Asin?

1603 Kata
Mo Qing Shan masih belum sadarkan diri. Dia kini terpaksa harus tidur tengkurap dengan wajahnya dimiringkan ke samping. Bahkan walau pun udara menjadi sedikit lebih dingin, dia masih harus menahannya karena dia tidak bisa mengenakan pakaian apapun. “Sebenarnya apa yang kau lakukan? Kenapa kau turun ke gunung? Jiejie tidak percaya kalau kau turun ke gunung hanya karena kau ingin pergi ke rumah bordil.” Kata Mo Qi Yue seraya berbicara pada Mo Qing Shan yang masih belum sadar. Gadis itu mencelupkan kain ke baskom kayu yang telah berisi air hangat sebelum akhirnya memerasnya untuk dia gunakan menyeka wajah Mo Qing Shan. “Jiejie tahu kau melakukan sesuatu, tapi apa?” Kata Mo Qi Yue sembari menghela napas panjang. “Shhht, ah..” erangan keluar dari mulut Mo Qing Shan. Pemuda itu akhirnya sadar. “ShanShan? Apakah kau baik-baik saja?” Tanya Mo Qi Yue. Mo Qing Shan membuka matanya, dia masih terlihat linglung untuk sesaat. “Jiejie?” Suara serak Mo Qing Shan terdengar. Mo Qi Yue memberikan tangannya untuk digapai Mo Qing Shan, “ini Jiejie, Jiejie ada di sini.” “Aku ingin bangun,” Mo Qing Shan menggertakkan giginya sembari menahan rasa sakit. “Kau baru saja sadar, jangan banyak bergerak dulu.” Mo Qi Yue memperingatkannya. Mo Qing Shan sangat patuh pada Mo Qi Yue, jadi tentunya dia tidak akan membantah atau berbicara untuk kedua kalinya. Dia hanya bisa pasrah ketika dia harus memalingkan wajahnya untuk melihat wajah Mo Qi Yue. Benar-benar menyebalkan. “Aku tidak bisa melihatmu dengan baik Jie,” kata Mo Qing Shan dengan raut wajah manja. Mo Qi Yue mengerutkan keningnya, “jangan bercanda, kau baru saja dihukum. ShanShan, sebenarnya apa yang kau lakukan? Kau bukanlah orang yang akan bertindak bodoh hanya karena kau merindukan wanita, Jiejie tahu itu.” Mo Qing Shan menaikkan alisnya sembari berkata, “Jiejie memang paling mengenal aku. Tapi kali ini aku benar-benar ingin mabuk. Dan juga, aku tidak pernah tidur dengan para wanita itu. Aku ini masih perjaka!” Mo Qi Yue tidak bisa menahan tawanya ketika dia mendengar hal ini, dia menganggukkan kepalanya lalu berkata, “ya, ya, Jiejie akan mempercayaimu.” “Aku serius Jie!” Mo Qing Shan ingin segera bangun dan menjelaskan kesalahpahaman itu agar Mo Qi Yue tidak berpikiran buruk tentangnya, namun sepertinya gadis itu sangat menikmati meledek Mo Qing Shan. Mo Qi Yue mengangguk dan tidak lagi menggubrisnya, dia kemudian hendak berdiri saat Mo Qing Shan tiba-tiba menggapai tangannya, “Jiejie mau kemana? Tinggallah di sini bersamaku, aku membutuhkanmu.” “Jiejie akan pergi untuk memasak bubur untukmu,” kata Mo Qi Yue sembari mengerutkan keningnya. Mo Qing Shan mengangguk pelan sebelum akhirnya berkata, “bagaimana keadaan ZhenZhen? Apakah dia baik-baik saja?” “Dia masih dirawat tapi dia baik-baik saja. Jiejie yakin dia akan segera berlari kesini begitu dia sadar.” Ujar Mo Qi Yue. Mo Qing Shan ingin menikmati ketenangan dalam hidupnya selama sehari saja tanpa adanya gangguan dari Mo Nian Zhen, namun ketika ingatannya kembali, saat Mo Nian Zhen membantunya dan bahkan menerima hukuman bersamanya, Mo Qing Shan merasa sedikit kasihan pada adik sepupunya itu. Mo Qi Yue segera keluar dari paviliun dan pergi ke dapur. Sementara itu, Mo Nian Zhen yang sudah tidak sadarkan selama beberapa waktu itu akhirnya siuman. Madam Mo yang sangat memanjakan putranya bahkan tidak pernah meninggalkan sisi putranya. Parahnya, Madam Mo juga masih marah pada tuan Mo karena telah membuat putra kesayangannya sakit. Madam Mo langsung menginterogasinya dengan banyak pertanyaa begitu Mo Nian Zhen bangun. “ZhenZhen, nak, kau sudah bangun? Apakah lukamu masih sakit? Apakah kau haus? Atau kau lapar? ZhenZhen?” Mo Nian Zhen menghela napas, “aku baik-baik saja ibu. Ibu, mana Qing Shan gege? Bagaimana keadaannya?” “Keadaannya tentunya lebih parah darimu. Dia menerima seratus cambukan dan kemungkinan besar dia tidak akan bisa tidur telentang untuk sementara waktu,” kata Nyonya Mo. Mo Nian Zhen sontak langsung bangun, dia hanya mengenakan pakaian tipis untuk mencegah lukanya terkena goresan kain yang kasar. Sesaat kemudian dia langsung melarikan diri dari ruang perawatan untuk pergi ke paviliun. “ZhenZhen! Kau mau kemana?” Madam Mo yang tidak menyadari kecepatan putranya segera berteriak. Jangan tanya kemana perginya tuan muda Mo Nian Zhen. Dia sekarang mungkin telah sampai di paviliun tempat Mo Qing Shan tinggal. Sementara itu di dapur, Mo Qi Yue tengah menyiapkan makanan untuk Mo Qing Shan saat Fu Xuan tiba untuk menyapanya. “Nona Mo, apa yang nona lakukan?” Tanya Fu Xuan. “Aku sedang menyiapkan bubur untuk ShanShan.” Kata Mo Qi Yue sembari tersenyum manis. Fu Xuan tiba-tiba terpikirkan sesuatu. Dia menoleh kesana-sini sebelum akhirnya berkata, “dimana gadis pelayan nona?” “Dia temanku, dia bukan pelayanku,” ucap Mo Qi Yue dengan lembut. Dia kemudian berkata, “dia sedang melakukan sesuatu.” Fu Xuan mengangguk, dia kemudian pergi begitu saja. Nyatanya Fu Xuan tidak benar-benar pergi. Dia hanya berdiri di balik dinding untuk melihat Mo Qi Yue yang masih sibuk dengan urusan dapurnya. Fu Xuan tiba-tiba menggumamkan sesuatu. “Aku benar-benar penasaran pada mereka, aku ingin menguji sesuatu.” Begitu Fu Xuan melihat adanya kesempatan, dimana Mo Qi Yue sedang keluar untuk mengambil sesuatu, Fu Xuan segera masuk ke dapur. Gadis itu tengah mengambil sesuatu berbentuk bubuk dan menuangkan beberapa sendok kecil bubuk itu ke dalam bubur buatan Mo Qi Yue. Setelah melakukan hal buruk itu, Fu Xuan segera pergi dari dapur. Saat bubur buatannya telah siap, Mo Qi Yue langsung membawa bubur itu ke paviliun tempat Mo Qing Shan tinggal. Dan sesampainya di sana, dia sudah melihat beberapa orang yang datang, termasuk Fu Xuan yang ditemuinya beberapa saat yang lalu di dapur. Selain itu ada pula Xu Jia dan jangan lupakan keberadaan Mo Nian Zhen yang sangat menarik perhatian. “Berhenti memeluk lenganku ZhenZhen, aku baik-baik saja! Kau hanya akan melukaiku! Sialan!” Kata Mo Qing Shan. “Aku seharusnya tidak mabuk ge! Maafkan aku! Ini semua gara-gara aku! Huhuhu.” Merak Mo Nian Zhen menolak melepaskan lengan Mo Qing Shan. Mo Qing Shan sendiri masih dalam posisi tengkurap saat Mo Nian Zhen memeluk lengannya. Dan Xu Jia yang berusaha menghentikan kekonyolan itu hanya bisa menyerah saat Mo Nian Zhen semakin mempersulitnya. Mo Qi Yue meletakkan bubur buatannya di atas meja saat Mo Qing Shan menatapnya dengan tatapan penuh harap. Mo Qi Yue kemudian berkata dengan lembut. “ZhenZhen, Jiejie membawakan bubur untuk Qing Shan, apakah kau mau membiarkannya makan dulu? Dia harus makan dan tidur.” Alhasil Mo Nian Zhen langsung menurut. Dia langsung menyingkir dan melepaskan Mo Qing Shan. Dan akhirnya Mo Qing Shan bisa bangun serta terbebas dari Mo Nian Zhen setelah Xu Jia membantunya. “ShanShan, makan dulu yah.” Mo Qi Yue membawa bubur itu untuk diberikan pada Mo Qing Shan. “Aku tidak bisa mengangkat tanganku Jie, suapi aku,” Mo Qing Shan bahkan tidak sungkan saat dia mencoba bersikap manja pada Mo Qi Yue di depan banyak orang. “Biarkan aku, aku akan menyuapimu ge!” Mo Nian Zhen dengan riang menawarkan dirinya. Mo Qing Shan segera melotot sembari berkata pada Mo Nian Zhen, “ZhenZhen, kau juga sakit. Tanganmu pasti kebas karena mengangkat baskom air kan?” Mo Nian Zhen menyangkalnya. “Tidak, tanganku…” Mo Qing Shan segera memelototinya lagi, dia kemudian berkata dengan nada bicara penuh penekanan, “tanganmu sakit kan?!” Mo Nian Zhen menelan ludahnya, dia kemudian mengangguk dan berkata, “ya! Ya! Lenganku benar-benar sakit! Ini menyakitkan. Aduh!” Mo Qi Yue, “….” Xu Jia, “….” Fu Xuan, “…..” Mo Qi Yue tanpa ragu duduk untuk kemudian mulai mengangkat sendok berisi bubur ke arah mulut Mo Qing Shan. Dan begitu Mo Qing Shan menelan bubur itu, dia langsung terbatuk selama beberapa kali. “Uhuk, uhuk, uhuk.” “ShanShan! Apa yang terjadi? Kau baik-baik saja. Minumlah dulu.” Mo Qi Yue memberinya air. Mo Qing Shan menelan buburnya sembari berpikir, “Liu Ru Shi pandai memasak, dia tidak mungkin memasukkan garam sebanyak ini! Dia juga telah membantu di dapur selama beberapa hari, jadi aku pikir dia pasti sudah mengenal letak-letak bumbu. Tapi kenapa buburnya sangat asin?!” “Aku baik-baik saja Jie,”kata Mo Qing Shan. Mo Qing Shan tidak menolak suapan berikutnya. Dia menelan bubur yang asin itu dengan ekspresi di wajahnya, seolah-olah apa yang dia telah itu adalah bubur yang enak. Alasannya sudah jelas, Mo Qing Shan tidak mau membebani Mo Qi Yue dengan berbagai pikiran. Jadi Mo Qing Shan dengan senang hati memakan buburnya sampai ke suapan terakhir. “Kau sudah kenyang?” Tanya Mo Qi Yue. “En,” jawab Mo Qing Shan sambil tersenyum. “Ge, apakah seenak itu?” Mo Nian Zhen yang melihat nafsu makan Mo Qing Shan yang tinggi tiba-tiba ingin merasakan rasa bubur Mo Qi Yue. Jadi dia bertanya. Mo Qing Shan memberikan anggukan sebagai jawaban sebelum akhirnya berkata, “tentu saja, dia membuatkannya untukku dengan cinta. Jadi rasanya sangat lezat.” Fu Xuan yang mendengar ucapan Mo Qing Shan itu tidak bisa tidak terkejut. Dia tahu pasti bahwa bubur itu sangatlah asin karena pada kenyataannya dialah orang yang memasukkan banyak garam ke dalam bubur milik Mo Qing Shan. Fu Xuan ingin menguji hubungan Mo Qing Shan dan Mo Qi Yue. Dan benar saja, ikatan hubungan keduanya sangatlah erat. Mo Nian Zhen menelan ludahnya, “Jie, apakah kau masih memiliki bubur lagi? Aku juga lapar heheh.” Mo Qi Yue mengangguk, “di dapur masih banyak. Pergi dan makanlah.” Mo Nian Zhen tidak menunggu lagi dan dia langsung berlari ke dapur. Untuk sejenak, Mo Nian Zhen bahkan telah melupakan niatannya datang menemui Mo Qing Shan!
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN