun Mo Qing Shan pergi, Mo Nian Zhen akan mengikutinya. Dan hal ini lah yang membuat Mo Qing Shan risih sehingga dia tidak mau mengalami pengalaman seperti itu lagi.
Dan apa bedanya? Apakah Mo Nian Zhen sudah berubah?
Ya, pemuda itu mungkin mengalami perubahan dengan fisiknya, tapi melihat bagaimana dia menyeret Mo Qing Shan kesana kemari saat ini, nampaknya dia masih tidak bisa melepaskan kakak sepupunya itu.
“Nah, ini kamar gege. Kamarku ada di sebelah sana.” Mo Nian Zhen menunjuk sebuah paviliun yang berada tepat di depan paviliun yang akan ditempati oleh Mo Qing Shan.
“Astaga, ini bencana!” Gumam Mo Qing Shan.
“Ge, apakah kau mengatakan sesuatu?” Tanya Mo Nian Zhen.
Mo Qing Shan segera menggelengkan kepalanya, “tidak-tidak, terima kasih atas kebaikanmu adikku.”
“Eh, lalu dimana Xu Jia akan tinggal? Biarkan dia tinggal bersamaku. Dia bisa tinggal di paviliun ini. Paviliun ini terlalu besar untuk aku tinggali sendiri.” Kata Mo Qing Shan.
Mo Nian Zhen menggelengkan kepalanya, aksesoris yang cukup mencolok di tubuhnya berbunyi ketika dia bergerak. “Tidak, tidak, gege tidak boleh diganggu oleh siapa pun. Xu Jia akan tinggal bersamaku sehingga kau bisa merasa tenang. Kau membutuhkan ketenangan untuk belajar kan?”
Mo Qing Shan berkata di dalam hatinya, “aku pikir aku akan lebih terganggu denganmu Mo Nian Zhen! Sial! Kenapa dia masih belum berubah walau setelah bertahun-tahun berlalu?"
Mo Nian Zhen memancarkan aura pemuda yang ceria dan penuh semangat. Dia sangatlah berbeda dengan Mo Qing Shan. Mo Qing Shan mungkin suka bercanda dan dia sedikit b****k, tapi Mo Nian Zhen memiliki pesonanya sendiri. Selain tampan, dia juga sedikit tidak masuk akal. Tuan muda Mo Nian Zhen menyukai segala keindahan dan sangat mencintai dirinya. Dengan kata lain, dia sangat terobsesi untuk membuat dirinya indah dan menawan!
“Ge, apakah kau masih membutuhkan sesuatu yang lain? Katakan saja semuanya padaku.” Kata pemuda ceria Mo.
“Tidak ada lagi, aku bisa mengurus semuanya sendiri.” Kata Mo Qing Shan yang mulai terlihat tidak berdaya.
Mo Qing Shan akhirnya bisa bernapas lega setelah Mo Nian Zhen meninggalkannya sendiri di paviliunnya. Suasana yang tenang tiba-tiba membuat Mo Qing Shan merasa damai.
“Huff, beruntung dia tidak tinggal di paviliun yang sama denganku. Jika masa-masa itu sampai terulang, aku akan pulang ke Luoyang dengan keadaan gila.” Kata Mo Qing Shan.
Mo Qing Shan kemudian membersihkan dirinya dan hendak beristirahat saat ketukan pintu terdengar.
“Sial! Siapa lagi ini?!” Mo Qing Shan dengan enggan menegakkan badannya dan berjalan ke arah pintu. Dan begitu pintu terbuka, dia tidak bisa menahan senyumannya. Itu adalah Mo Qi Yue yang datang untuk menemuinya!
“Jie!” Ekspresi Mo Qing Shan terlihat sangat gembira dibandingkan dengan ekspresinya saat bertemu dengan Mo Nian Zhen beberapa saat yang lalu.
Mo Qi Yue melangkah masuk ke dalam paviliun dan mengamati kamar Mo Qing Shan. Dia berkata, “ruanganmu nyaman.”
“Apakah kau menyukainya? Kau bisa memilikinya jika kau mau, aku bisa tinggal bersama Xu Jia dan para murid yang lain!” Kata Mo Qing Shan dengan semangat.
Mo Qi Yue mengerutkan keningnya dan merasa menyesal telah mengatakan hal itu. Dia tentu saja tidak memiliki niatan untuk tinggal di paviliun Mo Qing Shan, dia hanya berbasa-basi. Tapi itulah Mo Qing Shan. Pemuda yang bodoh karena cinta itu rela memberikan apapun untuk Mo Qi Yue. Jangankan sebuah paviliun, hatinya pun sudah dia berikan untuk Mo Qi Yue!
“Bibi sudah menyiapkan paviliun untukku dan Tong Nian, aku tidak mau tinggal di sini.” Canda Mo Qi Yue. Dia kemudian melanjutkan ucapannya, “Qing Shan, kau harus berlatih dengan serius agar bisa lolos Ujian Kekaisaran kali ini.”
Mo Qing Shan mengangguk dan terlihat sangat percaya diri. “Jiejie tenang saja. Aku akan menjadi ZhuangYuan tahun ini. Aku akan meraih gelar pencetak skor tertinggi di Ujian Kekaisaran tahun ini!”
Mo Qi Yue merasa lega karena Mo Qing Shan akhirnya bisa beradaptasi. Walau pun niatan Mo Qing Shan mengikuti Ujian Kekaisaran adalah untuk dirinya, agar Chen Wang tidak kembali memintanya menjadi Wangfei, namun tidak bisa dipungkiri bahwa Mo Qi Yue sangat menginginkan pria yang menurutnya adalah adik kandungnya itu untuk bisa sukses.
Mo Qi Yue tidak tahu akan perasaan Mo Qing Shan padanya karena sedari awal dia beranggapan bahwa dia dan Mo Qing Shan lahir dari rahim ibu yang sama. Mo Qi Yue tentunya mengharapkan bahwa Mo Qing Shan yang selalu masa bodoh dengan hidupnya akan berubah dan menjadi pria yang bertanggung jawab di masa depan. Dengan menjadi pejabat pulalah Mo Qi Yue percaya bahwa Mo Qing Shan akan mampu mendapatkan wanita yang baik nantinya.
“Ah iya, cobalah untuk lebih dekat dengan ZhenZhen. Jiejie lihat dia sangat menyukaimu. Dia adalah adik sepupu kita, sudah seharusnya kita berhubungan baik dengannya.” Mo Qi Yue menasihati Mo Qing Shan dengan lembut.
Mo Qing Shan menghela napas sebelum akhirnya duduk secara sembarangan, dia berkata, “aku bukannya tidak menyukainya, hanya saja aku tidak ingin dia bermain-main terus. Bukankah dia seharusnya belajar lebih giat? Jika kami bersama, maka pasti kami akan bermain-main.”
“Kalian bukan anak kecil lagi. Jiejie yakin bahwa kalian akan saling membantu. Lihatlah sisi baiknya, ZhenZhen sangat ceria dan dia sangat baik padamu. Kau juga bisa mengajarinya dan kalian berdua bisa saling tolong menolong.” Lanjur Mo Qi Yue.
“Huwaa!! Qi Yue Jiejie memang yang terbaik. Itu adalah ide yang bagus!” Mo Nian Zhen tiba-tiba muncul dari mana. Tapi yang jelas dia telah mendengar saran baik dari Mo Qi Yue.
Mo Qi Yue, “…..”
Mo Qing Shan tidak bisa tidak mengerutkan keningnya, “kau, kenapa kau bisa ada di sini?!”
“Ibu menyuruhku datang untuk membawakan Qing Shan gege selimut tambahan.” Mo Nian Zhen meletakkan selimut baru di atas tempat tidur dengan riang.
“Ah iya, aku pikir apa yang dikatakan oleh Qi Yue jiejie sangatlah bagus. Kalau begitu bisakah aku tinggal di paviliun ini bersamamu ge? Aku bisa tidur di lantai atau dimana pun?” Tanya Mo Nian Zhen dengan mata berbinar-binar.
Mo Qing Shan merasa mimpi buruknya akan segera tiba. Dia tidak tahu apa yang harus dia lakukan. Pamannya, Mo Xiang Yu, tidak akan memarahinya jika dia mengusir Mo Nian Zhen atau melakukan hal-hal aneh pada adik sepupunya itu, tapi masalahnya ada pada Mo Qi Yue. Sekarang mata Mo Qi Yue menunjukkan harapan yang tak terduga. Walau dia tidak mengatakan apapun, tapi Mo Qing Shan sudah bisa tahu apa yang tersirat dibalik tatapan Mo Qi Yue itu.
Mo Qing Shan tengah mengutuk di dalam hatinya. “Sial! b******k! Kenapa dia harus muncul di saat seperti ini?! Dan aku juga tidak mungkin melarangnya tinggal di paviliun ini karena semua bangunan yang ada di sini adalah miliknya! Ah! Mo Nian Zhen kau b*****h kecil!”
“Ge, apakah boleh?” Kali ini Mo Nian Zhen memeluk lengan Mo Qing Shan dan menggoyang-goyangkannya.
“Astaga, kenapa tidak boleh?! Kau adalah adik sepupuku, tentu saja gege ini akan membantumu! Pergilah ambil semua barang-barangmu dan bawa kemari!” Kata Mo Qing Shan sembari melebarkan matanya.
Mo Qi Yue terkekeh, “….”