Song Zhi Rou

1470 Kata
“Luoyang adalah ibukota dan pusat pemerintahan. Itu sama halnya dengan jantung negeri. Saya tentunya akan berada di Luoyang, namun saya juga tidak akan melupakan perbatasan dimana di sana ada banyak nyawa yang juga harus diselamatkan,” jawab Mo Qing Shan. Setelah jeda beberapa saat, Mo Qing Shan kembali melanjutkan ucapannya, “saya tidak sendiri dan saya memiliki pasukan. Saya akan mengerahkan pasukan untuk mengatasi perbatasan. Dan juga, jika saya adalah Jenderal Militer, saya tentunya memiliki wakil, dan dia akan menjadi tumpuan saya di perbatasan.” Chen Wang menyeringai tapi dia tidak mengatakan apa-apa. Selang beberapa saat Chen Wang membuka mulutnya, “nyawa rakyat atau nyawa pewaris tahta, siapa yang akan kau pilih?” Jelas sudah bahwa Chen Wang ingin mempersulit Mo Qing Shan dan Mo Qing Shan tidak bodoh untuk tidak bisa mengetahui hal ini. Itu sangat nyata. Chen Wang nampak tidak tertarik dengan dua peserta sebelumnya, tapi dengan Mo Qing Shan, dia tiba-tiba menaruh minat yang besar. Pertanyaan Chen Wang ini adalah pertanyaan yang mengecoh. Ya, jika dia salah menjawab maka dia bisa saja berakhir dengan menyinggung putra mahkota. Dan jika dia menolak untuk menjawab, maka sama saja dia menyinggung Chen Wang. Akibatnya dia akan didiskualifikasi dalam ujian kekaisaran ini. “Untuk menjawab wangye, saya pikir saya akan menyelamatkan keduanya. Saya tidak akan membiarkan salah satu di antaranya jatuh.” Kata Mo Qing Shan. Chen Wang, “apakah kau yakin? Tuan muda Mo, biar ku beri tahu sesuatu. Tidak semua yang ada di dunia ini bisa kau miliki dan bisa kau atur sesuai dengan keingananmu. Memiliki tujuan dan ambisi adalah hal bagus, tapi jika kau bermimpi terlalu tinggi, benwang takut jika kau akan jatuh dan sakit.” “Setidaknya saya tidak akan menyesalinya jika saya telah mencobanya. Jika saya hanya mencoba untuk menyelamatkan salah satu di antaranya, maka akan ada sesuatu yang akan saya sesali. Tapi jika saya berusaha untuk keduanya, hasilnya akan sebanding.” Mo Qing Shan mengangkat kepalanya dan menatap Chen Wang tanpa terintimidasi sedikit pun saat dia menjawab. “Jatuh dan kecewa adalah konsekuensi, dan itu akan selalu ada terlepas dari apa yang kita lakukan. Berani mengambil keputusan berarti siap untuk menerima resiko. Bukankah begitu Wangye?” Chen Wang terdiam. Dia merasa direndahkan dan dia malu. Namun dia masih harus menjaga ketenangannya terlepas dari apa yang dia rasakan sekarang. “Jawaban yang cerdas. Kau boleh kembali tuan muda Mo.” Kata Chen Wang dengan acuh tak acuh. Saat semua ujian telah selesai, Mo Qing Shan dan Mo Nian Zhen kembali ke Mo Fu. Mereka telah menyelesaikan rangakain ujian yang merepotkan. Dan kini yang harus mereka lakukan adalah menunggu pengumuman apakah mereka akan lolos atau tidak. */ Chen Wang tengah dalam perjalanan ke istana Feng Gong begitu dia mendapatkan panggilan dari ibunya, Permaisuri Rong. Walau pun dia enggan, dia masih harus datang. “Wangye, kau di sini,” kata Permaisuri Rong dengan ramah. Chen Wang memberi hormat dan pandangannya langsung jatuh pada seorang wanita yang kini tengah berdiri sembari menundukkan pandangannya. Wanita itu nampak tidak asing bagi Chen Wang. Dan yang paling menonjol adalah, wanita itu cantik dan dia terlihat seperti seorang putri dari klan bangsawan. Chen Wang, bukannya dia merasa senang karena ada seorang wanita cantik di depannya, dia malah merasa risih dan tidak suka. “Wang Shu, ini adalah Song Zhi Rou yang telah ibu ceritakan padamu,” Permaisuri Rong tersenyum ketika dia mulai memperkenalkan gadis dari klan Song itu. “Song Zhi Rou memberi hormat pada Wangye,” kata gadis itu sembari menekuk lututnya untuk memberi hormat. Somg Zhi Rou, dia adalah keponakan Permaisuri Rong Yan dari pihak ibu. Dia adalah gadis cantik yang lahir dari kelurga bangsawan dan memiliki paras yang cantik. Selain itu, Song Zhi Rou juga memiliki riwayat pendidikan yang baik dan tidak kalah dari Mo Qi Yue. “Chen Wang, duduklah,” ucap Permaisuri Rong. “Ibu, ada hal penting apa sehingga ibu memanggilku datang kemari? Aku masih harus menyelesaikan urusan ujian kekaisaran, aku tidak memiliki waktu untuk tinggal dan mengobrolkan sesuatu yang tidak penting.” Kata Chen Wang lugas. Song Zhi Rou merasa tidak enak hati ketika dia mendengar ucapan Chen Wang itu. Dia tahu bahwa Chen Wang kini tengah menyindirnya. Dari hal itu pulalah Chen Wang bisa tahu jika Chen Wang telah menolaknya. “Tidak penting apanya? Ini semua penting karena apa yang akan ibu bicarakan padamu adalah tentang pernikahanmu,” Permaisuri Rong Yan mencoba menahan emosinya. Chen Wang tanpa ampun berkata, “aku sudah mengatakan pada ibu berulang kali kan? Aku tidak mau ada perjodohan. Dan aku tidak mau menikahi wanita lain selain Mo Qi Yue.” Pandangan Chen Wang beralih ke Song Zhi Rou yang sedari tadi diam dan tidak bersuara. Putra kedua Kaisar dan Permaisuri itu kemudian berkata, “nona Song, kau dan aku adalah sepupu, aku rasa kau tahu itu walau pun kita tidak pernah bertemu sebelumnya. Itu adalah alasan utama aku tidak mau menikahimu. Dan yang kedua, aku tidak mau menikahi wanita yang tidak aku sukai.” Song Zhi Rou menelan ludahnya. Dia memiliki sesuatu untuk dikatakan, tapi dia menahannya. Dan percayalah bahwa itu adalah hal yang menyebalkan. “Chen Wang! Sampai kapan kau akan terus mengejar Mo Qi Yue! Kau yang membatalkan pertunanganmu dengannya dan sekarang kau ingin mengejarnya? Apakah kau tidak malu?!” Bentak Permaisuri Rong yang tidak lagi bisa menahan amarahnya. Chen Wang bangkit dari tempat duduknya dan berkata, “untuk apa aku malu? Memperjuangkan seseorang yang aku cintai dan aku harus malu?! Hmmph! Omong kosong macam apa itu?” “Ibu, aku selalu mengikuti kemauan ayah dan ibu. Aku membatalkan pertunanganku dengan Mo Qi Yue karena ibu. Dan sekarang, aku tidak mau lagi melakukan sesuatu yang tidak aku suka.” Timpal Chen Wang. Chen Wang adalah wangye yang berani. Dalam sejarah, dia adalah seorang pemberontak yang secara blak-blakan menunjukkan ketidak-sukaannya pada sesuatu. Bahkan untuk putra mahkota Chen, Chen Ren Jun, Chen Wang bisa dikatakan jauh lebih berani. Chen Ren Jun, sebagai putra mahkota, dia tidak berani menolak permintaan kaisar dan permaisuri. Dia tidak bisa memilih permaisurinya dan dia tidak bisa melakukan sesuatu tanpa adanya persetujuan dari kaisar dan permaisuri. Dan Chen Ren Jun tidak pernah mengeluh akan hal itu. Tapi Chen Wang? Dia tidak pernah bersikap begitu. Dia keras kepala dan dia memiliki tujuan hidupnya sendiri terlepas dari status dan aturan yang mengikatnya! Chen Wang segera pergi dari istana Permaisuri dan tidak menoleh bahkan saat Permaisuri Rong berteriak padanya. “Bibi, jangan khawatir. Zhi Rou akan mencoba untuk mendekati Wangye. Bibi tolong percaya pada saya. Zhi Rou akan berusaha.” Kata So Zhi Rou sembari menenangkan Permaisuri Rong Yan. Permaisuri Rong Yan tiba-tiba terpikirkan sesuatu. Dia segera berkata, “ada baiknya jika kau tinggal di istana. Chen Wang selalu datang ke istana dan kau bisa dengan leluasa menemuinya.” Song Zhi Rou tersenyum dan di waktu yang bersamaan dia mendapatkan ide yang menurutnya jauh lebih baik. “Bibi, Zhi Rou dengar Wangye sangat dekat dengan Gongzhu.” Ucap Song Zhi Rou. “Itu benar, Xiao Ai Lin sangat manja pada kakaknya. Memangnya kenapa?” Tanya Permaisuri Rong. Song Zhi Rou tersenyum lalu kemudian berbisik pada Permaisuri Rong. Apa yang dibisikkan gadis itu? Chen Wang dengan langkah terburu-buru pergi ke istana putra mahkota untuk meminta tolong. Dia teringat akan kesepakatannya dengan Chen Ren Jun, jadi dia tentunya akan datang untuk menagihnya. “Yang Mulia, Wangye ada di sini,” kata kasim Putra Mahkota. “Biarkan dia masuk,” ujar Putra Mahkota Chen. Chen Wang masuk dan memberi hormat. Dia tidak berbelit-belit dan langsung mengutarakan niatannya. Putra Mahkota Chen menjawab dengan ekspresi rumit di wajahnya, “ayah kekaisaran datang dan berbicara padaku, dia tidak memperbolehkan aku mengambil selir sebelum aku naik tahta. Wang Shu, kau tahu kan permaisuriku sekarang juga berasal dari klan yang kuat. Jadi jika Song Zhi Rou menjadi selirku, aku rasa klan Song akan tidak suka. Kedua keluarga itu memiliki pengaruh yang sama. Dan karena hal inilah ayah melarangku mengambil Song Zhi Rou sebagai selir.” Chen Ren Jun samasekali tidak beralasan. Dia mengatakan yang sebenarnya. “Ehm, bagaimana jika kau mengikuti kemauan ibu saja? Kau menikahinya dan tapi kau meminta ibu untuk menjadikan Mo Qi Yue sebagai selirmu. Kau bisa membujuk ibu dengan cara ini,” kata Chen Ren Jun. Chen Wang menghela napas, dan kini pikirannya kalut. Bagaimana mungkin dia melakukan rencana yang disarankan oleh Putra Mahkota Chen? Jelas dia tidak mau! Dan Mo Qi Yue serta klan Mo juga tidak akan permah setuju! “Aku mengerti Huang Xiong,” kata Chen Wang. Putra Mahkota Chen tiba-tiba teringat sesuatu, dia berkata. “Wang Shu, maafkan aku karena tidak bisa membantumu. Dan mengenai kesepakatan kita….” “Jangan khawatir,” Chen Wang segera menyelanya. Dia kemudian melanjutkan, “aku samasekali tidak tertarik dengan tahta, jadi Huang Xiong tidak perlu takut aku akan menjadi ancaman untukmu. Selagi kau memerintah dengan baik, aku pasti akan selalu mendukungmu.”
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN