Peringatan

1605 Kata
Mo Qing Shan tiba-tiba memikirkan sesuatu begitu Mo Nian Zhen juga menginginkan bubur buatan Mo Qi Yue. Ada sesuatu yang mengganjal Mo Qing Shan. “Xu Jia, bawakan ZhenZhen bubur dan aku masih mau makan. Bawakan juga untukku,” ujar Mo Qing Shan secara tiba-tiba. Fu Xuan yang mendengar ucapan Mo Qing Shan ini menjadi sedikit panik di dalam hatinya. Dia hanya menuangkan banyak garam ke bubur Mo Qing Shan, tapi untuk bubur yang ada di panci, dia tidak melakukan hal yang sama. “Baik tuan muda,” Xu Jia langsung bergerak keluar untuk melakukan perintah Mo Qing Shan. “Kau masih lapar?” Mo Qi Yue akhirnya bertanya. Mo Qing Shan mengangguk dan berkata. “En, aku menyukai bubur buatanmu Jie.” “Qing Shan, tuan muda, nona Mo, sebaiknya aku pergi dulu. Aku masih harus melakukan latihan,” kata Fu Xuan secara tiba-tiba sebelum akhirnya keluar dari ruangan Mo Qing Shan. Semua orang mengangguk dan membiarkan gadis itu pergi dan tanpa berbicara sepatah kata pun. Fu Xuan terlihat sangat cemas. Dia takut jika dia akan ketahuan. Untuk mencurigainya, tentu saja sangatlah mudah. Selain dia, tidak ada orang lain lagi yang ditemui Mo Qi Yue. Dan jika sampai Mo Qi Yue tahu bahwa rasa bubur buatannya sangat asin, Mo Qi Yue pasti hanya akan mencurigainya. “Aku seharusnya tidak bertindak seimplusif itu. Aku terlalu banyak berpikir! Fu Xuan! Kau benar-benar bodoh! Mereka hanya kakak beradik, kenapa kau tidak bisa menerimanya?!” Fu Xuan mengutuk dirinya sendiri. Sementara itu di Paviliun, Mo Nian Zhen yang telah menerima semangkuk bubur nampak menikmati bubur miliknya. Pemuda itu makan dengan lahap seolah-olah dia telah kelaparan untuk beberapa saat. Mo Qing Shan juga mengambil sesuap sebelum akhirnya memasukkan bubur itu ke dalam mulutnya. Dan benar saja, rasa bubur yang dia makan sekarang dengan bubur yang pertama berbeda. “Ada seseorang yang menjahili Liu Ru Shi. Siapa dia?” Pikir Mo Qing Shan. Begitu Mo Qing Shan dan Mo Nian Zhen beristirahat, Mo Qi Yue akhirnya keluar dari paviliun. Dia bersama Tong Nian pergi ke dapur untuk mengembalikan mangkuk bubur. Namun sesuatu yang telah mengganjal pemikirannya membuat Mo Qi Yue melakukan sesuatu. “NianNian, bawa kemari mangkuk bubur itu.” Kata Mo Qi Yue secara tiba-tiba. Tong Nian mengangguk dan meletakkan mangkuk bubur itu di atas meja. Ada tiga mangkuk bubur di atas meja. Dan Mo Qi Yue secara otomatis mengambil mangkuk bubur pertama yang sebelumnya menjadi wadah bubur Mo Qing Shan. Mo Qi Yue mengambil sisa bubur dari tepi mangkuk menggunakan jari telunjuknya sebelum akhirnya memasukkan jari itu ke dalam mulutnya untuk mengecap. Kening Mo Qi Yue segera berkerut begitu rasa asin yang keterlaluan terasa di lidahnya. “Ini asin sekali!” Kata Mo Qin Yue sedikit terkejut. “Ada apa nona?” Tong Nian yang melihat Mo Qi Yue tidak bisa tidak bertanya. “Seseorang telah memasukkan banyak garam ke mangkuk pertama ini. Dan Qing Shan telah memakannya. NianNian, rasanya sangat asin. Aku tidak mungkin salah memasukkan bumbu. Buktinya bubur kedua yang dimakan ShanShan baik-baik saja.” Ucap Mo Qi Yue. Tong Nian terlihat geram. “Siapa yang telah melakukannya nona?” “Aku tidak tahu. Aku akan menemui ShanShan, aku takut perutnya akan sakit.” Mo Qi Yue segera berlalu dan pergi ke paviliun Mo Qing Shan. Mo Qi Yue masuk ke dalam paviliun Mo Qing Shan saat pemuda itu tengah duduk sembari membaca sebuah buku. Sementara itu, Mo Nian Zhen yang tinggal di atap yang sama dengan Mo Qing Shan tampak tidur dengan posisi tengkurap. “Jie, apa yang membawamu kemari?” Tanya Mo Qing Shan dengan mata berbinar-binar. Mo Qi Yue mendekat ke arah Mo Qing Shan sembari berkata, “apakah perutmu baik-baik saja? Kenapa kau tidak bilang jika bubur itu sangatlah asin!” Mo Qing Shan tidak menyangka bahwa Mo Qi Yue akan mengetahui masalah ini secepat itu. Gadis itu memang yang paling mengerti Mo Qing Shan. Dia tahu ada sesuatu yang aneh pada diri Ko Qing Shan. Dan Mo Qing Shan sangat senang akan fakta ini. “Aku baik-baik saja, apapun yang kau masak akan terasa enak untukku,” kata Mo Qing Shan dengan wajah berseri-seri. Mo Qi Yue tertunduk lesu sembari berkata. “Maafkan Jiejie, jiejie kali ini sangat teledor. Jiejie lupa untuk memasukkan takaran yang benar.” Mo Qing Shan menusuk pipi Mo Qi Yue dengan lembut menggunakan jari telunjuknya dan berkata, “Jiejie memang baik. Kau bahkan tidak menyalahkan seseorang atas kejadian ini. Aku tahu kau tidak salah, dan kau juga tahu bahwa kau tidak salah. Jiejie hanya ingin aku mengubur masalah ini kan?” Mo Qi Yue mengangguk, “jiejie tidak mau kau terkena masalah lagi. Mulai besok, ikuti pelajaran dan jangan membangkang lagi pada paman. Ingat, kau akan segera mengikuti ujian kekaisaran. Bukankah ShanShan tidak mau jika Jiejiemu ini menikah dengan Chen Wang?” Mo Qing Shan mendengus, “tentu saja! Aku akan lolos sebagai ZhuangYuan. Aku akan membuktikannya!” */ Selepas dari paviliun Mo Qing Shan, Mo Qi Yue dengan ditemani oleh Tong Nian berniat kembali ke paviliun mereka, tapi Mo Qi Yue tiba-tiba menghentikan langkahnya ketika dia melihat beberapa orang murid perempuan sedang berkumpul di sebuah paviliun terbuka. “Nona-nona, maaf karena telah mengganggu kalian. Tapi bisakah aku meminjam nona Fu, aku ingin berbicara dengannya sebentar,” ujar Mo Qi Yue. Fu Xuan merasa tidak enak hati. Dia merasa bahwa perbuatannya sudah diketahui oleh Mo Qi Yue, dan kali ini dia tidak lagi bisa menghindar. “Nona Mo, apa yang ingin nona katakan padaku?” Fu Xuan masih bermain bodoh dan menjaga ketenangannya. Mo Qi Yue tersenyum dan wajahnya tidak menunjukkan kemarahan sedikit pun saat dia berkata, “aku tidak akan mengatakan apapun mengenai kejadian di dapur. Aku tahu jika kau yang melakukannya. Aku tidak tahu apa niatanmu, tapi tolong jangan lakukan itu lagi.” “Apa, apa maksud nona Mo?” Fu Xuan mengerutkan keningnya. “Ini,” Mo Qi Yue mengeluarkan sebuah kancing kecil yang ditemukannya di dekat dapur. “Ini adalah kancing yang ada di pergelangan tangan baju para murid wanita, ini milikmu kan? Aku menemukannya di balik dinding dan ini sudah menjadi bukti.” Kata Mo Qi Yue. Fu Xuan, “….” “Nona Fu, jika nona menyukai Qing Shan, nona seharusnya tidak menyakitinya. Dia memakan bubur yang sangat asin karena tindakanmu.” Timpal Mo Qi Yue. Mo Qi Yue kemudian melangkah dan hendak pergi, namun langkahnya terhenti setelah dia mendengar ucapan Fu Xuan. “Aku tidak suka melihat kedekatanmu dengan Qing Shan,” kata Fu Xuan secara tiba-tiba. Mo Qi Yue berbalik untuk melihat ke arah gadis yang kini tengah berdiri dengan punggung menghadapnya itu. Selang beberapa saat, Fu Xuan juga berbalik. “Aku tahu nona Mo adalah saudarinya, dan aku juga tidak mengerti kenapa aku bersikap seperti ini.” Fu Xuan terlihat frustasi ketika dia mencoba menjelaskan isi hatinya yang juga sulit untuk dia pahami sendiri. Mo Qi Yue, “aku sudah mengalami hal seperti ini berulang kali. Di Luoyang, para gadis membenciku karena aku adalah Jiejie-nya dan aku terlalu dekat dengannya. Tapi apakah itu salahku untuk terlahir sebagai kakaknya?” Fu Xuan, “maafkan aku nona Mo, aku, aku benar-benar minta maaf.” “Aku tidak akan mempermasalahkan diriku yang telah memakan bubur itu, tapi aku tidak bisa membiarkan seseorang menyakiti dia,” suara serak tiba-tiba bergabung ke dalam pembicaraan. Mo Qing Shan tiba-tiba muncul entah dari mana. Hal ini tentunya membuat Fu Xuan menjadi semakin panik. Hal yang paling memalukan adalah kenyataan dimana perbuatan buruknya telah diketahui oleh orang yang dia sukai! Fu Xuan membuka mulutnya dan berusaha membuat penjelasan. “Qing Shan, aku…” “Aku tidak mau memperpanjang masalah ini lagi, sebaiknya kita tidak lagi saling berhubungan. Aku tidak mau berteman dengan orang yang menyakiti Mo Qi Yue,” kata Mo Qing Shan secara tegas. Mo Qi Yue mengulurkan tangannya untuk menahan pergelangan tangan Mo Qing Shan. “ShanShan, jangan begitu. Dia…” Tatapan Mo Qing Shan melembut ketika dia menatap Mo Qi Yue. Dia kemudian mengambil tangan Mo Qi Yue dan menggenggamnya, “ayo kita pergi. Aku akan mengantar Jiejie ke paviliunmu.” Mo Qing Shan, Mo Qi Yue dan Tong Nian akhirnya berbalik dan pergi. Sementara itu, Fu Xuan terlihat sangat tidak bahagia karena rencana kecil yang dia lakukan telah membawa dampak yang begitu besar untuknya. Sekarang dia tidak lagi bisa mendekati Mo Qing Shan, bahkan mungkin tidak untuk berteman dengannya. */ Dua hari setelah beristirahat penuh, Mo Qing Shan kembali melanjutkan pelatihannya. Dia tidak lagi bermain-main dan menunjukkan keseriusannya dalam berlatih. Ucapan Chen Wang yang membuat dirinya tertampar membuat Mo Qing Shan semakin menguatkan tekadnya untuk bisa meraih gelar ZhuangYuan dalam dalam ujian kekaisaran mendatang. Dan walau pun punggungnya masih sakit dan dia masih harus tidur dalam posisi tengkurap, Mo Qing Shan samasekali tidak mengeluh. Di samping karena dia tidak ingin membuat Mo Qi Yue khawatir, dia juga tidak ingin menunjukkan sisi lemahnya pada setiap orang. “Nona, tuan muda nampaknya sangat serius kali ini,” kata Tong Nian yang sedang menemani Mo Qi Yue. Mo Qi Yue mengangguk, “dia tidak akan melepaskan apapun yang sudah dia targetkan. Sekarang ShanShan telah menemukan tujuannya.” “Bagaimana dengan Fu Xuan itu nona?” Tanya Tong Nian. Mo Qi Yue sedang memperhatikan Mo Qing Shan dari tempatnya berdiri, dia kemudian berbalik ke arah Tong Nian dan berkata, “aku tidak tahu, aku jarang melihatnya.” Ya, Fu Xuan mungkin telah kehilangan wajahnya dan dia tidak lagi berani untuk muncul di depan Mo Qing Shan atau pun Mo Qi Yue. Gadis itu mendapatkan pelajaran atas perbuatan buruknya. Dia kini tidak lagi bisa mendekati Mo Qing Shan karena Mo Qing Shan sendiri juga telah memperingatkannya.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN