"Ah, benarkah? Tapi aku benar-benar ingin mencicipinya." Song Zhi Rou membuat raut wajah sedih sebelum akhirnya menoleh ke Mo Qi Yue dan berkata, "nona Mo, tidak bisakah aku mendapatkannya? Maksudku, boleh kah aku...."
Tong Nian jauh lebih tangguh daripada apa yang dilihat. Dia juga tahu apa yang diinginkan oleh Song Zhi Rou, namun dia tidak akan membiarkan makanan nonanya direbut. Jadi Tong Nian dengan berani membuka mulutnya. "Nona Song, nona kami yang terlebih dahulu memesannya, bagaimana mungkin anda..."
"NianNian hentikan," kata Mo Qi Yue dengan suara tenang namun tegas. Dia samasekali tidak marah pada Tong Nian, Mo Qi Yue hanya ingin melindungi Tong Nian dan tidak ingin melihat Song Zhi Rou menghina pelayan yang sudah dia anggap sebagai sahabatnya itu.
Mo Qi Yue mengalihkan pandangannya pada Song Zhi Rou seraya berkata, "itu hanya makanan, bukan masalah besar. Nona Song bisa memilikinya. Saya bisa memesan makanan yang lain."
"Terima kasih nona Song," Song Zhi Rou kemudian tanpa ragu memesan makanan itu pada pelayan.
Alasan kenapa Song Zhi Rou, yang tanpa rasa malu sedikit pun itu merebut pesanan Mo Qi Yue adalah karena dia ingin membuktikan pada Mo Qi Yue bahwa apa yanh diinginkannya pasti akan menjadi miliknya. Makanan itu sama halnya dengan Chen Wang!
"Baik nona, kalau begitu kami akan segera menyiapkan hidangannya. Dan juga," pelayan yang berbicara itu tiba-tiba berbicara pada Mo Qi Yue, "karena nona sangat baik, maka saya akan merekomendasikan satu menu andalan dari restoran kami. Kami jarang membuatnya karena bahan-bahannya yang langka, itu adalah sup jamur dari Riben. Apakah nona mau mencobanya?"
(Riben: Jepang)
"Kalau begitu biarkan aku mencobanya. Terima kasih tuan," kata Mo Qi Yue seraya tersenyum lembut pada pelayan pria yang usianya lebih muda darinya itu.
"Hmmph," Tong Nian mendengus sembari tersenyum mengejek.
Memalukan sekali! Wajah Song Zhi Rou memerah karena hal ini. Ya, bagaimana tidak? Dia berhasil merebut pesanan Mo Qi Yue, tapi Mo Qi Yue malah mendapatkan makanan yang lebih baik atau bahkan bisa dikatakan terbaik.
"Nona Mo, aku yakin kau juga tahu kalau aku datang menemuimu bukan karena ingin berebut makanan." Song Zhi Rou akhirnya menunjukkan warna aslinya.
Mo Qi Yue yang selalu bersikap tenang dan anggun merespon ucapan tunangan Chen Wang itu dengan sopan, "silahkan nona Song katakan. Saya akan mendengarnya?"
Song Zhi Rou mengangkat dagunya dan memancarkan aura yang tak tertandingi. Dia ingin menunjukkan pada Mo Qi Yue, bahwa dia, Song Zhi Rou, kini adalag tunangan daei Chen Wang yang tidak sebanding dengan Mo Qi Yue
"Aku tahu masa lalu nona Mo dan Chen Wang. Tapi karena itu hanyalah masa lalu, maka aku tidak mau memperpanjangnya lagi. Aku dan Wangye akan segera menikah, jadi aku ingin nona Mo untuk tidak lagi berkeliaran di sekitar Wangye," ucap Song Zhi Rou.
Tong Nian yang sudah mendidih lagi-lagi menghentakkan kakinya, "siapa yang...."
Mo Qi Yue menatap Tong Nian sembari menggelengkan kepalanya, dia kemudian mengalihkan pandangannya ke Song Zhi Rou dan tanpa emosi berkata, "saya pikir nona Song telah salah paham pada saya. Saya tidak pernah berkeliaran atau bahkan memiliki maksud tertentu pada Wangye. Hubungan saya dengan Chen Wang resmi berakhir saat pertunangan kami diputuskan olehnya. Dan untuk nona Song, tolong jangan terlalu berlebihan karena saya sendiri tidak memiliki perasaan apapun pada Wangye."
Song Zhi Rou menatap tajam ke arah Mo Qi Yue. Dia mengerti dan dia juga tahu bahwa ucapan Mo Qi Yue itu benar adanya. Mo Qi Yue tidak pernah sekali pun menggoda Chen Wang, sebaliknya, Chen Wang lah yang berusaha mendekati Mo Qi Yue. Song Zhi Rou juga tahu bahwa Chen Wang masih menyimpan rasa pada Mo Qi Yue. Namun walau pun demikian, Song Zhi Rou masih enggan mengakuinya. Dia masih berharap bahwa Mo Qi Yue akan menghilang dari kehidupan Chen Wang. Hanya dengan cara itulah Chen Wang akan melupakan Mo Qi Yue.
"Aku akan mempercayaimu nona Mo. Aku harap kau tidak akan menjilat ludahmu sendiri." Barulah setelah mengatakan hal itu, Song Zhi Rou buru-buru bangun dari kursinya dan hendak meninggalkan restoran.
"Nona Song?" Mo Qi Yue membuat langkah kaki Song Zhi Rou terhenti dan gadis itu menoleh untuk melihat Mo Qi Yue.
Mo Qi Yue tersenyum, "bagaimana dengan sup dagingmu. Saya pikir nona sangat ingin memakannya?"
"Lupakan saja," dengan hentakan kaki yang sedikit tidak puas, Song Zhi Rou segera berlalu pergi meninggalkan Mo Qi Yue dan keluar dari restoran.
Cara Mo Qi Yue menghadapi Song Zhi Rou benar-benar sangat halus. Gadis itu bahkan tidak perlu menunjukkan urat lehernya saat berbicara.
"Nona benar-benar hebat. Tapi bagaimana dengan pesanan nona Song tadi? Dia benar-benar telah membuang-buang makanan." Keluh Tong Nian.
Mo Qi Yue meminum air putih yang ada di gelasnya sebelum akhirnya berkata, "bungkus saja, biarkan aku yang membayarnya. Bawakan untuk paman Yang, dia pasti lelah karena berjaga di toko. Sekalian pesankan untuk pekerja yang lain."
"Nona baik sekali, bagaimana mungkin tuan muda tidak menyukainya? Sayang sekali karena mereka harus terlahir sebagai saudara." Pikir Tong Nian.
*/
Hati Song Zhi Rou diliputi amarah begitu dia keluar dari restoran itu. Dia tidak menyangka bahwa Mo Qi Yue akan sepintar itu. Walau pun Mo Qi Yue telah menegaskan padanya bahwa gadis itu tidak menyukai Chen Wang, namun tidak dapat dipungkiri kalau Song Zhi Rou masih lah sangat khawatir.
"Aku harus melakukan sesuatu. Aku harus membuat Chen Wang tidak melirik Mo Qi Yue lagi." Gumam Song Zhi Rou.
Song Zhi Rou kini telah pindah dari Wangfu milik Chen Wang. Ya, semenjak pertunangannya dengan pangeran kekaisaran itu diumumkan, Song Zhi Rou, untuk menghindari fitnah dan omongan orang-orang, memilih untuk meninggalkan Wangfu.
"Nona, kemana kita akan pergi?" Tanya pelayan pribadi Song Zhi Rou.
Song Zhi Rou menjawab, "kita akan ke Wangfu."
Kedua wanita itu segera menaiki kereta mereka dan langsung pergi ke Wangfu. Melihat dari gerak-gerik Song Zhi Rou, nampaknya gadis itu sudah memiliki rencana.
"Aku harus mempercepat pernikahanku dengan Chen Wang," pikir Song Zhi Rou.
Sesampainya di Wangfu, Song Zhi Rou mulai melakukan sesuatu. Karena Chen Wang tidak ada di sana, jadi dia bebas melakukan sesuatu. Ada beberapa pelayan di Wangfu, namun karena mereka tahu bahwa kini Song Zhi Rou berstatus sebagai tunangan Chen Wang, maka para pelayan itu tidak berani mengatakan apapun pada Song Zhi Rou.
"Tolong siapkan makan malam yang enak untuk Wangye. Aku akan menyiapkan anggur kesukaannya," kata Song Zhi Rou.
Song Zhi Rou berjalan ke arah meja makan dan terlihat menuangkan anggur putih ke dalam sebuah teko yang terbuat dari keramik. Namun setelah dia selesai menuangkan anggur itu, Song Zhi Rou terlihat menuangkan sesuatu yang lain ke gelas anggur milik Chen Wang.
Beberapa saat kemudian, dalam waktu sekitar tiga dupa, Chen Wang dan pengawal pribadinya, Jiang Xianji tiba di Wangfu. Mengetahui ada Song Zhi Rou di kediamannya, Chen Wang tampak tidak suka.
"Wangye, wangye sudah datang. Zhi Rou datang untuk menyiapkan makan malam untuk Wangye. Silahkan duduk," kata Song Zhi Rou dengan senyum merekah di wajahnya yang cantik.
Chen Wang melirik ke arah meja makan yang telah penuh dengan makanan sebelum akhirnya memandangi Song Zhi Rou dengan tatapan tidak suka. Chen Wang kemudian berkata, "kau bukan lah istriku nona Song. Tolong berhenti lah bersikap seakan-akan kau adalah istriku."
Song Zhi Rou masih teringat akan rencananya. Dia tidak ingin melawan atau membantah ucapan Chen Wang itu dengan emosi karena dia tahu Chen Wang akan semakin membencinya. Jadi Chen Song Zhi Rou hanya bisa menunduk tanpa membalas ucapan pangeran kekaisaran itu.
Chen Wang, di lain sisi, pria muda itu juga merasa bahwa dia sudah bersikap keterlaluan pada Song Zhi Rou. Entah mengapa dia merasa sedikit bersalah. Saat pandangannya jatuh ke meja makan yang penuh dengan makanan, Chen Wang hanya bisa menghela napas.
"Duduklah, benwang tidak memiliki banyak waktu." Kata Chen Wang yang kemudian berjalan ke kursi.
Melihat rencananya berhasil, Song Zhi Rou tampak senang. Dia segera duduk di kursi yang ada di samping Chen Wang. Tanpa menunggu banyak waktu yang terbuang, Song Zhi Rou segera menawarkan secangkir anggur untuk Chen Wang. Namun Chen Wang nampaknya telah memiliki insting yang jauh lebih peka dari dugaan Song Zhi Rou.
"Benwang tidak minum anggur. Benwang masih harus bekerja nanti," kata Chen Wang seraya menolak tawaran Song Zhi Rou.
Song Zhi Rou tidak lagi memaksa Chen Wang, jadi keduanya hanya menikmati makan malam tanpa membuat keributan. Barulah saat Song Zhi Rou merasa Chen Wang sudah tenang, gadis itu secara perlahan mengajak Chen Wang untuk mengobrol.
"Apakah Wangye sangat sibuk belakangan ini?" Tanya Song Zhi Rou seraya membuka topik pembicaraan.
"En." Jawab Chen Wang.
Jawaban singkat dari Chen Wang itu tentu saja membuat Song Zhi Rou mati kutu. Gadis itu baru saja akan membuka mulutnya kembali, namun Chen Wang yang mungkin sudah enggan mendengarkan gadis itu memutuskan untuk bangkit dari kursinya.
"Wangye, apakah Wangye sudah kenyang? Harus kah Zhi Rou membuatkan teh untuk Wangye?" Tanya Song Zhi Rou.
"Tidak perlu, ucap Chen Wang dengan suara dingin." Chen Wang kemudian berteriak, "Jiang Xianji!"
Jiang Xianji segera muncul. Pengawal pribadi kepercayaan Chen Wang itu siap untuk melakukan perintah dari Chen Wang. "Ya Wangye, apakah ada sesuatu yang harua saya lakukan?"
"Antar nona Song kembali ke Fu-nya. Aku masih harus menangani beberapa dokumen." Ujar Chen Wang.
Tahu jika dirinya akan segera diusir dari Wangfu, Song Zhi Rou yang sudah bersikap aneh masih berusaha untuk tinggal di Wangfu.
"Wangye, sebelum saya kembali, biarkan saya membuatkan teh untuk Wangye agar Wangye bisa bekerja dengan baik." Bujuk Song Zhi Rou.
"Tidak perlu," kata Chen Wang dengan suara tegas namun datar.
"Tapi Wangye..."
Song Zhi Rou belum menyelesaikan kalimatnya, namun Chen Wang sudah meraung dan dia terlihat sangat marah. "Cukup! Pergilah!"
Setelah mengatakan kata-kata yang keras iru, Chen Wang segera berlalu dan pergi meninggalkan Song Zhi Rou yang masih terlihat kesal.
Song Zhi Rou diantar oleh Jiang Xianji ke Fu-nya. Di sepanjang perjalanan, wajahnya terlihat sangat masam. Dia terus-terusan menggerutu dan menyesali sesuatu. Apa yang disesalinya saat bahkan rencananya telah gagal dari awal?
"Aku telah memasukkan obat perangsang ke dalam sup yang dimakannya. Tapi melihat bagaimana reaksinya tadi, Chen Wang sepertinya tidak merasakan apapun. Sial!" Keluh Song Zhi Rou.
Jiang Xianji segera kembali ke Wangfu begitu dia selesai mengantae Song Zhi Rou kembali ke Fu gadis itu. Melihat lentera di ruang kerja Chen Wang masih menyala, Jiang Xianji segera mengetuk pintu ruangan itu untuk melaporkan tugasnya. Tapi selang beberapa saat, Chen Wang masih tidak menjawabnya. Barulah saat dari dalam ruangan terdengar suara benda yang jatuh, Jiang Xianji segera masuk tanpa mengetuk lagi.
Begitu dia membuka pintu, Jiang Xianji melihat Chen Wang telah jatuh ke lantai dengan wajah yang memerah seperti seseorang yang tengah kepanasan.
"Wangye! Apa yang terjadi?!" Jiang Xianji segera menghampiri tuannya.
"Dia..., ada obat perangsang yang masuk ke tubuhku. Bantu, bantu aku dan bawa, bawa aku ke bak mandi berisi air dingin." Kata Chen Wang dengan napas yang terengah-engah.
Jiang Xianji segera melakukan perintah Chen Wang itu tanpa membuang-buang waktunya lagi.