Perebutan antara dua orang berbeda jenis kelamin itu tidak bisa terelakkan lagi. Keduanya saling berebut gulungan kain hingga secara tak sengaja tumpukan gulungan yang herada di atas lemari berjatuhan karena lemari itu tersenggol oleh gadis itu.
“Awas!” Mo Qing Shan segera menarik gadis itu dan membawanya ke dalam pelukannya.
“Ge!”Teriak Mo Nian Zhen.
Xu Jia segera bergerak untuk membantu, “tuan muda, apakah tuan muda baik-baik saja?”
“Aku baik-baik saja,” kata Mo Qing Shan.
Pandangan Mo Qing Shan beralih pada gadis yang dia lindungi itu dan bertanya, “apakah nona baik-baik saja?”
Gadis itu masih termenung, wajahnya menatap wajah Mo Qing Shan, tapi pikirannya melayang ke lain arah. Dia bahkan tidak mendengar ucapan Mo Qing Shan.
“Yang Mulia! Gongzhu! Apakah Gongzhu baik-baik saja?” Seruan seorang wanita tiba-tiba terdengar.
Mo Nian Zhen mengerutkan keningnya, “Gongzhu? Dia seorang putri?”
Ya, itu adalah Chen Ai Lin, putri bungsu kaisar Chen dan Permaisuri Rong Yan. Chen Ai Lin yang gemar berbelanja pergi dari istana bersama dengan para pelayannya untuk membeli beberapa kain. Dan tanpa diduga dia bertemu dengan Mo Nian Zhen yang telah mendahuluinya. Alhasil keduanya terlibat percekcokan hingga insiden kecil itu terjadi.
“Aku baik-baik saja,” kata Xiao Ai Lin dengan acuh tak acuh.
Mo Qing Shan yang menyadari hal ini segera membungkukkan badannya, Xu Jia juga segera mengikutinya. Sementara itu, Mo Nian Zhen tampak terpaku karena hal ini.
“Maafkan kami Gongzhu, kami telah bersikap tidak sopan pada Gongzhu.” Mo Qing Shan tidak mengangkat wajahnya saat dia berbicara.
“ZhenZhen, minta maaf!” Kata Mo Qing Shan pada Mo Nian Zhen.
Mo Nian Zhen segera mengikuti perintah Mo Qing Shan. Dia dengan ekspresi kaku di wajahnya berkata, “sa, saya minta maaf.”
Xiao Ai Lin melirik Mo Nian Zhen dengan acuh tak acuh sebelum akhirnya mengalihkan pandangannya pada Mo Qing Shan. Ekspresi putri kaisar itu langsung berubah menjadi ekspresi ramah dan penuh senyuman saat dia melirik Mo Qing Shan yang masih membungkuk.
“Bangunlah, aku seharusnya berterima kasih padamu. Siapa namamu?” Tanya Xiao Ai Lin.
“Saya Mo Qing Shan, dan ini adalah adik sepupu saya Mo Nian Zhen. Dan yang ini Xu Jia, dia teman saya.” Mo Qing Shan akhirnya mengangkat kepalanya dan berbicara dengan suara tenang.
Bisa dipastikan bahwa Xiao Ai Lin terpesona dengan ketampanan tuan muda Mo. Wajah gadis itu nampak berseri-seri saat dia menatap Mo Qing Shan.
“Dia tampan, melihat dari pakaian dan penampilannya, aku yakin dia bukanlah pemuda sembarangan. Setidaknya dia adalah putra dari kelurga bangsawan.” Xiao Ai Lin tiba-tiba teringat sesuatu, dia berpikir, “tunggu, nama keluarganya Mo? Lalu apakah dia…”
“Apakah tuan muda adalah putra tuan Mo Jianyu?” Tanya Xiao Ai Lin secara tiba-tiba.
Mo Qing Shan samasekali tidak terkejut. Chen Ai Lin adalah putri kekaisaran, jadi wajar jika dia tahu siapa ayah Mo Qing Shan.
“Itu benar Gongzhu, saya putra pejabat Mo,” kata Mo Qing Shan.
“Gongzhu, kita harus segera pergi ke istana. Ini sudah hampir larut,” pelayan Chen Ai Lin tiba-tiba datang untuk memanggil gadis itu.
Chen Ai Lin dengan enggan pergi dari toko itu. Dia bahkan melupakan kain yang hendak dibelinya. Alhasil kain itu diambil oleh Mo Nian Zhen.
“Kau benar-benar yah!” Kata Mo Qing Shan sembari menghela napas.
Mo Nian Zhen samasekali tidak merasa bersalah. Bahkan dia tidak merasa khawatir karena dia telah mengolok-ngolok putri kekaisaran. Mo Nian Zhen hanya merasa senang karena dia telah berhasil mendapatkan kain yang telah diincarnya.
*/
Pelayan pribadi Xiao Ai Lin sudah ketakutan sejak dia pergi dari toko bersama dengan majikannya. Putri itu sangatlah manja dan emosinya juga tidak terlalu bagus. Xiao Ai Lin biasanya akan marah jika dia tidak mendapatkan sesuatu yang diinginkannya, namun nampaknya kali ini adalah pengecualian.
“Gong, Gongzhu, apakah Gongzhu baik-baik saja?” Tanya pelayan itu.
Pelayan itu sudah mempersiapkan dirinya jika saja putri Chen Ai Lin akan memarahinya. Ya, itu adalah suatu hal yang biasa jika majikan marah maka sang pelayan lah yang akan menanggung perubahan emosi itu.
“Aku baik, aku sangat baik.” Kata Xiao Ai Lin sembari tersenyum lebar.
Xiao Ai Lin tentunya tengah memikirkan sesuatu sehingga emosinya tidak berubah. Dia bahkan terlihat bahagia dan sudah melupakan insiden kain itu. Ya, kini fokusnya telah beralih ke seseorang yang telah berhasil membuatnya jatuh hati. Jangan tanya siapa orangnya, karena sudah jelas bahwa itu adalah Mo Qing Shan.
“Aku harus memikirkan cara agar aku bisa bertemu lagi dengannya. Ah, Shu gege pasti bisa membantuku,” kata Xiao Ai Lin.
Sementara itu, Mo Qi Yue yang tengah berada di rumah tengah membaca di paviliunnya saat tiba-tiba Mo Qing Shan datang. Mo Qing Shan secara mengejutkan tidak datang melalui jendela, dia datang melalui pintu layaknya orang normal.
“Apa yang membawamu kemari ShanShan? Ini sudah larut.” Kata Mo Qi Yue.
“Ya, ini sudah larut, kanapa Jiejie belum tidur? Aku datang saat melihat pelita di paviliun Jiejie belum padam.” Kata Mo Qing Shan sembari duduk secara sembarangan.
Mo Qi Yue menutup bukunya dan berkata, “Jiejie belum mengantuk. Ah iya, besok kau dan ZhenZhen akan pergi ke istana, apakah kalian sudah siap?”
Mo Qing Shan mengangguk, tatapannya tidak pernah berpindah dari Mo Qi Yue, “en, tentu saja aku siap. Aku bahkan sangat siap. Jiejie akan mendukungku kan?”
“Tentu saja,” kata Mo Qi Yue.
Mo Qi Yue tiba-tiba berjalan ke sebuah lemari kayu. Dia membuka lemari kayu miliknya itu dan mengambil sebuah kotak kecil.
“Ini untukmu ShanShan,” kata Mo Qi Yue sembari memberikan kotak kayu itu pada Mo Qing Shan.
Mo Qing Shan tidak bertanya apa isi kotak kayu itu. Dia langsung menerimanya tanpa bertanya dan dengan ceroboh dia membuka kotak itu. Senyuman lebar yang langka muncul di wajah Mo Qing Shan.
“Ini…apakah ini benar-benar untukku?” Tanya Mo Qing Shan dengan mata berbinar-binar.
Mo Qi Yue mengangguk, “en, aku membuatnya ketika kita masih di perguruan Wuji. Dan jimat itu, aku memintanya ketika aku pergi ke kuil.”
Itu adalah sapu tangan yang dibuat secara khusus oleh Mo Qi Yue untuk Mo Qing Shan. Sapu tangan berwarna putih itu dihiasi oleh bordir dengan motif gunung berwarna hijau.
“Shan?” Mo Qing Shan mengerutkan keningnya.
“Shan, itu adalah namamu. Shan yang berarti gunung.” Ujar Mo Qi Yue.
Mo Qing Shan tentunya sangat senang. Dia benar-benar ingin berlari ke arah Mo Qi Yue untuk segera memeluk gadis itu. Ingin rasanya dia berteriak dan memberitahu Mo Qi Yue bahwa dia memiliki perasaan untuk Mo Qi Yue. Tapi Mo Qing Shan tahu bahwa semua itu tidak mungkin dilakukan sekarang.
Fakta besar dimana Mo Qi Yue bukanlah putri kandung keluarga Mo pastinya akan membuat gadis itu sedih. Terlebih lagi, Mo Qing Shan merasa tidak bisa menjaga Mo Qi Yue jika dia belum sepenuhnya memiliki kapabilitas yang cukup. Untuk itu Mo Qing Shan membutuhkan waktu untuk membuktikan pada dunia bahwa dia bisa diandalkan oleh Mo Qi Yue.
“Tunggu aku Liu Ru Shi, aku akan membahagiakanmu. Aku akan memenangkan hatimu,” pikir Mo Qing Shan.
*/
Di pagi harinya, Mo Qing Shan dan Mo Nian Zhen bertolak ke istana untuk melaksanakan ujian kekaisaran di hari pertama. Ya, ujian pertama yang akan para peserta hadapi adalah ujian bela diri yang tentunya juga akan melibatkan aspek militer.
Persaingan di hari pertama biasanya akan menggugurkan banyak kandidat. Dan di ujian pertama ini, seribu lebih peserta tidak akan melakukan pertarungan fisik melainkan adu memanah. Chen Wang sendiri yang telah merekomendasikan hal ini.
“Bukankah ini terlalu mudah? Kenapa tidak bertarung saja?” Kata Mo Nian Zhen.
Mo Qing Shan tidak memiliki pemikiran yang sama dengan Mo Nian Zhen. Ya, apa yang dipikirkan oleh Mo Qing Shan tentunya tidak sesederhana apa yang dipikirkan oleh adik sepupunya itu.
“Para peserta, silahkan kalian lihat nama-nama kalian di papan pengumuman! Arena panahan akan di bagi ke dalam tiga sektor yang berbeda, jadi kalian harus menemukan di mana kalian akan ditempatkan!”
Begitu pengumuman selesai disampaikan, semua peserta ujian segera pergi untuk melihat dimana mereka akan ditempatkan. Dan sayang sekali, Mo Qing Shan dan Mo Nian Zhen harus terpisah.
“Ge, aku akan berada di sektor tiga.” Kata Mo Nian Zhen dengan percaya diri.
Mo Qing Shan mengangguk, dia kemudian menepuk bahu Mo Nian Zhen sebelum akhirnya berkata, “ZhenZhen, apa yang kau lihat mungkin tidak akan semudah apa yang kau pikirkan. Kau harus berhati-hati terhadap tipuan atau pun jebakan lainnya. Apakah kau mengerti?”
Kali ini Mo Nian Zhen tidak mau bermain-main, dia dengan sungguh-sunggu menganggukkan kepalanya seraya berkata, “aku akan mengingat perkataanmu Ge. Gege juga harus berhati-hati.”
Keduanya akhirnya berpisah untuk pergi ke sektor mereka masing-masing. Mo Nian Zhen pergi ke sektor tiga sementara itu Mo Qing Shan pergi ke sektor dua.
Chen Wang sendiri bertugas sebagai tim penilai. Dia juga tengah mengawasi jalannya ujian.
“Mo Qing Shan, di sektor berapa dia berada?” Tanya Chen Wang pada Jiang Xiangji.
Pengawal pribadi Chen Wang itu berkata, “dia ada di sektor satu Wangye. Sektor satu sendiri adalah sektor paling ketat dan sulit. Apakah Wangye berniat untuk membantunya?”
Chen Wang menggelengkan kepalanya, “tidak. Dia tidak akan mau menerima bantuan dariku. Mari kita bermain-main dengannya dulu. Aku ingin tahu seberapa hebat Mo Qing Shan.”
Chen Wang kemudian berlalu pergi untuk melihat jalannya ujian.
Sejatinya, di balik wajahnya yang tenang namun angkuh, Chen Wang tengah mempersiapkan kejutan untuk Mo Qing Shan. Dia merasa sedikit kesal karena Mo Qing Shan telah mempermainkannya, jadi Chen Wang berniat untuk membalasnya.