Di sektor tiga tempat Mo Nian Zhen berada, mekanisme panahannya sangat jelas dan tergolong mudah. Mo Nian Zhen dan para peserta lain yang tergabung ke dalam sektor tiga hanya perlu memanah dan tepat sasaran untuk bisa melaju ke babak selanjutnya.
Namun hal yang berbeda berlaku bagi Mo Qing Shan dan para pemanah yang tergabung ke dalam sektor satu. Sektor satu memiliki wilayah yang sangat luas. Itu bukanlah sebuah arena panahan berbentuk lapangan yang kecil, itu adalah sebuah hutan besar yang berada di sisi belakang istana. Di hutan itu ada berbagai macam binatang buruan macam kancil atau rusa yang memang diperuntukkan untuk keperluan berburu kaisar.
“Tugas kalian adalah memanah setiap hewan yang kalian temukan. Kelinci memiliki poin terendah, sementara kancil menempati poin tertinggi. Pantangannya hanya satu. Kalian tidak diperbolehkan memanah rusa. Itu adalah hewan yang dilarang untuk dipanah. Apakah kalian mengerti?!”
Para peserta mengangguk begitu mereka selesai mendengarkan arahan. Mereka kemudian secara teratur mengambil busur dan anak panah yang sebelumnya telah disediakan.
“Waktu kalian adalah lima dupa. Jika dalam waktu lima dupa kalian tidak bisa memanah apapun, maka kalian akan secara otomatis gugur.”
Mo Qing Shan telah mengambil busur dan anak panahnya sebelum akhirnya berjalan lebih jauh ke dalam hutan. Dia tidak berkelompok dan memilih berjalan sendiri.
“Bagaimana dengan ZhenZhen? Apakah dia akan baik-baik saja?” Gumam Mo Qing Shan.
Waktu satu dupa berlalu begitu cepat dan Mo Qing Shan masih belum menemukan buruannya. Tidak peduli apapun itu, tapi dia tidak boleh sampai kecolongan. Peserta lain bisa merebut hewan buruannya, dan dia tidak boleh lengah agar hal itu tidak terjadi.
Tiba-tiba ada sesuatu yang bergerak di semak-semak. Mo Qing Shan secara hati-hati melangkah sembari mengambil anak panah di belakang punggungnya.
“Itu hewan berwarna putih, itu pasti bukan rusa.” Kata Mo Qing Shan.
Mo Qing Shan melangkah lebih dekat sebelum akhirnya mulai membidik, dia telah bersiap melepaskan anak panahnya dan anak panah dilepaskan begitu bidikannya mencapai target. Tapi sayang sekali, anak panah yang seharusnya melesat lurus kedepan itu harus melenceng dari target saat anak panah lain tiba-tiba menyambar anak panah milik Mo Qing Shan.
Mo Qing Shan menahan kekesalannya saat dia berbalik untuk melihat sosok yang telah merusak rencananya itu.
“Jangan marah dulu. Tuan muda, lihatlah itu,” kata seorang pria muda yang tengah berdiri di belakang Mo Qing Shan itu.
Mo Qing Shan mengalihkan pandangannya ke arah depan, dan betapa terkejutnya dia saat hewan yang dia kira itu adalah kelinci besar ternyata adalah seekor rusa yang tubuhnya telah diberi pewarna putih.
“Itu rusa!” Kata Mo Qing Shan yang masih terkejut.
“Berhati-hatilah tuan muda,” kata pria muda itu.
Mo Qing Shan segera teringat akan sikapnya yang kurang sopan, jadi dia segera menaruh busurnya dan menangkupkan tangannya untuk meminta maaf.
“Maafkan saya tuan muda. Saya juga berterima kasih pada tuan muda karena telah membantu saya.” Kata Mo Qing Shan.
Pria muda itu sangat sopan, dia balas berkata, “sama-sama. Tuan muda terlalu sungkan.”
Mo Qing Shan, “saya Mo Qing Shan, kalau boleh tahu siapa nama tuan muda?”
Pria muda itu tersenyum ramah saat dia memperkenalkan dirinya pada Mo Qing Shan, “saya Chen Qing Ling, senang berkenalan denganmu tuan muda Mo.”
Keduanya akhirnya memutuskan untuk berjalan bersama. Mo Qing Shan sendiri tidak bisa melepaskan kehati-hatiannya, dia adalah orang yang tidak mudah percaya.
“Kalau boleh tahu, kenapa tuan muda Chen menolongku? Bukankah kita di sini adalah saingan?” Tanya Mo Qing Shan yang berjalan di samping Chen Qing Ling.
Chen Qing Ling tersenyum lembut seraya berkata, “Buddha tidak menyuruh kita untuk membiarkan hal buruk terjadi. Aku yakin tuan muda Mo tahu konsekuensinya jika kita sampai memanah rusa milik kaisar.”
Mo Qing Shan melengkungkan bibirnya dan berkata, “ya, itu konsekuensinya mungkin akan sangat sulit untuk kita tanggung.”
Setelah berjalan bersama dan tidak menemukan hewan buruan sementara waktu mereka terus berjalan, Mo Qing Shan dan Chen Qing Ling akhirnya memutuskan untuk berjalan secara terpisah untuk mencari buruan mereka masing-masing.
*/
Waktu lima dupa akhirnya berakhir. Semua peserta yang ada di sektor satu harus kembali ke tempat awal dengan hewan buruan mereka masing-masing. Banyak peserta yang mendapatkan kelinci, tapi ada lebih banyak peserta yang kembali dengan tangan kosong.
“Bagaimana dengan Mo Qing Shan? Apakah dia mendapatkan sesuatu?” Tanya Chen Wang pada bawahannya, Jiang Xianji.
Jiang Xianji berkata, “saya telah melepaskan rusa putih di sekitar Mo Qing Shan memanah, tapi dia tidak termakan pada jebakan. Dia berhasil melalui jebakan kita Wangye.”
Chen Wang tersenyum licik, “itu tidak mengherankan. Lalu apa yang dia peroleh?”
Jiang Xianji, “itu….”
Kenapa Chen Wang malah ingin menjebak Mo Qing Shan alih-alih membantunya agar pemuda itu menyerah untuk menghalangi Chen Wang menikahi Mo Qi Yue?
Chen Wang adalah Chen Wang, dan dia bukanlah pria yang akan datang dengan rencana murahan yang terlalu mudah untuk ditebak.
Chen Wang berniat melepaskan rusa putih milik kaisar dan membiarkan Mo Qing Shan memanah rusa itu. Membunuh rusa kaisar akan dihitung sebagai kejahatan, dan tentu saja Mo Qing Shan akan dijatuhi hukuman karena hal ini. Lalu apakah Chen Wang berniat untuk menyingkirkan Mo Qing Shan dengan cara seperti itu?
Jawabannya tidak! Ya, Chen Wang tidak selicik dan sejahat itu!
Jika Mo Qing Shan membunuh rusa itu dan dijatuhi hukuman, Chen Wang akan menawarkan dirinya untuk menyelamatkan Chen Wang. Dan Mo Qing Shan tentunya akan terlalu bodoh jika dia sampai menolak bantuan Chen Wang. Pada akhirnya Chen Wang akan menukar bantuan yang diberikannya itu dengan Mo Qi Yue!
Namun sayang, rencana Chen Wang itu harus berakhir dengan kegagalan!
“Hanya ada dua peserta yang dapat memanah kancil dan meraih nilai tertinggi! Yang pertama adalah Chen Qing Ling dan peserta kedua adalah Mo Qing Shan yang berhasil memanah dua kancil!”
Begitu pengumuman disebut, maka jelas sudah siapa pemenang ujian tahap satu di sektor satu. Ya, tentunya itu adalah Mo Qing Shan.
Mo Nian Zhen yang telah menyelesaikan ujiannya lebih dulu tengah menunggu Mo Qing Shan. Dia khawatir jika sesuatu yang buruk telah terjadi pada kakak sepupunya itu. Hingga pada akhirnya kekhawatirannya hilang saat dia melihat Mo Qing Shan berjalan ke arahnya dengan ekspresi santai.
“Ge! Kenapa kau lama sekali?” Mo Nian Zhen sudah penasaran.
Mo Qing Shan menghela napas, “kau beruntung karena tidak mendapatkan sektor satu.”
“Apakah sesulit itu?” Tanya Mo Nian Zhen lagi.
“Lebih sulit dari yang kau pikirkan.” Jawab Mo Qing Shan.
Pandangan Mo Nian Zhen beralih ke seorang pria muda yang tengah berdiri di samping Mo Qing Shan, “dan ini?”
“Ini tuan muda Chen, Chen Qing Ling.” Mo Qing Shan dengan senang hati memperkenalkan teman barunya pada Mo Nian Zhen.
“Ah, senang bertemu denganmu tuan muda Chen. Aku Mo Nian Zhen, ada sepupu Qimg Shan gege,” kata Mo Nian Zhen sembari menangkupkan kedua tangannya.
Ketiga pria itu pergi bersama untuk beristirahat sebelum melanjutkan ujian selanjutnya.
*/
Di Mo Fu sendiri, Mo Qi Yue tengah menghabiskan waktunya dengan ibunya. Dia dan nyonya Mo terlihat sedang melakukan audit pada buku-buku keungan. Ya, keluarga Mo memiliki bisnis obat-obatan herbal yang besar, dan aset itu dikelola sendiri oleh nyonya Mo dengan bantuan Mo Qi Yue.
“Ibu, tidak ada yang salah dengan pencatatan, semuanya sudah sesuai,” kata Mo Qi Yue seraya menutup buku keungan.
Nyonya Mo mengangguk, “syukurlah. Ah iya, Qi Yue, bisakah kau membantu ibu untuk melihat toko obat yang ada di pusat Luoyang? Ibu harus pergi ke dua tempat yang berbeda hari ini, jadi ibu ingin meminta bantuanmu.”
“Tidak masalah ibu, aku akan pergi bersama Tong Nian,” kata Mo Qi Yue.
Selang beberapa saat, Mo Qi Yue dan Tong Nian meninggalkan Mo Fu. Mereka pergi menggunakan kereta kuda.
Ketika keduanya berada di tengah keramaian ibukota, kereta kuda mereka terhenti. Ada banyak sekali pejalan kaki dan hal itu membuat jalan kereta yang ditumpangi Mo Qi Yue dan Tong Nian berjalan dengan sangat lambat.
Mo Qi Yue membuka tirai jendela kereta kudanya untuk melihat apa yang sedang terjadi, “ada banyak orang yang berkumpul, ada apa ini?”
Tong Nian, “biarkan saya melihat dulu nona.”
Mo Qi Yue mengangguk dan memutuskan untuk duduk di dalam kereta sembari menunggu Tong Nian. Selang beberapa saat, Tong Nian akhirnya datang.
“Nona, orang-orang berkumpul karena ada pertikaian antara seorang gadis dengan seorang pedagang.” Kata Tong Nian.
Mo Qi Yue mengerutkan keningnya. Dia kemudian memutuskan untuk turun dan melihat situasi yang sedang terjadi.
“Kenapa kau tidak percaya padaku?! Aku adalah putri kekaisaran! Pelayanku pergi entah kemana dan dia membawa uangku! Kami terpisah! Bagaimana mungkin aku tidak bisa membayarmu saat aku bahkan bisa membeli tokomu!” Kata gadis itu.
Mo Qi Yue tidak bergerak dari tempatnya berdiri, dia masih terdiam untuk memperhatikan situasi yang kini tengah terjadi.
“Dasar wanita gila! Kau gila!” Kata pedagang pria itu.
“Kau akan tahu siapa aku saat pelayanku datang. Dan jangan pernah kau berharap bahwa aku akan mengampunimu! Lidahmu akan aku potong!” Teriak gadis itu.
Gadis itu tidak berbohong. Dia memang putri kekaisaran, Chen Ai Lin. Entah apa yang sudah terjadi pada gadis itu sehingga dia bisa terjebak ke dalam situasi yang tidak nyaman.
“Tuan, apa yang sebenarnya terjadi? Apakah dia memiliki hutang padamu?” Tanya Mo Qi Yue yang secara tiba-tiba datang.
“Gadis ini makan di restoranku tapi menolak untuk membayar! Walau pun dia memiliki aksesesoris mahal di tubuhnya, tapi dia tidak mau memberikannya padaku sebagai bayaran! Dan juga, makanan yang dipesannya adalah makanan mahal!” Teriak pedagang itu lagi.
Xiao Ai Lin merasa semakin jengkel. Urat-urat biru menyembul dari balik dahinya yang putih, “bagaimana bisa aku memberikannya padamu?! Ini adalah hadiah dari ayah dan ibu kekaisaran!”