Semua orang yang ada di rumah makan itu, menoleh ke sumber suara, tak terkecuali dengan Chen Wang dan Mo Qi Yue.
Mo Qi Yue yang menyadari bahwa pegangan tangan Chen Wang mulai melemah segera melepaskan tangannya dari cengkraman Chen Wang. Dia berlari ke arah Mo Qing Shan yang masih menatap Chen Wang dengan tatapan tidak bersahabat.
Tahu jika Mo Qing Shan kini tengah dirasuki iblis, Mo Qi Yue segera menenangkannya, “ShanShan, kenapa kau disini? Ayo kita kembali, apakah kau sudah makan? Jiejie akan memasakkanmu sesuatu. Ayo.”
Pandangan Mo Qing Shan segera melembut begitu dia menatap Mo Qi Yue. Telapak tangan Mo Qing Shan yang hangat menepuk punggung tangan Mo Qi Yue yang membelai bahunya untuk menenangkannya. Mo Qing Shan kemudian berkata, “Jie, aku sudah makan. Tunggu sebentar, aku harus memberi hormat pada Wangye dulu.”
Mo Qi Yue, “ShanShan, kau tidak perlu…”
Mo Qing Shan segera menyela ucapan Mo Qi Yue dengan suara lembut, “aku tahu batasanku.”
Mo Qing Shan berjalan ke arah Chen Wang. Tatapannya masih mematikan saat dia tiba-tiba membungkuk dengan suka rela sembari berkata, “terima kasih atas bantuan Chen Wangye.”
Sudut bibir Chen Wang melengkung membentuk senyuman yang bukan senyum. Dia kemudian berkata dengan suara lembut namun tajam, “itu sudah tugas Benwang. Tuan muda Mo terlalu sungkan.”
“Kalau begitu saya permisi.” Kata Mo Qing Shan.
“Tunggu,” suara Chen Wang tiba-tiba menghentikan langkah Mo Qing Shan. Mo Qing Shan tentunya berbalik untuk melihat sosok pangeran kekaisaran itu.
“Apakah hanya itu yang ingin tuan muda Mo katakan? Benwang rasa tuan muda telah melupakan sesuatu.” Kata Chen Wang.
Apa yang dimaksudkan oleh Chen Wang ini memang sangat tidak jelas, tapi Mo Qing Shan mengetahuinya lebih dari siapa pun. Chen Wang yang angkuh itu membutuhkan permintaan maaf karena Mo Qing Shan telah secara tidak sengaja membentaknya tadi. Tapi apakah itu benar-benar tidak disengaja?
Di dunia ini, pangeran kekaisaran mana yang mau dipermalukan? Tidak ada! Apa yang dilakukan oleh Mo Qing Shan memang cukup berani!
“Ah,” Mo Qing Shan terlihat santai sembari menghela napas panjang. “Maafkan saya karena saya telah melakukan sesuatu yang menurut saya benar. Chen Wang telah memaksa Jiejie saya, jadi saya tidak bisa membiarkan hal itu. Itulah kenapa saya berteriak tadi. Mohon Chen Wang maafkan Mo Qing Shan yang bodoh ini.”
Siapa yang tidak tahu jika wajah tampan itu terlihat begitu tidak tulus? Ya! Mo Qing Shan benar-benar tidak terlihat menyesal sama sekali. Dia tampak santai dan enggan mengakui perbuatannya.
“Tuan muda Mo sangat pandai berkata-kata, Benwang merasa takjub.” Kata Chen Wang.
Mo Qing Shan tidak lagi menjawab. Dia membungkuk untuk memberi hormat kepada Chen Wang lalu kemudian berjalan ke arah Mo Qi Yue. Keduanya dan para murid perguruan Wuji akhirnya keluar dari rumah makan itu.
Tatapan Chen Wang terfokus pada Mo Qing Shan yang secara terang-terangan menarik tangan Mo Qi Yue. Dia merasa ada sedikit hal yang aneh antara dua bersaudara itu.
“Wangye, apakah Wangye baik-baik saja?” Tanya Jiang Xianji.
“Benwang baik-baik saja, ayo kita kembali ke penginapan.” Kata Chen Wang.
Karena tahu jika Mo Qi Yue belum makan, Mo Qing Shan tidak terburu-buru membawa gadis itu kembali ke perguruan Wuji. Mereka dan para murid yang lain singgah di rumah makan lain untuk mengisi perut.
Mo Qing Shan juga tidak datang sendirian. Dia datang bersama dengan Mo Nian Zhen, Xu Jia, dan juga beberapa murid lainnya, termasuk murid wanita A yang ada di aula makan perguruan Wuji.
“Apakah bibi baik-baik saja?” Tanya Mo Qing Shan.
Madam Mo mengangguk, “bibi baik-baik saja.”
“Jie, makanlah yang banyak.” Mo Qing Shan meletakkan potongan demi potongan daging di atas mangkuk nasi Mo Qi Yue. Kini mangkuk Mo Qi Yue terlihat sangat penuh dan menyerupai gunung.
“Ahahaha. Ge, kau akan membuat Qi Yue Jiejie gemuk. Kenapa kau menumpuk makanan di mangkuknya terus menerus?!” Ledek Mo Nian Zhen.
Mo Qing Shan segera memelototi adik sepupunya itu sembari berkata, “gemuk pun dia akan tetap cantik!”
Mo Nian Zhen, “…..”
“Tuan muda.” Suara seorang gadis membuat Mo Nian Zhen berbalik.
“Oh Fu Xuan, ada apa?” Tanya Mo Nian Zhen.
Fu Xuan, dia adalah murid wanita A yang telah memperhatikan Mo Qing Shan sejak dia berada di aula makan tadi. Melihat dari gerak-geriknya, Fu Xuan nampaknya menyukai Mo Qing Shan.
“Tuan muda Mo Qing Shan nampaknya sangat menyayangi Jiejienya. Itu baik untuk hubungan persaudaraan.” Kata Fu Xuan.
Mo Nian Zhen mengangguk, “gegeku memang seperti itu. Sedari kecil dia selalu mengikuti Jiejienya. Qi Yue jiejie memang sangat baik, aku juga menyukainya.”
Fu Xuan dengan suara alami kembali bertanya. “Apakah mereka memang sangat dekat seperti ini? Aku jarang melihat anak laki-laki yang dekat dengan Jiejie-nya.”
Mo Nian Zhen mengangguk dan mengalihkan pandangannya ke arah Mo Qing Shan yang tengah melayani Mo Qi Yue seperti pelayan. Dia berkata, “mereka memang sangat dekat. Dekat sekali! Qing Shan gege bahkan akan sangat menurut pada Qi Yue jiejie. Dia mungkin akan menolak ucapan paman dan bibiku, tapi dia tidak pernah menolak ucapan Qi Yue jiejie. Orang yang tidak tahu jika mereka bersaudara, pasti akan mengira bahwa mereka sepasang suami istri! Hahahah, memikirkannya saja sudah sangat lucu!”
Fu Xuan, “….”
Begitu selesai makan, rombongan itu segera kembali ke gunung t*i Shan. Mo Qing Shan sendiri masih enggan meninggalkan Mo Qi Yue. Dia tetap teguh dan berniat menemani Mo Qi Yue.
“Bukankah kau seharusnya pergi berlatih? Kenapa masih disini? Pergilah.” Kata Mo Qi Yue seraya menasihati Mo Qing Shan.
Mo Qing Shan menggelengkan kepalanya, “aku tidak mau meninggalkanmu. Aku takut Chen Wang akan tiba-tiba muncul seperti tadi. Dan juga, apa yang sebenarnya dia lakukan di Provinsi X?! Apakah dia mengikutimu?”
“Tidak mungkin, dia sepertinya memiliki tugas di sini. Jangan terlalu banyak berpikir dan pergilah berlatih.” Ujar Mo Qi Yue.
Tok tok tok
Suara ketukan pintu tiba-tiba terdengar. Itu adalah Fu Xuan yang datang.
“Maaf tuan muda Mo dan nona Mo, aku datang untuk memaggil tuan Mo. Shifu mengatakan jika latihan bela diri akan segera dimulai dan Shifu menyuruhku untuk memanggil tuan muda Mo Qing Shan.” Kata Fu Xuan.
Mo Qi Yue mengalihkan pandangannya pada Mo Qing Shan dan berkata, “pergilah, Jiejie akan baik-baik saja. Kita ada di perguruan Wuji, siapa yang akan berani datang kemari untuk mengganggu?”
“Jiejie yakin?” Tanya Mo Qing Shan.
“En,” kata Mo Qi Yue seraya mengangguk.
Mo Qing Shan akhirnya setuju. “Kalau begitu aku akan pergi, tapi…”
“Tapi apa?” Mo Qi Yue mengerutkan keningnya.
Nada suara Mo Qing Shan berubah menjadi nada manja. “Jiejie harus membelai kepalaku dan mengatakan bahwa aku adalah pria yang baik.”
“Baiklah, ShanShan memang pria yang baik.” Mo Qi Yue membelai kepala Mo Qing Shan dengan lembut.
Fu Xuan yang melihat situasi ini merasa sedikit tidak nyaman. Dia merasa bahwa ada sesuatu yang janggal.
“Tapi mereka berdua kakak beradik. Apakah aku terlalu banyak berpikir yah?” Pikir Fu Xuan.
Mo Qing Shan berjalan melewati Fu Xuan dan Fu Xuang mengikutinya dari belakang. Gadis itu berusaha menjaga jarak seminimal mungkin dengan langkah Mo Qing Shan. Tapi langkahnya tiba-tiba terhenti saat dia hampir menabrak d**a Mo Qing Shan karena pria yang berjalan di depannya itu tiba-tiba berbalik dan berhenti berjalan.
“Teman, kau tadi ikut turun gunung untuk membantu mencari Jiejieku kan?” Tanya Mo Qing Shan.
Fu Xuan segera mengangguk dan tersenyum, “ya, tuan muda Mo.”
“Jangan panggil aku dengan sebutan tuan muda Mo, bagaimana caramu membedakan aku dan Mo Nian Zhen nantinya? Panggil aku Mo Qing Shan saja. Ah iya, terima kasih atas bantuanmu.” Kata Mo Qing Shan sembari tersenyum.
Siapa yang tidak akan meleleh jika seorang pria tampan yang menarik perhatianmu tersenyum padamu? Hal itu kini terjadi pada Fu Xian. Dia merasa beruntung karena dia bisa berdiri dalam jarak yang cukup dekat dengan Mo Qing Shan, lebih dari pada itu, wajah tampan Mo Qing Shan bahkan bisa dia lihat secara jelas.
“Tanda Cinnabarnya benar-benar indah. Mo Qing Shan sangat tampan.” Pikir Fu Xuan.
“Teman, siapa namamu?” Tanya Mo Qing Shan.
Fu Xian berdeham dan segera tersadar dari lamunan bodohnya, “na, namaku Fu Xuan. Aku berada di tingkatan yang sama dengan tuan muda Mo.”
“Senang bertemu denganmu.” Kata Mo Qing Shan sebelum akhirnya berbalik untuk pergi.
Mo Qing Shan akhirnya bisa kembali berlatih bersama dengan Mo Nian Zhen dan para murid lainnya. Walau pun tubuhnya berada di tengah lapangan, namun pikiran Mo Qing Shan telah melayang kemana-mana. Dia masih memikirkan Chen Wang yang tiba-tiba muncul.
“Tuan muda awas!” Teriakan Xu Jia menyadarkan Mo Qing Shan. Mo Qing Shan segera menepis serangan tiba-tiba yang dilacarkan oleh pamannya.
“Mo Qing Shan!” Pamannya, Mo Xiang Yu, tampak marah saat melihat Mo Qing Shan yang tidak lagi fokus berlatih itu.
“Maafkan aku pa..Shifu! Aku sedang tidak fokus.” Ujar Mo Qing Shan.
Mo Xiang Yu segera memberikan hukuman untuk Mo Qing Shan. Dia memerintahkan. “Pergi berlari mengelilingi perguruan ini! Apa yang membuatmu sampai kehilangan fokus! Cepat lakukan!”
“Baik Shifu,” Mo Qing Shan segera pergi dari lapangan untuk melaksanakan hukuman.
Mo Qing Shan sudah bersiap untuk keluar dari area perguruan. Ya, hukuman ringan ini biasanya berlangsung di luar tembok pembatas perguruan Wuji. Jarak yang ditempuh untuk berkeliling memang tidak terlalu jauh, tapi jika itu dilakukan beberapa ratus kali dan dengan medan yang cukup menyulitkan, maka jangan heran jika para murid selalu kapok setelah menerima hukuman ini.
Tapi nampaknya Mo Qing Shan samasekali tidak berniat untuk melaksanakan hukuman dari pamannya. Dia memang keluar dari area perguruan dan bersikap seolah-olah dia siap untuk berlari, tapi ada sesuatu yang direncanakan oleh pemuda itu.
Mo Qing Shan mulai berlari, tapi dia tidak mengelilingi perguruan Wuji, dia pada akhirnya turun gunung!
“Aku akan menemui Chen Wang dan memperingatkannya! Aku tidak ingin dia menganggu Liu Ru Shi lagi!” Gumam Mo Qing Shan.
Mo Qing Shan dengan langkah cepat bergerak turun gunung untuk mencari keberadaan Chen Wang. Dia sangat yakin bahwa Chen Wang masih berada di Provinsi X.