Rasa Penasaran

1834 Kata
Dengan kecepatannya, Mo Qing Shan akhirnya sampai di pusat kota X, tempat dia bertemu dengan Chen Wang beberapa saat yang lalu. Namun bodohnya, dia melupakan fakta bahwa dia tidak tahu dimana pria itu berada. “Dia tidak mungkin tinggal di tempat yang biasa, aku yakin seorang Wangye sepertinya akan tinggal di sebuah penginapan yang mewah.” Pikir Mo Qing Shan. Mo Qing Shan kemudian mulai mencari Chen Wang di berbagai penginapan terbaik yang ada di kota itu. Caranya ini memang terkesan lambat dan bodoh, tapi dia tidak memiliki cara lain. Dia bahkan sudah pasrah jika dia akan kembali mendapatkan hukuman ketika dia kembali nanti. “Sial, sebenarnya dia tinggal dimana?” Keluh Mo Qing Shan. “Apakah kau membutuhkan bantuanku?” Mendengar suara yang dikenalnya, Mo Qing Shan segera berbalik untuk kemudian menemukan adik sepupunya, Mo Nian Zhen tengah berdiri di belakangnya dengan senyuman cerah. “Kau…apa yang kau lakukan di sini? Kenapa…kau mengikuti aku yah?!” Kata Mo Qing Shan dengan suara yang perlahan-lahan semakin meninggi. Mo Qing Shan membuka kipas lipatnya dengan anggun, dia kemudian mengangguk dan berkata, “aiya, tentu saja aku mengikutimu ge. Aku tahu jika kau pasti tidak akan menerima hukuman ayahku dengan begitu mudah saat pikiranmu melayang kemana-mana. Jadi aku memutuskan untuk mengikutimu secara diam-diam.” Mo Qing Shan merasa bahwa Mo Nian Zhen ini sangat merepotkan, bahkan lebih merepotkan dibandingkan ketika Mo Nian Zhen masih kecil. “Pulang saja! Jika paman tahu kau pergi bersamaku, aku akan mendapatkan hukuman dua kali lipat!” Baili Qing Shi berbalik lalu kemudian berjalan meninggalkan Mo Nian Zhen yang masih terpaku di tempatnya berdiri. Mo Nian Zhen segera melangkah juga. Dia dengan ekspresi tidak tahu malu mengikuti Mo Qing Shan dari belakang dengan mulutnya yang masih mengoceh. “Ge, apakah kau yakin kau tidak membutuhkan bantuanku?” Tanya Mo Nian Zhen. Mo Qing Shan tidak menghentikan langkahnya saat dia menjawab ucapan Mo Nian Zhen itu dengan acuh tak acuh, “memangnya apa yang bisa kau bantu?” Melihat kakak sepupunya mulai tertarik akan tawarannya, Mo Nian Zhen memberanikan dirinya untuk berjalan berdampingan dengan Mo Qing Shan. Dia kemudian berkata, “aku tahu dimana Chen Wang berada.” Mo Qing Shan segera menghentikan langkah kakinya, “bagaimana kau bisa tahu?” “Dia adalah pemimpin pasukan militer, Yang Mulia Kaisar memilihnya karena berbakat dalam dunia militer. Setiap tahun dia akan datang kemari untuk melakukan inspeksi, tapi aku tidak tahu jika tahun ini dia akan datang secepat ini.” Kata Mo Nian Zhen. Mo Qing Shan tidak pernah tahu akan hal-hal yang tidak menarik perhatiannya, jadi wajar jika dia tahu akan fakta ini. Namun intuisinya benar, bahwa Chen Wang datang ke Provinsi X itu karena dia memiliki niatan lain. Apalagi niatannya jika bukan untuk menemui Mo Qi Yue. “Jadi dia memata-matai Liu Ru Shi,” gumam Mo Qing Shan. Mo Nian Zhen secara samar mendengar ucapan Mo Qing Shan, dia bertanya, “apa yang kau katakan barusan Ge?” Mo Qing Shan tersenyum dan langsung mengubah ekspresi angkuhnya, “tidak ada. Kalau begitu, mau kah ZhenZhen menunjukkan tempat itu pada gege ini?” Sial! Kenapa Mo Qing Shan harus berkata dengan cara seperti itu?! Dan parahnya, Mo Nian Zhen adalah anak tunggal yang menginginkan kasih sayang seorang kakak, jadi wajar jika dia langsung luluh begitu kata-kata manis nan lembut keluar dari mulit kakak sepupunya yang biasanya selalu acuh tak acuh padanya. “Ya, tentu saja. Kalau begitu ayo kita pergi sekarang ge!” Ucap Mo Nian Zhen dengan penuh semangat. Keduanya pergi ke sebuah kediaman dimana kediaman itu tidak memiliki nama apapun di pintunya. Biasanya sebuah kediaman akan menuliskan jika Fu itu milik sebuah keluarga, misalnya Mo Fu yang berarti kediaman keluarga Mo, tapi kali ini tidak hal seperti itu yang dijumpai oleh Mo Qing Shan dan Mo Nian Zhen. “Fu siapa ini?” Tanya Mo Qing Shan. “Fu khusus yang disediakan untuk anggota keluarga kekaisaran. Jangan lupakan bahwa mereka selalu bepergian.” Jawab Mo Nian Zhen. Mo Qing Shan merasa tertampar, walau dia pandai dalam ilmu politik dan militer, namun dia masih belum mengetahui hal semacam ini. Hal seperti apa? Hal yang menyangkut keluarga kekaisaran tentunya. Mo Qing Shan tidak menyangka bahwa akan ada hal-hal yang membahas keluarga kekaisaran! “Kenapa sepi? Aku pikir setidaknya akan ada beberapa prajurit atau penjaga?” Tanya Mo Qing Shan lagi. Mo Nian Zhen dengan sabar menjelaskan, “mereka tinggal di tempat terpisah dan Chen Wang adalah tipikal orang yang tidak suka dengan keramaian. Jadi dia hanya tinggal berdua dengan pengawal pribadinya, Jiang Xianji.” Mo Qing Shan tidak bisa tidak memuji pengetahuan Mo Nian Zhen ini. Selain pengawal pribadinya, Xu Jia, ternyata adik sepupunya juga mengetahui semua tentang Chen Wang. Apakah mereka berdua mengidolakan Chen Wang?! Konyol sekali! “Lalu apa? Apakah kau akan mengetuk atau kau akan menyelinap masuk?” Tanya Mo Nian Zhen dengan curiga. Mo Qing Shan mencibir, “aku datang untuk bicara dengannya, untuk apa aku menyelinap?” Setelah mengatakan hal itu, Mo Qing Shan tanpa ragu mulai mengetuk pintu gerbang kayu kediaman itu. Setelah beberapa kali ketukan pintu akhirnya terbuka. Wajah dingin Jiang Xianji langsung menyambut Mo Qiang Shan dan Mo Nian Zhen. “Tuan muda Mo?” Ucap Jiang Xianji sembari menyipitkan matanya. “Apakah kita pernah bertemu sebelumnya? Aku tidak tahu jika tuan mengenalku.” Mo Qing Shan tersenyum dan terlihat sangat ramah, namun kata-kata yang baru saja dikeluarkannya itu terdengar sangat menusuk. Jiang Xianji tidak merasa tersinggung, dia dengan ekspresi tenang berkata, “saya melihat tuan muda Mo berbicara dengan Wangye tadi, jadi mana mungkin saya tidak tahu.” “Itu benar,” kata Mo Qing Shan. “Aku ingin bertemu dengan Wangye, dimana dia?” Jiang Xianji tidak tahu apakah dia akan membiarkan Mo Qing Shan masuk atau tidak. Dia juga tidak tahu apakah dia harus berbohong atau tidak. Jiang Xianji tahu betul jika tuannya tidak terlalu menyukai tuan muda Mo ini karena sikap Mo Qing Shan yang sangat angkuh, tapi dia juga tidak bisa mengambil keputusan sepihak. “Saya akan melihat Wangye terlebih dahulu, saya takut jika dia sedang beristirahat sekarang.” Kata Jiang Xianji. Mo Qing Shan memberikan isyaratnya pada Jiang Xianji, “silahkan gunakan waktumu tuan.” Pintu gerbang kembali tertutup, dan hal ini membuat Mo Nian Zhen marah. Dia merasa tidak dihargai. “Bukankah dia seharusnya membiarkan kita masuk?! Ya, setidaknya begitu! Di Provinsi X ini, siapa yang tidak mengenalku?!” Keluh Mo Nian Zhen. Mo Qing Shan tidak tahu apakah dia harus tertawa atau menangis saat dia mendengar omelan tidak berguna adik sepupunya itu. Dan untuk pertama kalinya dia merasa bahwa kehadiran merak itu sangat berguna. Ya, Mo Qing Shan merasa tidak kesepian dengan kehadiaran Mo Nian Zhen. Dan alasan kenapa Mo Qing Shan menyebut Mo Nian Zhen sebagai merak adalah karena penampilan adik sepupunya itu. Untuk ukuran seorang putra pemilik perguruan bela diri terbaik, Mo Nian Zhen samasekali tidak memenuhi kriteria. Kriteria seperti apa? Jika pada umumnya seorang ahli bela diri akan memakai pakaian biasa dan terkesan sederhana karena mereka memerlukan pergerakan yang bebas untuk tubuh mereka saat bertarung, maka Mo Nian Zhen tidak berpikir seperti itu. Dia berpakaian terlalu mewah dan ada banyak aksesoris di sana-sini. Jepit rambut yang mengikat rambut panjangnya pun terlihat sangat mewah dan berkilau. Ini mirip seperti burung merak yang selalu terlihat mewah! Selang beberapa lama, pintu gerbang kediaman kembali terbuka. Jiang Xianji kembali dengan berita baik, “silahkan tuan muda Mo, Wangye telah menunggu tuan muda di ruang kerjanya.” Keduanya masuk, tapi yang bisa masuk ke ruang kerja Chen Wang hanya Mo Qing Shan. Mo Nian Zhen yang ditahan di halaman hanya bisa mengerutkan keningnya sembari diam-diam mengutuk Jiang Xianji! */ Sementara itu di Perguruan Wuji, Mo Qi Yue sedang duduk sembari bersantai di bawah pohon bersama dengan Tong Nian. Dia tidak nampak khawatir pada Mo Qing Shan karena dia tahu jika pria yang telah dianggapnya adik tengah menjalani hukuman. “NianNian, bisakah kau mengambilkan aku benang dan kain? Aku ingin menyulam sesuatu.” Kata Mo Qi Yue pada Tong Nian. Tong Nian segera mengangguk dan mengiyakan perintah Mo Qi Yue. Dan saat Mo Qi Yue tengah duduk sendirian, Fu Xuan tiba-tiba menghampirinya. “Nona Mo, apakah boleh aku duduk di sini?” Kata Fu Xuan. Mo Qi Yue tentu saja mengiyakannya, dia mengangguk dan dengan suara lembut berkata, “tentu saja, silahkan nona.” “Namaku Fu Xuan,” ujar Fu Xuan secara tiba-tiba. Mo Qi Yue tersenyum, “aku Mo Qi Yue, senang berkenalan denganmu. Ah iya, kau yang memanggil ShanShan untuk berlatih kan?” Fu Xuan juga tersenyum, dia mengangguk saat dia menjawab pertanyaan Mo Qi Yue, “benar, itu aku.” Fu Xuan tentu saja datang bukan hanya untuk sekedar menyapa Mo Qi Yue. Gadis itu tentunya memiliki sesuatu untuk dikatakan. Dan pastinya hal itu berhubungan dengan Mo Qing Shan. Ya, secara tidak langsung Fu Xuan telah menyukai Mo Qing Shan, namun dia masih merasa risih dengan kedekatan Mo Qing Shan dengan Mo Qi Yue. “Nona Mo, aku lihat nona sangat dekat dengan Qing Shan. Aku juga memiliki seorang adik laki-laki, tapi kami tidak pernah sedekat kalian.” Kata Fu Xuan seraya berbasa-basi. Mo Qi Yue menatap gadis itu dan berkata, “nona Fu bukan orang pertama yang bertanya tentang hal ini padaku. Di Luoyang, bahkan ada bibi penjual kepiting yang mengira kami suami istri karena melihat tingkah laku ShanShan. Kami berdua memang sangat dekat semenjak kami kecil. Ayah kami sibuk bekerja di istana dan ibu sibuk dengan toko herbalnya, jadi akulah yang menjaga ShanShan. Dia selalu mengikutiku bahkan sampai sekarang.” Fu Xuan mengangguk ringan, “kalian memang tampak tidak biasa. Hmm, lalu apakah nona Mo tahu tentang hal-hal yang disukai Qing Shan?” Mo Qi Yue akhirnya bisa membaca pikiran Fu Xuan. Dia tahu bahwa Fu Xuan telah jatuh hati pada Mo Qing Shan. “Aku tidak tahu bagaimana harus mengatakannya, dia…aku rasa dia menyukai semuanya, dia bukanlah orang yang pemilih.” Kata Mo Qi Yue. Tong Nian yang beberapa saat yang lalu pergi akhirnya kembali dengan benang dan jarum, “ini nona.” “Terima kasih NianNian.” Kata Mo Qi Yue. Bahkan setelah Tong Nian datang pun, Fu Xuan masih enggan pergi. Gadis itu masih berniat untuk mencari informasi lebih lanjut tentang Mo Qing Shan. Fu Xuan tanpa ragu-ragu bertanya, “lalu…gadis seperti apa yang disukai oleh adikmu?” Setiap kali ditanya mengenai hal ini, Mo Qi Yue selalu kehabisan akal. Dia merasa bingung bagaimana harus menjawab pertanyaan Fu Xuan itu. “Nona?” Melihat Mo Qi Yue terlihat kebingungan, Fu Xuan segera menagihnya. Mo Qi Yue, “itu….” “Tuan muda Mo menyukai banyak keindahan dan nona muda kami tidak bisa menentukan yang mana dia sukai.” Kata Tong Nian secara tiba-tiba. “Tong Nian!” Tegur Mo Qi Yue. Dari jawaban Tong Nian itu Fu Xuan sudah bisa menebak bahwa Mo Qing Shan juga memiliki sifat seperti kebanyakan laki-laki pada umumnya. Ya, menyukai banyak keindahan itu memiliki artian lain. Itu berarti Mo Qing Shan menyukai para wanita b****l!
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN