Part 9 (Piring)

814 Kata
"Hadirnya dirimu memberi suasana baru di hidupku." -Quote- *** Disisi lain, Keysha melihat hal yang baru saja terjadi di depan matanya. Tiba-tiba saja matanya terasa panas melihat kejadian tersebut. Tidak hanya matanya, hatinya pun ikut-ikutan merasakan panas. Deg! "Gue kenapa?" "Cemburu kali," Keysha menoleh kearah sumber suara dan menemukan Pleura disana dengan tangan yang bersedekap. "Cie, lagi liatin Kak Rexa ya?" goda Pleura. "Dih, kurang kerjaan amat gue liatin dia!" "Kurang kerjaan apa kerjaan baru kamu sekarang?" "Ih, apaan, sih Ra? Udah ah, gue mau ke kantin." "Ikut!" "Nggak usah!" Keysha langsung melengos pergi begitu saja. Pleura terkekeh melihat wajah kesal Keysha. Ia tetap mengekori Keysha menuju kantin. Pleura tahu bahwa Keysha sudah mulai dapat membuka hatinya namun lagi-lagi rasa gengsinya menghalangi itu semua. *** Keysha dan Pleura sekarang sudah berada di kantin ditemani dengan pop ice dan pisang chrispy rasa keju milik Keysha, dan semangkok bakso plus jus sirsak milik Pleura. Disaat mood-nya sudah mulai membaik. Rexa datang dengan tiba-tiba membuat mood-nya kembali menjadi buruk. "LAGI MAKAN AND MINUM APA TUH KEYSHA SAYANG?" tanpa tahu malu, Rexa langsung menyeruput pop ice Keysha hingga tersisa setengah. Keysha mendengus kesal melihat Rexa meminum pop ice nya. "Beliin gue yang baru!" "Kan masih ada Key." "Beliin!" "Yaelah Key, mubazir. Minum aja itung-itung first kiss kita di sedotan ini." "Euh, najis!" Pleura hanya dapat menyaksikan pertengkaran antara Keysha dan Rexa. "Eh, ada pisang crispy. A'a Rexa minta ya." Rexa mengambil piring berisikan pisang itu namun Keysha tak terima, ia mengambilnya kembali. "Enak aja!" "Dikit aja Key." "Nggak!" Keysha dan Rexa saling berebut piring berisi pisang itu. Mereka saling tarik-tarikan. Sampai akhirnya, BRAKK!!! Piringnya pecah. "Hayoloh piringnya pecah. Aku nggak ikut-ikutan ya!" ucap Pleura, setelahnya ia pun pergi meninggalkan kantin karena tak mau terlibat masalah. Bukannya membersihkan serpihan piring itu, Rexa dan Keysha malah saling bertatap mata. Rexa menatap Keysha dengan tampang tak berdosa, sedangkan Keysha menatap Rexa dengan tatapan penuh amarah seperti ibu-ibu yang kehilangan Tupperware. "Ya Allah, Kenapa bisa pecah begindang?!" ucap Bibi kantin shock melihat piring kesayangannya pecah tak bersisa. Bukannya sadar, Rexa dan Keysha masih larut dalam tatapan mereka. "Ini kenapa pada tatap-tatapan sih? Udah kayak film India aja!" Bibi kantin itu menyadarkan Keysha dan Rexa dalam lamunan mereka. "Bukan saya yang mecahin Bi! Tapi Rexa!" adu Keysha. "Sama Keysha juga Bi!" adu Rexa tak mau kalah. "Jadi yang mana ini yang bener?!" "Rexa!" "Keysha!" "Rexa!" "Keysha!" "Rexa!" "Keysha!" "Aduh, Bibi pusing!" Bibi kantin itu memegang kepalanya karena pusing. "Minum Paramex Bi." usul Rexa. "Bukannya apa ya, ini tuh piringnya Bibi beli di Ikea." ujar Bibi kantin itu dengan tatapan lemas. "Oh, yang iklannya "ikea hidupkan rumah" itu ya Bi?" "Iya." "Terus apa hubungannya Bi?" "Kamu tau lah harganya mahal." "Oh," mendengarnya Rexa hanya ber-oh ria saja. "Aduh, kamu ini nggak peka ya! Gimana mau dapet cewek kalau hal sekecil ini aja nggak peka?" Bibi kantin itu malah mengomeli Rexa. "Bibi maunya apa sih?" Rexa tak mengerti. "Bibi ini minta lo gantiin piringnya yang pecah, bodoh!" ucap Keysha kesal karena Rexa tidak peka. "Oh, gitu. Yaudah nanti Rexa beliin piring plastik di pasar yang sepuluh ribu tiga." kata Rexa enteng. "Murah banget itu mah. Piring Bibi aja harganya lima puluh ribu!" jawab Bibi kantin itu tak terima. "Maaf ya Bi saya nggak bisa ganti karena nggak ada uang. Buktinya aja saya minta makanan Keysha." "Terus gimana?" Rexa memutar otaknya agar mau bekerja sama dengannya. Dan akhirnya dia pun menemukan jalan keluar yang tak lain adalah pergi dari masalah. "Loh mau kemana kamu?" tanya Bibi kantin bingung melihat Rexa yang tiba-tiba pergi berlari. "'Mau nangkep nyamuk Bi," Setelah Rexa pergi, keadaan menjadi hening untuk beberapa saat. Keysha diam, ia tak tau ingin berkata apa. "Hm, Neng yang ganti ya?" *** Malam minggu adalah malam yang indah untuk menjalin kasih, namun tidak dengan para jomblo. Ya, contohnya seperti Keysha sekarang. Di malam minggu yang sepi itu ia hanya berdiam diri di kamarnya dengan ditemani laptop dan secangkir ice tea. Papanya masih bergelut dengan pekerjaannya di kantor. Kenan bilang malam ini ia tidak dapat pulang karena kerjaan yang menumpuk. Alhasil, Keysha hanya seorang diri di rumahnya. Disaat Keysha sedang asyik streaming YouTube, suara klakson motor yang memekakkan telinga menghentikan kegiatannya. TIN... TIN... TIN... TIN... "Siapa sih? Berisik banget!" ketus Keysha. Ia pun menaruh laptopnya di meja dan membuka gorden kamarnya seraya melihat ke bawah. Alangkah terkejutnya Keysha saat mengetahui bahwa itu adalah Rexa. Ya ampun! Untuk apa dia datang malam-malam begini? Mengganggu ritual malam minggu Keysha saja! "Ngapain tuh manusia kesini?" "HAI KEKEY! BUKAIN PINTUNYA DONG!" teriak Rexa dari bawah. Keysha memutar bola matanya malas. Ia tidak merespons ucapan Rexa. Ia langsung menutup gordennya dan kembali fokus dengan ritualnya. "KEY BUKAIN DONG PINTUNYA!" Keysha pura-pura tidak mendengar. Ia sangat malas jika berurusan dengan Rexa. Terlebih lagi peristiwa tadi siang yang membuatnya harus mengganti piring yang pecah. "KEYSHA PACARKU, BUKAIN DONG!" "..." "KEY!" "..." "AKU BAWA PISANG CRISPY LOH!" "Pisang?" Mendengar kata "Pisang crispy" yang dilontarkan Rexa, Keysha langsung bergegas turun ke bawah dan membukakan pintunya. Ia benar-benar hilang akal jika sudah berurusan dengan pisang. "Mana pisangnya?" kata Keysha to the point. "Ini," Rexa memperlihatkan sekotak pisang crispy coklat. "Sini!" "Eits, tidak bisa!" Rexa menyembunyikan pisang itu dibalik jaketnya. "Kenapa nggak bisa?!" "Sebelum gue masuk ke rumah lo!" "Dih, ngapain lo mau masuk rumah gue? Mau maling lo?" "Gue mau kenalan sama bokap lo." kata Rexa serius. "Untuk apa?" "Gue mau minta izin dia buat ngelamar lo." "Bokap gue kerja," jawab Keysha malas, "ngapain lo kesini?" "Ngapel. Ini kan malam minggu," cengir Rexa, "sama ngasih pisang sebagai permohonan maaf gue tadi siang." Rexa menyodorkannya kepada Keysha. Lumayan, gratis. Batin Keysha. Dengan mata berbinar Keysha menerimanya. Disaat Keysha ingin melahapnya, Rexa langsung berlari memasuki rumahnya. "WOY, MALING!" ***
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN