Kelemahan Mo Qi Yue adalah Mo Qing Shan yang selalu bersikap manja ketika dia meminta sesuatu. Pemuda itu sudah dewasa, tapi dia masih berusaha bersikap tidak tahu malu agar Mo Qi Yue mau menuruti kemauannya.
“Jiejie akan membicarakannya dengan ayah dan ibu dulu.” Kata Mo Qi Yue.
“Jiejie tidak perlu khawatir. Untuk ibu, biarkan aku yang mengurusnya. Dia pasti akan setuju. Jiejie hanya perlu membujuk ayah, dia tidak mau mendengarkan aku, tapi dia pasti akan mendengarkanmu.” Kata Mo Qing Shan dengan ekpresi yang luar biasa ceria.
Mo Qing Shan akhirnya keluar dari kamar Mo Qi Yue begitu dia mendapatkan jawaban yang dikehendakinya dari Mo Qi Yue.
*/
Di belahan bumi yang lain, seorang pria tampan yang terlihat angkuh dan tak tersentuh sedang duduk sembari membaca dokumen militer di ruangannya. Secara alami itu adalah pengeran kekaisaran, Chen Wang.
“Yang Mulia, saya baru saja mendapatkan kabar dari tuan Mo.” Bawahan Chen Wang, Jiang Xianji, datang untuk menyampaikan sesuatu.
Chen Wang “Apakah itu tentang Mo Qi Yue?”
Jiang Xianji mengangguk, “itu benar Yang Mulia.”
Chen Wang, “katakan.”
“Tuan Mo mengatakan bahwa dia tidak mau lagi memaksa putrinya. Dia akan menyerahkan semuanya pada nona Mo.” Kata Jiang Xianji sembari menelan ludah.
Jiang Xianji takut jika tuannya akan marah. Dia telah hidup bersama Chen Wang selama kurang lebih lima belas tahun, jadi dia tahu betul bagaimana perangai Chen Wang.
“Kau boleh keluar.” Kata Chen Wang dengan suara dingin.
Chen Wang, dia tampan dan cerdas. Jika saja dia terlahir lebih cepat dari saudaranya, maka bisa dipastikan bahwa dia akan mewarisi tahta dari ayahnya, Kaisar Chen.
Chen Wang memiliki kualifikasi yang cukup untuk bisa menanggung beratnya beban pemerintahan dan politik. Dia juga adalah pangeran idaman ibukota Luoyang. Dia tampan dan tegas. Namun dibalik semua kelebihannya itu, Chen Wang memiliki kelemahan lain. Dia sangat sombong dan berhati dingin. Dia tidak pernah mau melirik wanita yang menurutnya rendah, dan hal itu pernah dia lakukan pada Mo Qi Yue. Chen Wang pernah menghina Mo Qi Yue bahkan sebelum dia bertemu dengan gadis itu. Chen Wang tega membatalkan pertunangannya dengan Mo Qi Yue secara sepihak.
Dan sekarang apa? Dia terkena karma akan perbuatannya. Chen Wang menyesali keputusannya dan berniat mengejar Mo Qi Yue kembali. Itu karena tanpa diduga, Chen Wang jatuh hati pada kecantikan gadis itu. Ini terjadi secara tidak sengaja.
[Flashback]
Satu bulan yang lalu, saat inspeksi militer Luoyang.
Chen Wang saat itu tengah membawa pasukannya untuk inspeksi militer di ibukota Luoyang. Di saat yang bersamaan, sebuah kekacuan terjadi di Luoyang. Dan di saat itu terjadi, dia secara tidak sengaja bertemu dengan Mo Qi Yue untuk kali pertama.
Di pertemuan pertamanya dengan Mo Qi Yue, gadis itu berhasil mengejutkan Chen Wang. Itu karena sikapnya, ya, gadis itu menujukkan sikap kasih sayangnya pada seorang wanita tua yang nyaris mati karena hampir dipukuli oleh para preman. Mo Qi Yue menggunakan tubuhnya yang lemah untuk melindungi wanita tua itu. Di saat itu Chen Wang melihat sisi lain gadis itu dan menyuruh Jiang Xianji untuk mencari tahu asal usul gadis bangsawan itu.
“Yang Mulia, ga, gadis itu adalah mantan tunangan Yang Mulia. Dia adalah nona Mo, Mo Qi Yue, putri tuan Mo Jianyu.” Ujar Jiang Xianji dengan suara terbata-bata.
Chen Wang merasakan sakit kepala menyerangnya saat dia mengetahui hal ini. Dia merasa bodoh karena dia telah membuang batu berlian seperti Mo Qi Yue. Sebelumnya Chen Wang merasa bahwa setiap gadis dari keluarga bangsawan itu adalah gadis yang lemah, yang hanya bisa menyulam kain, dan bahkan tidak bisa memasak atau melakukan hal lain. Tapi siapa yang menyangka bahwa Mo Qi Yue akan berbeda?!
Semenjak kejadian itu, Chen Wang selalu menyempatkan dirinya mengamati kehidupan Mo Qi Yue. Tak jarang dia menemukan gadis itu tengah berbelanja di pasar. Chen Wang melihat bagaimana senyum mempesona gadis itu dan merasa bahwa gadis itu sangatlah cantik. Alhasil, Chen Wang berakhir jatuh cinta pada gadis yang dulu dipermalukannya.
[Flashback Berakhir]
Chen Wang tengah mondar-mandir sembari memikirkan cara bagaimana caranya agar dia bisa kembali mendapatkan Mo Qi Yue. Dia tidak akan pernah menyerah pada keinginannya. Selama hidupnya, semua apa yang diinginkan oleh Chen Wang tidak pernah tidak terwujud atau tidak dia dapatkan.
“Aku adalah Chen Wang, apapun di dunia ini tidak mungkin tidak bisa aku dapatkan. Mo Qi Yue, hanya dia yang bisa menjadi Wangfei-ku.” Gumam Chen Wang.
Permaisuri Rong Yan pasti tidak akan setuju dengan kemauan putra keduanya itu. Dari awal, Permaisuri Rong Yang tidak pernah menyetujui pertunangan antara Chen Wang dengan Mo Qi Yue. Permaisuri Rong Yan memiliki kandidat sendiri, tapi karena Kaisar Chen yang memutuskan, maka dia tidak bisa melakukan apa-apa lagi. Beruntung pertunangan Chen Wang saat itu dibatalkan, jika tidak, Permaisuri Rong Yan pasti akan berbesan dengan Mo Jianyu.
*/
Di pagi hari keesokan harinya, Mo Qing Shan mulai menyusun taktik licik untuk membujuk ibunya agar ibunya mau memberikan izin agar dia bisa membawa Mo Qi Yue bersamanya. Awalnya nyonya Mo tidak mengizinkan, tapi Mo Qing Shan adalah Mo Qing Shan, dia tidak pernah menerima penolakan atas kemauannya.
“Ibu akan menyetujuinya, itu jika Jiejie-mu dan ayahmu juga menyetujui.” Kata nyonya Mo sembari memilah herbal.
“Ibu tidak perlu khawatir, Jiejie sudah setuju.” Kata Mo Qing Shan.
Mo Qi Yue sejujurnya tidak ingin terlalu memusingkan kemauan tidak masuk akal Mo Qing Shan. Tapi rengekan Mo Qing Shan selalu bergema di telinganya, jadi dia akhirnya menyerah. Hatinya tidak sanggup menolak permintaan Mo Qing Shan. Terlebih lagi saat Mo Qi Yue memikirkan bahwa Mo Qing Shan akan sendirian di sana nanti.
Apakah Mo Qi Yue akan tetap menuruti permintaan Mo Qing Shan bahkan jika suatu saat dia tahu bahwa Mo Qing Shan bukanlah adik kandungnya?
Tok tok tok.
Mendengar suara ketukan pintu, tuan Mo yang tengah membaca di ruangannya segera menyuruh orang itu masuk. Dan orang yang dimaksud tentu saja Mo Qi Yue.
“Yue’er, ternyata putri ayah.” Tuan Mo tersenyum melihat putrinya.
“Ayah, Yue’er membawa teh dan kue kesukaan ayah.” Ucap Mo Qi Yue sembari meletakkan nampan berisi teh dan kue di atas meja.
Tuan Mo sama sekali tidak curiga atas kedatangan putri angkatnya itu. Selama yang datang bukanlah Mo Qing Shan, maka dia tidak akan merasa bahwa kedatangan Mo Qi Yue karena gadis itu menginginkan sesuatu. Sebaliknya, jika yang datang itu adalah Mo Qing Shan, maka tuan Mo akan curiga bahwa ada sesuatu yang ingin diminta oleh putra kandungnya. Memikirkan hal ini, tuan Mo terkadang merasa sakit kepala.
“Ayah, Yue’er ingin mengatakan sesuatu pada ayah.” Mo Qi Yue berkata sembari menuangkan teh untuk ayahnya.
Tuan Mo menanggapinya dengan lembut. “Bicaralah putriku.”
“Hmm itu, bisakah Yue’er ikut dengan ShanShan ke perguruan Wuji?” Tanya Mo Qi Yue.
Tuan Mo sedikit terkejut. “Hah? Apakah ayah tidak salah dengar?”
Mo Qo Yue menggelengkan kepalanya sebelum akhirnya berkata, “Yue’er ingin mencari suasana baru dan menurut Yue’er pergi ke gunung adalah hal yang haik. Bisakah ayah memberikan izin?”
Tuan Mo tahu secara pasti bahwa Mo Qi Yue sedang berusaha memenuhi permintaan Mo Qing Shan, namun dia berbohong. Tuan Mo juga tahu bahwa putrinya sangat tidak pintar berbohong.
“Qing Shan, bocah itu yang menyuruhmu kan?” Tanya Tuan Mo dengan suara bercanda.
“Ti, tidak, ayah. Yue’er benar-benar ingin pergi menemani ShanShan. Dia mungkin saja akan kesepian di sana.” Kata Mo Qi Yue masih berusaha mempertahankan ucapannya.
“Ayah tahu kau menyayangi adikmu, tapi dia sudah dewasa. Dan juga, bagaimana mungkin dia akan kesepian saat Mo Nian Zhen selalu mengikutinya? Ayah lebih takut kau yang akan bosan ketika berada di sana.” Setelah mengatakan hal ini, tuan Mo meneguk teh hangatnya.
“Tidak ayah, Yue’er tidak akan bosan. Di sana ada paman dan bibi juga.” Bujuk Mo Qi Yue.
Tuan Mo menarik napas, dia merasa bahwa putrinya juga membutuhkan waktu untuk menenangkan pikirannya. Terlebih lagi dengan berita bahwa Chen Wang menginginkannya kembali.
“Ayah akan memberikan izin. Pergilah, di sana sangat baik untuk menenangkan diri.” Persetujuan akhirnya diberikan oleh Tuan Mo.
Liu Qiang Meng tidak bisa menyembunyikan ekspresi gembiranya. “Terima kasih ayah. Yue’er akan menjaga diri dan juga ShanShan di sana nanti.”
Suara pot bunga jatuh tiba-tiba terdengar, tak lama setelah itu, ada suara mengeong yang aneh dari luar. Tuan Mo telah menyadari hal ini, dan dia tahu bahwa putranya yang nakal telah menguping pembicaraannya dengan Mo Qi Yue.
“Mo Qing Shan, jika kau tidak keluar, maka ayah tidak akan mengizinkan Jiejie-mu pergi denganmu.” Ucap tuan Mo dengan suara tegas.
“Aiya.” Mo Qing Shan dengan terburu-buru keluar dari tempat persembunyiannya dan dia segera masuk ke ruangan kerja ayahnya.
“Hehehhe, apakah ayah memanggilku?” Kata Mo Qing Shan dengan ekspresi tak berdosa di wajahnya yang tampan.
“Kau ini,” tuan Mo menunjuk wajah putranya yang tampan. “Apakah kau masih anak-anak? Berhenti bersikap seperti anak-anak! Kau mengatakan akan menjaga Jiejie-mu, bagaimana mungkin ayah bisa mempercayaimu jika kau bersikap seperti ini!”
“Ayah, ini tidak ada hubungannya dengan menjaga Jiejie.” Kata Mo Qing Shan, dia kemudian melanjutkan ucapannya, “aku akan serius jika itu menyangkut Mo Qi Yue.”
“Jiejie!” Tuan Mo mengoreksinya.
*/
Dua hari kemudian, Mo Qing Shan dan Mo Qi Yue akhirnya pergi ke perguruan Wuji yang ada di pegunungan t*i Shan. Mereka membawa serta Xu Jia dan juga pelayan pribadi Mo Qi Yue, Tong Nian.
Mo Qing Shan dan Xua Jia membawa kuda mereka, sementara Mo Qo Yue dan Tong Nian naik kereta kuda.
Saat perjalanan mereka belum sampai separuh, tepatnya ketika mereka melintasi hutan, secara tiba-tiba ada serangan dadakan. Mereka dikejar oleh bandit yang akan merampok mereka!