The Emotions

1953 Kata
Di keesokan harinya, Mo Qing Shan berangkat menuju ke Luoyang sendirian. Dia berkendara kudanya tanpa henti sehingga dia bisa memperpendek jarak. Rasanya dia benar-benar ingin menemui Mo Qi Yue. Ya, selain untuk pergi menemui Chen Wang, Mo Qing Shan juga ingin sekali melihat Mo Qi Yue. Jarak yang seharusnya ditempuh dalam waktu dua hari bisa dipangkas menjadi seharian saja oleh Mo Qing Shan. Barulah saat tengah malam, Mo Qing Shan akhirnya sampai di gerbang ibukota Luoyang. Dan tanpa menunda-nunda lagi, dia segera pergi menuju ke Fu-nya. "Paman! Buka pintu gerbangnya, ini aku Mo Qing Shan!" Mo Qing Shan menggedor pintu gerbang dengan ekspresi penuh semangat. Pelayan keluarganya yang dia panggil paman itu segera membuka pintu gerbang. Wajahnya sedikit terkejut saat melihat Mo Qing Shan, "tuan muda?" "Ya, ini aku. Eh, apakah Jiejie-ku sudah tidur?!" Tanpa menunggu jawaban pelayan itu, Mo Qing Shan berkata, "dia mungkin sudah tidur, ini sudah lewat tengah malam." "Tuan muda, nona..." "Aku akan melihatnya sendiri, aku masuk dulu yah paman." Mo Qing Shan mengabaikan apa yang akan dikatakan pria paruh baya itu dan bergegas menerobos masuk. Tahu jika Mo Qi Yue pasti sudah tidur, Mo Qing Shan akhirnya memilih untuk kembali menyelinap ke ruangan pribadi Mo Qi Yue. Bukk!! Mo Qing Shan mendarat dengan sempurna di dalam kamar Mo Qi Yue. Dia melihat sosok yang sangat dirindukan itu tengah terlelap di tempat tidurnya. Mo Qing Shan berjalan mendekat untuk melihat gadis itu lebih dekat. Mo Qing Shan, "kenapa ada aroma herbal yang kuat sekali? Obat-obatan?" Mo Qing Shan melihat obat-obatan dan juga salep di meja dekat tempat tidur Mo Qi Yue. Hatinya menegang tapi dia tidak terlalu khawatir saat dia ingat bahwa Mo Qi Yue bekerja di toko obat herbal keluarganya. Jadi bukankah suatu hal yang wajar jika Mo Qi Yue memiliki obat-obatan di kamarnya? "Dia pasti sedang mempelajari sesuatu." Mo Qing Shan menaikkan pundaknya seraya bergumam pada dirinya sendiri. Mo Qing Shan duduk di samping tempat tidur untuk kemudian menatap wajah gadis yang tengah terlelap itu. Mo Qing Shan tersenyum saat telapak tangannya membelai wajah Mo Qi Yue. "Aku merindukanmu, bagaimana kabarmu?" Kata Mo Qing Shan dengan suara ringan. Mo Qing Shan ingin meraih tangan Mo Qi Yue, tapi pandangannya segera berubah setelah dia melihat tanda kemerahan di pergelangan tangan Mo Qi Yue. Ya, itu adalah bekas ikatan saat Mo Qi Yue diculik. Hati Mo Qing Shan langsung menegang, matanya membelalak tidak percaya saat dia melihat bekas kemerahan lainnya. Dia kemudian melihat bekas lain di pergelangan kaki Mo Qi Yue yang tertutupi kaos kaki. "Apa yang terjadi?" Secara tidak sadar, Mo Qing Shan mengeraskan suaranya dan membuat Mo Qi Yue terbangun. Mo Qi Yue sangat terkejut dan hendak berteriak, tapi saat dia tahu bahwa orang yang kini menatapnya itu adalah Mo Qing Shan, Mo Qi Yue tidak bisa tidak memeluk pria muda itu dan terisak. "ShanShan! Hiks," Mo Qi Yue melingkarkan lengannya ke leher Mo Qing Shan dan menangis. Mo Qing Shan yang masih terlihat sangat terkejut tidak bisa tidak memeluk Mo Qi Yue. Lengan Mo Qing Shan yang kuat melingkari pinggang gadis itu dan mengelusnya. "Tidak apa-apa, aku ada disini. Jangan takut." Kata Mo Qing Shan seraya menghibur gadis itu. Mo Qi Yue terus-terusan terisak di pelukan Mo Qing Sha sampai-sampai pundak pemuda itu basah kuyup oleh air mata Mo Qi Yue. Mo Qing Shan sendiri tidak terburu-buru memerintahkan gadis itu untuk melepaskan pelukannya. "Maafkan aku karena aku tidak ada di sampingmu saat kau membutuhkan aku." Ucap Mo Qing Shan dengan suara lembutnya. Selang beberapa saat, Mo Qi Yue akhirnya melepaskan dirinya dari Mo Qing Shan. Mo Qing Shan yang melihat pipi gadis itu basah, tidak bisa tidak menyekanya. "Jie, sebenarnya apa yang telah terjadi? Dan ini," Mo Qing Shan membelai telapak tangan Mo Qi Yue yang kemerahan, "siapa yang melakukan ini padamu?" Mo Qi Yue menggelengkan kepalanya seraya berkata, "aku tidak tahu. Aku baru saja akan kembali ke Fu dan sesuatu terjadi di jalan. Kusir keretaku turun dari kereta dan pergi memeriksa apa yang sebenarnya terjadi. Dan karena dia tidak kembali, NianNian juga mencarinya. Di saat itulah beberapa pria datang dan menculikku." Hati Mo Qing Shan seolah diremas ketika dia mendengar cerita dari Mo Qi Yue ini. Dia benar-benar merasa bersalah karena tidak bisa melindungi Mo Qi Yue. Jika saja dia tidak pergi ke Chang'an, maka Mo Qi Yue pasti akan baik-baik saja. "Lalu siapa yang menyelamatkanmu?" Mo Qing Shan merasa bahwa dia harus berterima kasih pada orang itu. Mo Qi Yue terdiam dan tidak tahu apakah dia harus memberi Mo Qing Shan atau tidak. Tapi pada akhirnya gadis itu tetap berkata, "itu, dia Chen Wang. Chen Wang dan bawahannya datang untuk menyelamatkanku." Mo Qing Shan, "...." Melihat Mo Qing Shan terdiam, Mo Qi Yue langsung bisa tahu bahwa Mo Qing Shan merasa sedikit menyesal. Ya, Mo Qing Shan mungkin tengah menyalahkan dirinya karena hal ini dan Mo Qi Yue telah mengenal sifat pria itu. Mo Qi Yue berusaha menjelaskan. "ShanShan, maafkan aku, seandainya aku bisa berhati-hati, hal ini pasti tidak akan terjadi. Tolong jangan berpikir terlalu jauh, aku dan Chen Wang..." "Tidak, jangan terlalu banyak berpikir Jie. Aku samasekali tidak marah. Aku senang karena kau baik-baik saja. Aku janji, di masa depan, aku akan selalu menjagamu sehingga hal seperti ini tidak akan terjadi lagi." Kata Mo Qing Shan seraya tersenyum lembut. "Sekarang Jiejie harus tidur. Beristirahatlah." Kata Mo Qing Shan sembari menarik selimut untuk Mo Qi Yue. Mo Qi Yue mulai berbaring, namun saat Mo Qing Shan baru saja akan pergi, tangan kurus gadis itu segera menarik pergelangan tangan Mo Qing Shan dan berkata, "bisakah kau tinggal di sini sebentar saja? Jiejie merindukanmu, hanya sampai aku tertidur. Bisakah?" Mo Qing Shan merasakan sengatan aneh di hatinya. Pipinya memanas dan dia nyaris kehilangan akal sehatnya. "ShanShan?" Suara Mo Qi Yue segera mengembalikan kesadaran Mo Qing Shan. "En, tentu saja." Mo Qing Shan mengangguk dan segera duduk kembali di tepi tempat tidur. Tangan Mo Qing Shan menggenggam erat tangan Mo Qi Yue saat di waktu yang bersamaan gadis itu mulai terlelap. Mo Qing Shan yang juga telah menempuh perjalan jauh tentunya merasakan kelelahan, jadi dia segera tertidur beberapa saat kemudian. Keduanya tidur dengan tangan saling terjalin. Sebelum fajar menyingsing, Tong Nian, yang masih merasa bersalah karena kejadian kemarin akhirnya memutuskan untuk melihat Mo Qi Yue di paviliun gadis itu. Tong Nian takut jika Mo Qi Yue bangun, dia akan ketakutan karena trauma kejadian kemarin. Tong Nian membuka pintu paviliun yang tidak dikunci dengan perlahan tanpa membuat suara sedikit pun. Saat dia berjalan lebih dekat, Tong Nian kembali dikejutkan dengan keberadaan Mo Qing Shan yang tidur sembari memeluk Mo Qi Yue. Dan Mo Qi Yue, gadis itu terlihat begitu nyaman berada dalam pelukan Mo Qing Shan. Tong Nian merasa sedikit aneh dengan situasi yang lihat, tapi hatinya entah kenapa tidak bisa tidak menghangat. Dia hanya bisa berusaha berpikiran positif dengan apa yang dilihatnya itu. Gadis itu akhirnya memutuskan untuk berbalik pergi, tapi langkah kakinya segera berhenti saat dia mendengar suara rendah Mo Qing Shan memanggilnya. "Ya tuan muda? Maafkan saya, saya tidak seharusnya mengganggu." Kata Tong Nian yang juga merendahkan suaranya. Mo Qing Shan terlebih dahulu turun dari tempat tidur dan menyelimuti Mo Qi Yue sebelum akhirnya berbicara pada Tong Nian. "Tidak apa-apa. Aku juga harus pergi ke istana di pagi hari. Kau jagalah Jiejieku, aku pergi dulu." Ucap Mo Qing Shan lalu kemudian keluar dari paviliun Mo Qi Yue. Mo Qing Shan segera kembali ke paviliunnya sendiri. Dia bahkan tidak bisa melajutkan istirahatnya. Pikiran tuan muda Mo dipenuhi dengan berbagai hal. Kini dia tidak hanya memikirkan kasus yang terjadi di Chang'an, tapi kejadian yang telah menimpa Mo Qi Yue juga tidak bisa dia lupakan begitu saja. Mo Qing Shan mengepalkan telapak tangannya sehingga membentuk tinju. "Aku tidak akan membiarkan orang itu lolos." Saat jam tujuh pagi, Mo Qing Shan keluar dari paviliunnya dengan memakai jubah pejabat. Semua orang yang melihat tuan muda Mo kembali tampak terkejut karena mereka tidak melihat kedatangan tuan muda mereka itu. Yang lebih membuat para pelayan yang melihat Mo Qing Shan keheranan itu adalah sikap Mo Qing Shan yang sangat tidak biasa. Ya, biasanya tuan muda Mo akan sangat ramah dan murah senyum. Tapi pagi itu, Mo Qing Shan tampak bengis dan bahkan tidak menunjukkan senyum sedikit pun. "Ada apa dengan tuan muda Mo? Aku tidak melihatnya selama beberapa hari dan saat dia kembali, dia benar-benar terlihat seperti orang lain." Kata pelayan A. Pelayan B mengangguk setuju, "aku pikir itu ada kaitannya dengan nona Mo. Kau tahu sendiri kan jika sesuatu terjadi pada nona Mo itu akan mempengaruhi emosi tuan muda." "Ya, saat nona Mo bersedih karena pertunangannya dibatalkan secara sepihak oleh Chen Wang, tuan muda Mo hampir pergi ke Wangfu untuk melabrak Chen Wang." Timpal pelayan B. Mo Qing Shan pergi ke ruang makan dimana semua orang telah berkumpul. Dia bahkan mengabaikan tatapan penuh pertanyaan yang diperlihatkan oleh keluarganya. Pria muda itu terlihat mengambil semangkuk bubur da beberapa lauk pauk sebelum akhirnya bergegas pergi. Tapi sebelum langkah kakinya melewati ambang pintu, suara Mo Qi Yue yang sangat disukai Mo Qing Shan terlebih dahulu memanggilnya. "ShanShan, kemana kau akan pergi? Duduklah, Jiejie sudah memasakkan makanan kesukaanmu, ya tapi tidak banyak." Kata Mo Qi Yue. Mo Qing Shan tidak tahu apakah harus tertawa atau menangis. Bahkan di saat dirinya masih tidak dalam kondisi yang baik, gadis itu rela membuat masakan untuk Mo Qing Shan. "En, baiklah." Kata Mo Qing Shan seraya duduk di kursi di dekat Mo Qi Yue. Tuan Mo, nyonya Mo dan Mo Nia Zhen yang melihat situasi ini seakan-akan tidak tidak berada di sana. Ya, Mo Qing Shan bahkan melupakan keberadaan mereka. Hal ini tentu saja membuat tuan Mo sedikit kesal. Tuan Mo mengerutkan keningnya saat dia akan berkata. "Mo Qing Shan, kau.." Nyonya Mo yang lebih bijak segera memberikan isyarat pada suaminya agar tidak membuat keributan di meja makan. Barulah setelah mereka semua selesai sarapan, tuan Mo akhirnya memiliki kesempatan untuk bertanya pada Mo Qing Shan. “Ada sesuatu mendesak yang harus aku laporkan sendiri pada Chen Wang ayah. Aku masih harus kembali ke Chang’an nanti.” Jawab Mo Qing Shan. Tuan Mo tidak lagi bertanya tentang tugas apa itu karena dia tahu bahwa setiap departemen di istana memiliki rahasianya sendiri. Jadi dia hanya bisa mengangguk tapi diam-diam bangga pada putranya. Ya, sejak Mo Qing Shan beranjak dewasa, dia tidak pernah serius dan hanya bisa membuat tuan Mo emosi. Dan barulah saat ini, tuan Mo dibuatnya bangga karena Mo Qing Shan yang telah berubah menjadi pria yang sangat bertanggung jawab. “Kau harus berhati-hati. Departemen pertahanan dan militer istana adalah tumpuan sekaligus dua tempat yang paling berbahaya. Jika departemen lain hanya akan bekerja di istana, maka kalian mungkin akan berbeda.” Kata tuan Mo seraya menasihati putranya. Mo Qing Shan mengangguk, “aku mengerti ayah. Sekarang aku akan pergi ke istana.” Mo Qing Shan membungkuk pada kedua oranog tuanya dan mengangguk sekali pada Mo Qi Yue sebelum akhirnya pergi dari Mo Fu bersama dengan Mo Nian Zhen untuk kemudian menuju ke istana. “Apakah Xu Jia masih di Chang’an ge? Aku tidak melihatnya.” Tanya Mo Nian Zhen. Mo Qing Shan, “ya, ada sesuatu yang harus dia lakukan.” Sesampainya di istana, Mo Qing Shan dengan langkah terburu-buru segera menuju ke kantor Chen Wang. Di depan pintu ruangan Chen Wang, ada sosok tinggi Jiang Xianji yang tengah berdiri dengan wajah angkuh. Ekspresinya sedikit berubah saat Jiang Xianji melihat Mo Qing Shan berjalan ke arahnya. “Ada yang ingin aku bicarakan dengan Wangye.” Kata Mo Qing Shan tanpa ekspresi. Jiang Xianji, “silahkan tunggu sebentar.” Jiang Xianji masuk ke dalam ruangan Chen Wang. Dan setelah beberapa saat, orang kepercayaan Chen Wang itu kembali. “Silahkan masuk tuan Mo, Wangye sudah mengizinkanmu untuk menemuinya.” Kata Jiang Xianji.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN