Undangan

1638 Kata
Mo Qi Yue akhirnya membuka mulutnya. Dia berdiri di depan Chen Ai Lin dan berkata pada pedagang itu, “tuan, biarkan saya yang membayar. Berapa totalnya?” Pedagang itu akhirnya merendahkan suaranya dan berkata, “totalnya satu perak nona.” Tong Nian membelalak, “satu perak dan bukannya satu koin?!” Pedagang itu mengangguk, “ya, dia memesan makanan-makanan terbaik dari restoranku, jadi wajar jika harganya sangat mahal.” Mo Qi Yue terlalu enggan untuk berkompromi lagi. Dia tanpa pikir panjang langsung menyerahkan satu perak pada pedagang itu. Dan berkat Mo Qi Yue, pedagang itu langsung pergi dan kerumunan berangsur-angsur membubarkan diri. Mo Qi Yue membalik badannya untuk kemudian bertemu dengan tatapan gadis yang baru saja ditolongnya itu. Tong Nian sendiri merasa kesal karena gadis itu bahkan tidak mengucapkan terima kasih pada nona mudanya, jadi dia berniat meluapkan emosinya. “NianNian,” Mo Qi Yue menggelengkan kepalanya dan Tong Nian segera menurut untuk tidak membuat keributan. Mo Qi Yue menundukkan kepalanya sebelum akhirnya berkata, “maafkan saya yang telah terlambat menyadari identitas Gongzhu.” Mo Qi Yue bukanlah gadis yang bodoh. Dia tahu jika orang yang baru saja terlibat masalah itu adalah seorang putri kekaisaran, hanya saja Mo Qi Yue memilih untuk menunda waktu karena dia takut jika dia salah orang. Jadi Mo Qi Yue menggunakan sedikit waktunya untuk memperkuat dugaannya. Chen Ai Lin tersenyum seraya berkata, “kau, bagaimana kau bisa mengetahuinya? Pedagang itu bodoh dan semua orang juga sama bodohnya. Hmmph!” Mo Qi Yue dengan lemah lembut berkata, “saya melihat ornamen yang tergantung di baju Gongzhu dan kalau saya tidak salah, itu adalah ornamen langkah yang hanya bisa dimiliki oleh wanita istana dengan gelar tertinggi. Selain Yang Mulia Permaisuri, seorang Gongzhu juga pasti memilikinya.” “Kau sangat cerdas.” Kata Chen Ai Lin, “siapa namamu?” Mo Qi Yue menjawab, “nama saya Mo Qi Yue.” Xiao Ai Lin mengerutkan keningnya. Sudah dua hari berturut-turut dia keluar dari istana dan sudah dua kali pula dia bertemu dengan orang bermarga Mo, apakah orang dengan marga Mo sebanyak itu? “Mo Qi Yue yah? Apakah kau putri pejabat Mo?” Tanya Xiao Ai Lin dengan ragu-ragu. Mo Qi Yue mengangguk dengan ekspresi penasaran, “itu benar. Bagaimana Gongzhu bisa tahu?” “Itu karena aku pintar,” kata Xiao Ai Lin. Chen Ai Lin berusia sedikit lebih muda dari Mo Qi Yue, jadi wajar saja jika tingkahnya masih kekanak-kanakan. Selain itu, jangan lupakan bahwa dia adalah seorang putri kekaisaran yang manja! “Gongzhu, kalau boleh saya tahu, dimana pelayan Gongzhu? Kenapa Gongzhu sendirian?” Tanya Mo Qi Yue. Xiao Ai Lin mendecakkan lidahnya dengan penuh ketidakpuasan saat dia berkata, “aku menyuruhnya untuk pergi membelikanku manisan, tapi sampai sekarang dia belum kembali!” Mo Qi Yue mengerutkan keningnya dengan sedikit tidak percaya, “Gongzhu, lalu bagaimana dengan pengawal? Mustahil seseorang seperti Gongzhu pergi sendirian kan?” “Aku keluar dari istana tanpa sepengetahuan orang-orang,” kata Xiao Ai Lin seraya berbisik. Chen Ai Lin melanjutkan ucapannya, “nona Mo, apakah kau saudari Mo Qing Shan?” Mo Qi Yue sangat terkejut, dia bahkan tidak menyangka bahwa kepopuleran Mo Qing Shan juga akan sampai ke telinga seorang putri macam Chen Ai Lin ini. “Itu benar, saya Jiejie-nya.” Kata Mo Qi Yue. Chen Ai Lin tiba-tiba berpikir, “ah, pantas saja namanya tidak asing. Ternyata gadis ini adalah gadis yang disukai oleh Shu gege.” Mo Qi Yue tentunya juga tahu bahwa orang yang baru saja ditolongnya itu adalah adik Chen Wang. Sejujurnya, Mo Qi Yue terlalu enggan untuk berhubungan dengan keluarga kekaisaran, namun hati nuraninya tetap saja tidak bisa dia ingkari. Xiao Ai Lin telah mendapatkan sebuah ide yang mungkin saja akan membawa keberuntungan untuknya. Dia tiba-tiba berkata. “Ehm, nona Mo, bisakah kau menolongku sekali lagi?” “Apa yang bisa saya bantu Gongzhu?” Tanya Mo Qi Yue. Xiao Ai Lin tiba-tiba membuat wajah memelas saat dia berkata. “Aku tidak tahu arah kembali ke istana, tapi aku tahu jalan menuju Wangfu. Bisakah aku menumpang padamu untuk mengantarku ke Wangfu milik kakakku?” Wangfu berarti kediaman pangeran kekaisaran. Satu-satunya wangye yang memiliki Wangfu adalah Chen Wang, jadi tentu saja itu adalah Wangfu milik Chen Wang. Chen Ai Lin meminta Mo Qi Yue mengantarnya ke sana, dan itu tentu saja membuat Mo Qi Yue tidak nyaman. Yang lebih menyebalkannya lagi adalah fakta dimana dia berada dalam posisi yang tidak mungkin untuk menolak permintaan seorang putri. “Hari ini adalah hari ujian kekaisaran, Chen Wang tidak akan ada Wangfunya kan?” Pikir Mo Qi Yue. Xiao Ai Lin menagih jawaban atas permintaannya, “bagaimana? Apakah kau mau?” “Gongzhu, saya harus pergi untuk melakukan sesuatu. Tapi jika itu hanya untuk mengantar Gongzhu, maka saya bersedia.” Ucap Mo Qi Yue setelah dia menimbang-nimbang. “Ya, bagus sekali. Kalau begitu, ayo kita pergi,” kata Xiao Ai Lin dengan gembira. Kereta yang membawa Chen Ai Lin ke Wangfu akhirnya sampai. Gadis itu baru saja akan turun dari kereta saat langkahnya terhenti karena dia melihat Mo Qi Yue yang nampak enggan untuk mengikutinya. “Apakah kau tidak mau turun dulu?” Tanya Chen Ai Lin. Mo Qi Yue langsung menolaknya, “saya terburu-buru Gongzhu, maafkan saya karena telah bersikap tidak sopan.” Chen Ai Lin berpikir, “gadis ini tidak mudah untuk ditangani.” “Tidak apa-apa, tapi bisakah kau tunggu aku sebentar. Aku harus melihat apakah Shu gege ada di dalam atau tidak. Wangfunya sepi, dan dia tidak memiliki banyak penjaga, aku takut jika harus tinggal sendirian di dalam.” Kata Chen Ai Lin. Mo Qi Yue terpaksa harus mengangguk, “baik Gongzhu.” Chen Ai Lin turun dan menggedor pintu gerbang Wangfu, namun setelah beberapa saat pintu gerbang masih juga belum terbuka. Mo Qi Yue yang menyadari hal ini hanya bisa menghela napas sebelum akhirnya turun dari kereta kudanya. “Gongzhu, apakah tidak ada jawaban?” Tanya Mo Qi Yue. “En, aku rasa Shu gege belum kembali dari istana. Dan juga, Wangfu nya sepertinya kosong,” kata Chen Ai Lin. Mo Qi Yue sudah merasa tidak nyaman sejak dia memutuskan untuk membantu Chen Ai Lin. Terlebih lagi, Mo Qi Yue tidak mau bertemu dengan Chen Wang, itulah sebabnya dia ingin pergi dari Wangfu mulik Chen Wang itu secepat mungkin. “Gongzhu, bagaimana jika Gongzhu ikut dengan saya dulu. Atau jika Gongzhu mau, saya akan mengantar Gongzhu ke istana.” Mo Qi Yue berusaha menawarkan segala hal yang dia bisa. Tapi sayangnya Chen Ai Lin menolaknya, dia beralasan, “aku akan dihukum jika aku kembali sendiri. Jika aku kembali bersama Shu gege, ayah kekaisaran tidak akan marah padaku. Tidak bisakah kau menemani aku sebentar saja? Aku akan membiarkanmu pergi saat Shu gege kembali.” Mo Qi Yue terlihat ragu. “Tapi…” “Apakah kau tega meninggalkan aku sendirian di sini?” Chen Ai Lin mencoba untuk mengubah pemikiran Mo Qi Yue. Jika sampai sesuatu yang buruk terjadi pada Chen Ai Lin, maka bukan hanya Mo Qi Yue saja yang akan mendapatkan masalah, tapi juga keluarga Mo. Mo Qi Yue tentunya tidak ingin hal yang buruk terjadi pada keluarganya. Jadi dia dengan enggan memutuskan untuk menemani Chen Ai Lin sampai Chen Wang datang. “Kalau begitu mari kita menunggu dalam kereta Gongzhu,” kata Mo Qi Yue. Mo Qi Yue menemani Chen Ai Lin cukup lama. Selama menunggu, Mo Qi Yue dan Chen Ai Lin sesekali bercerita. Chen Ai Lin yang aktif selalu bertanya ini dan itu, bahkan sesekali dia juga akan menyebut nama Mo Qing Shan. “Aku tahu apa yang terjadi antara kau dan Shu gege, tapi aku harap kau tidak lagi mengingat hal-hal yang telah lalu,” kata Chen Ai Lin secara tiba-tiba. Mo Qi Yue tersenyum ketir sembari berkata, “itu sudah lama sekali Gongzhu, saya tidak lagi mengingat hal itu.” Selang beberapa saat, suara tapak kaki kuda terdengar dari luar gerbong. Chen Ai Lin mengintip dari dalam kereta dan dia melihat kakaknya, Chen Wang, datang bersama dengan Jiang Xianji. “Shu gege!” Seru Chen Ai Lin. Chen Ai Lin segera turun dari kereta kuda. Mo Qi Yue tentunya tidak akan tinggal diam dan duduk di dalam kereta. Dia masih harus turun untuk setidaknya memberi hormat pada Chen Wang mengingat status pria muda itu sangatlah tinggi. “Shu gege, akhirnya kau kembali!” Chen Ai Lin segera memeluk lengan kakak laki-lakinya. Pandangan Chen Wang langsung beralih pada Mo Qi Yue yang baru saja turun dari kereta. Dia kemudian menyadari bahwa adik bungsunya tengah berbicara padanya, jadi Chen Wang menjawab, “oh, aku sibuk di istana.” “Wangye,” Mo Qi Yue menekuk lututnya dan memberi salam. Chen Wang, “kenapa kau bisa berada di luar istana? Dan kenapa kau bisa bersama dengan Nona Mo?” Chen Ai Lin membuat ekspresi manja di wajahnya saat dia berkata, “aku ingin jalan-jalan Ge, tapi pelayanku tidak kembali dan aku tidak mempunyai uang untuk membayar makananku. Beruntung nona Mo datang untuk menyelamatkanku, dan dia juga sangat baik karena telah mengantar dan menemaniku.” Mo Qi Yue membuka mulutnya tapi dia tidak mengangkat pandangannya, “itu adalah tugas saya. Kalau begitu saya pamit pergi dulu Wangye, Gongzhu.” Chen Wang tentunya tidak mau kehilangan kesempatan ini, dia segera berkata, “tunggu!” Mo Qi Yue mengentikan langkahnya, “apa masih ada sesuatu yang ingin Wangye bicarakan?” “Benwang mengundangmu untuk makan malam di Wangfu-ku. Benwang ingin mengucapkan terima kasih padamu Nona Mo.” Ujar Chen Wang. Mo Qi Yue dengan ragu-ragu menolaknya. “Maafkan saya Wangye, saya..” “Benwang memaksa, aku benar-benar tulus mengundangmu nona Mo. Tidak bisakah kau menghargaiku?” Kata Chen Wang dengan suara yang terdengar lebih dingin. Chen Ai Lin merasa bahwa kakaknya telah sedikit berlebihan. Ya, alih-alih membuat gadis itu takluk padanya, dia hanya akan membuat Mo Qi Yue merasa tidak nyaman.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN