Chen Ai Lin dengan langkah riangnya pergi ke halaman belakang. Gadis itu tidak tahu arah dan seluk beluk Mo Fu, tapi dia tidak merasa kebungungan sedikit pun dan hanya bertanya pada pelayan keluarga Mo yang ditemuinya.
“Di balik paviliun itu ada halaman, di sana ada tuan muda dan nona Mo Gongzhu,” jawab pelayan keluarga Mo saat Chen Ai Lin menanyainya.
Chen Ai Lin segera menuju ke sana, dan begitu dia sampai di halaman belakang, langkahnya tiba-tiba terhenti saat dia melihat Mo Qing Shan dan Mo Qi Yue tengah tertawa bersama.
Di sana, Mo Qing Shan nampaknya sedang menggoda Mo Qi Yue dengan mengambil benda milik Mo Qi Yue dan mengangkat benda itu sampai ke atas. Mo Qi Yue yang tidak jauh lebih tinggi dari Mo Qing Shan terlihat kesusahan saat dia mencoba mengambil kembali benda itu.
“ShanShan, kembalikan!” Kata Mo Qi Yue sembari tersenyum.
Mo Qing Shan tidak bisa berhenti menggoda Mo Qi Yue. Dia tertawa senang saat dia berkata, “Jiejie harus mengambilnya sendiri. Ayolah, kau pasti bisa.”
Keduanya tampak senang dan bahagia. Mereka tampak akur tapi juga tampak serasi. Sementara di mata Chen Ai Lin, apa yang dilihatnya itu dia rasa kurang pantas.
“Gongzhu,” Mo Qi Yue nampak sedikit terkejut dengan kehadiran Chen Ai Lin yang sangat tiba-tiba itu.
Sementara Mo Qing Shan sendiri tampak mengubah ekspresinya. Senyumnya memudar begitu dia merasa seseorang tengah menganggu waktunya bersama dengan Mo Qi Yue.
Chen Ai Lin segera memperbaiki raut wajahnya. Dia menunjukkan senyuman palsu dan dengan riang menyapa Mo Qing Shan dan juga Mo Qi Yue.
“Kalian tampaknya sedang bersenang-senang, apa yang sedang kalian lakukan?” Tanya Chen Ai Lin.
Mo Qi Yue membalas pertanyaan gadis itu, “kami hanya saling mengganggu Gongzhu. Tidak ada hal lain.”
Chen Ai Lin mengabaikan Mo Qi Yue, pandangannya segera jatuh pada Mo Qing Shan. Putri kekaisaran itu tersenyum saat dia tiba-tiba berkata pada Mo Qing Shan, “sudah lama sekali, kita akhirnya bertemu lagi tuan muda Mo.”
Mo Qing Shan dengan santai berkata, “ya, Gongzhu.”
“Jie, aku akan pergi bersama Xu Jia keluar, apakah kau menginginkan sesuatu? Aku akan membawakannya untukmu,” senyuman Mo Qing Shan merekah begitu orang yang diajaknya bicara itu adalah Mo Qi Yue.
“Tidak ada, pulanglah saat makan malam.” Kata Mo Qi Yue.
Chen Ai Lin merasa jengkel karena dia harus melihat Mo Qing Shan pergi. Kedatangannya ke Mo Fu adalah untuk melihat Mo Qing Shan dan bukannya bermain dengan Mo Qi Yue, tapi diapa yang menyangka jika tuan muda Mo akan menjadi sedingin itu?
“Qi Yue, apakah kau bebas hari ini? Bisakah kau membantuku mencari kain di luar?” Chen Ai Lin tiba-tiba terpikirkan sebuah ide.
Mo Qi Yue merasa bahwa permintaan Chen Ai Lin itu sangat terburu-buru, jadi dia mengerutkan keningnya. Dari awal, Mo Qi Yue sudah bisa menebak bahwa Chen Ai Lin datang bukan untuk menemuinya melainkan untuk menemui Mo Qing Shan.
“Gongzhu, maafkan saya jika saya lancang menanyakan ini. Apakah kedatangan Gongzhu benar-benar ingin menemui saya dan bukannya adik saya?” Tanya Mo Qi Yue.
Wajah Chen Ai Lin memerah, dia mau tidak mau harus mengakuinya, “kau cerdas. Tapi sekarang dia pergi, apa yang bisa aku lakukan?”
Mo Qi Yue juga tidak tahu saran apa yang seharusnya dia berikan. Dia takut jika dia mencampuri urusan pribadi Mo Qing Shan, Mo Qing Shan akan marah padanya.
“Saya tidak tahu bagaimana harus memberikan saran apa. Tapi jika Gongzhu berniat mendekatinya, sebaiknya Gongzhu tidak membuatnya merasa tidak nyaman. ShanShan tidak menyukai hal semacam itu,” jelas Mo Qi Yue.
Percakapan kedua gadis itu harus terhenti saat suara Mo Nian Zhen terdengar dari kejauhan. Adik sepupu Mo Qing Shan itu tentunya masih tinggal di Mo Fu. Dia mungkin akan tinggal di sana dalam waktu yang lama.
“Kau, kau juga tinggal di sini?” Chen Ai Lin langsung mengeluarkan isi pikirannya begitu dia melihat Mo Nian Zhen datang ke arahnya.
Mo Nian Zhen tampak acuh tak acuh saat dia terlabih dahulu memberi hormat pada Chen Ai Lin, “Gongzhu.”
“Ya, Gongzhu, saya tinggal di sini. Apakah ada masalah dengan hal itu?” Mo Nian Zhen tanpa ragu menaikkan dagunya.
“Kau ….” Chen Ai Lin memelototi Mo Nian Zhen.
Rencana Chen Ai Lin untuk mengajak Mo Qi Yue keluar akhirnya batal setelah Mo Qi Yue mengatakan bahwa cara terbaik mendekati Mo Qing Shan adalah dengan kesabaran. Ya, Mo Qi Yue berbaik hati mau membantu Chen Ai Lin.
“Apa yang akan kita lakukan?” Tanya Chen Ai Lin.
Mo Qi Yue berkata. “ShanShan pasti akan kembali ke Fu untuk makan malam, apakah Gongzhu akan tetap tinggal?”
“En, aku akan tinggal.” Kata Chen Ai Lin dengan penuh semangat.
“Bagaimana dengan Wangye? Dia pasti akan mencari Gongzhu,” Mo Qi Yue tentunya tidak lupa akan fakta bahwa Chen Ai Lin memiliki seorang kakak yang sensitif.
Chen Ai Lin mengangguk seperti sedang menumbuk bawang putih, dia kemudian menjawab, “aku sudah memberitahunya, kau jangan khawatir. Lupakan tentang hal itu, apa yang harus aku lakukan?”
“Saya akan memasak untuk ShanShan, apakah Gongzhu mau membantu?” Mo Qi Yue dengan hati-hati bertanya.
Chen Ai Lin sedikit terkejut, dia mengerutkan keningnya, dan ekspresinya terlihat sangat menggemaskan, “kau memasak untuknya? Apakah kau tidak memiliki pelayan? Aku bahkan tidak pernah memasak untuk Shu gege atau Ren Jun gege.”
Mo Qi Yue mengisyaratkan Chen Ai Lin untuk berjalan bersamanya, dia kemudian berkata, “ShanShan selalu meminta saya untuk memasak untuknya. Dia…”
Tong Nian yang entah muncul sejak kapan langsung ikut dalam pembicaraan, “tuan muda kami selalu memakan masakan nona kami. Dia sangat menyukainya.”
“NianNian,” Mo Qi Yue menegur Tong Nian dengan lembut.
Chen Ai Lin sangat takjub dengan Mo Qi Yue. Dia benar-benar bisa merasakan sosok wanita idaman ada dalam diri Mo Qi Yue. Chen Ai Lin tentunya iri. Dia tidak bisa menjadi seperti Mo Qi Yue karena dia telah hidup manja sejak dia dilahirkan di dunia ini.
“Kau adalah putri klan bangsawan, sangat jarang sekali ada seorang putri bangsawan yang bisa melakukan hal seperti memasak di dapur.” Chen Ai Lin mengerutkan keningnya dan berkata, “bukankah itu sangat merepotkan?”
Mo Qi Yue menggelengkan kepalanya, “tentu tidak Gongzhu. Mari, saya akan membantu Gongzhu.”
Mo Nian Zhen yang tidak memiliki kegiatan lain hanya bisa pasrah. Dia juga tampak sedang meledek Chen Ai Lin.
Mo Qi Yue mulai memilah bahan-bahan masakan yang akan dia masak. Dia terlihat lihai dan gesit saat memilih semua sayuran. Mo Qi Yue terlihat mengambil ikan segar dari sebuah kotak kayu sebelum akhirnya mulai membersihkan ikan itu dengan tangannya sendiri.
Melihat tangan Mo Qi Yue berlumuran dengan darah dan kotoran ikan, Chen Ai Lin tidak bisa tidak terkejut. Dia segera berkata, “astaga! Apakah kau baik-baik saja?! Kau, kau, kau benar-benar mengeluarkan semua isi ikan itu dengan tanganmu? Aku bahkan bisa mencium bau amisnya, apa kau tidak jijik?”
Sebelum Mo Qi Yue sempat menjawab pertanyaan Chen Ai Lin yang menumpuk itu, Mo Nian Zhen sudah terlebih dahulu membuka mulutnya. Pemuda itu berkata, “hmmph, Jiejie kami sangat pandai dalam memasak. Jangankan mengurus ikan, dia bahkan bisa melakukan sesuatu yang lebih hebat. Itulah kenapa orang yang akan menikahinya nanti adalah orang yang akan sangat beruntung.”
Mo Qi Yue tidak tahu apakah dia harua tertawa atau menangis, dia berkata tanpa melirik Mo Nian Zhen, “kau terlalu memujiku ZhenZhen.”
Mo Nian Zhen tersenyum lebar dan dengan penuh antusias berkata, “ya ampun Jie! Aku tidak berlebihan, itu adalah fakta. Jika kau bukanlah Jiejieku, aku pasti akan datang untuk melamarmu. Kau cantik, pandai, dan pintar memasak!”
Chen Ai Lin malas mengakui hal itu, tapi itu memang faktanya. Dia iri tentunya, tapi apa boleh buat, dia tetap harus tinggal di dekat Mo Qi Yue untuk bisa dekat dengan Mo Qing Shan.
“Hmm, lalu apa yang akan kita masak? Biarkan aku membantumu. Apa yang disukai oleh Qing Shan?” Tanya Chen Ai Lin.
Mo Nian Zhen kembali membuka mulutnya walau dia bukanlah orang yang seharusnya bertanya, “Qing Shan gege menyukai semua makanan yang dibuat oleh Qi Yue gege. Dia tidak akan memilih dan akan memakan semua yang dibuat oleh jiejie.”
Chen Ai Lin memicingkan matanya ketika dia melihat Mo Nian Zhen. Chen Ai Lin berkata, “tuan muda Mo Nian Zhen sepertinya tidak memiliki pekerjaan lain. Kenapa kau sibuk di dapur bersama para wanita?!”
Mo Nian Zhen, “….”
Jauh di dalam hatinya, Mo Nian Zhen mengutuk wanita itu, “astaga, seandainya dia bukan seorang Gongzhu, aku pasti sudah akan memarahinya!”
Mo Nian Zhen berlalu pergi dari dapur dengan wajah masam. Dia tentunya jengkel pada putri kekaisaran itu.
Sementara itu, Chen Wang yang pergi untuk mencari Chen Ai Lin bersama dengan Jiang Xianji akhirnya tiba di Mo Fu. Chen Wang tahu bahwa adiknya menyukai Mo Qing Shan, tentunya dia akan berada di Mo Fu.
“Nyonya, nyonya Mo, di luar ada Chen Wang.” Kata pelayan keluarga Mo.
Nyonya Mo tentunya terkejut. Ya, bagaimana tidak? Dia kedatangan putra dan putri kaisar dalam sehari.
Nyonya Mo tidak membuang waktunya. Dia segera pergi menemui Chen Wang yang telah menunggu di halaman depan.
“Wangye,” Nyonya Mo menyapa sembari menekuk sedikit lututnya.
Chen Wang melonggarkan eksprisnya, dia berkata, “maaf karena telah mengganggu nyonya Mo. Tapi benwang datang kemari karena saya mencari adik saya, Ai Lin.”
Nyonya Mo langsung mengerti, dia mengangguk dan berkata, “Gongzhu memang ada di sini. Dia sekarang ada di dapur bersama dengan Qi Yue kami. Silahkan Chen Wang tunggu, saya akan memanggil Gongzhu.”
“Tidak perlu,” Chen Wang segera berkata, “tunjukan saja dimana dapurnya, benwang akan menemuimya sendiri.”