Part 11 (Keysha Sakit)

933 Kata
Rexa kembali ke rumah Keysha dengan membawa obat merah. Tadinya ia sempat ke pombensin untuk membeli betadin namun tidak ada, jadinya Rexa pergi ke apotek. Rexa mengobati luka Keysha dengan hati-hati. Ia tak lagi menekan luka Keysha seperti tadi. "Ah...perih." ujar Keysha. "Sabar Key, dikit lagi." dengan penuh ketelitian Rexa mengobatinya. Tanpa sadar, Keysha memandang wajah Rexa yang tengah fokus mengobatinya. Menatapnya lurus ke arah manik matanya. "Iya, gue tau kok kalau gue ganteng." ucap Rexa tiba-tiba. "Najis." Keysha lalu membuang wajahnya ke sembarang arah. Keysha b**o! Kenapa lo liatin Rexa sih? Jadi geer kan tuh anak! Batin Keysha merutuki perbuatannya. "Halah, najis-najis diliatin!" "Apaan sih, geer banget!" Keysha memutar bola matanya malas. "Dah, selesai." kata Rexa setelah selesai mengobati luka Keysha. Keysha berusaha berdiri, berniat mengambil pisang crispy yang diberikan Rexa. Rexa yang melihatnya langsung melarang Keysha untuk berdiri. "Eits, mau kemana Key?" "Bukan urusan lo." "Urusan lo, juga urusan gue. Gue nggak mau kaki lo nambah sakit. Lo mau kemana?" "Gak usah sok perhatian deh lo!" "Ya namanya juga pacar Key, pasti perhatian lah." "Pacar-pacar, pacaran aja sono lo sama Mimi Peri!" Keysha tetap berusaha berdiri namun usahanya digagalkan Rexa. "Enggak ah, gay." "Awas!" "Lo mau kemana?" "Mau ngambil pisang." "Biar gue yang ambil, lo duduk aja." Rexa pun mengambilkan pisang crispy yang ia belikan untuk Keysha. Tetapi ia tidak memberikannya kepada Keysha melainkan hendak menyuapinya. Tentu saja Keysha menolak. Ia sangat gengsi jika Rexa menyuapinya. "Makan Key, gue suapin." Rexa menyodorkannya kepada Keysha. "Lebih baik gue makan sendiri daripada disuapin sama lo! Sini!" Keysha merebut kotak pisang crispy dari Rexa namun usahanya tidak berhasil. "Mau lo apa sih, Xa?" geram Keysha. "Gue mau nyuapin lo." "Nggak!" tolak Keysha cepat. "Yaudah, gue makan nih pisangnya." Rexa hendak memakannya, namun Keysha menahannya. Keysha menghela napasnya pasrah, ia tidak tega jika pisang crispy-nya dimakan Rexa. Dengan berat hati akhirnya Keysha mengiyakan permintaan Rexa untuk menyuapinya. "Ya." ucap Keysha dengan lemas. "Ya apa?" "Yaudah." "Yaudah apa?" "Yaudah gue mau." ulang Keysha. "Mau apa?" "Ya mau!" "Mau jadi pacar gue?" "Ya." Keysha berucap tanpa sadar. "HAH, SERIUS LO KEY?!" Mendengar Rexa yang teriak-teriak seperti crazy men membuat Keysha langsung tersadarkan dengan ucapannya barusan. "Nggak!" "Yah, gue kira mau." Rexa yang awalnya bersemangat menjadi lemas. Ia pun menyodorkan pisang crispy itu ke mulut Keysha. "Buka mulutnya, pesawat mau masuk. Aaaa." kata Rexa seperti menyuapi anak kecil, "ammm. Anak pintar!" "Gila." cibir Keysha yang sedang mengunyah makanan. "Ayo Nak, mamam lagi," Rexa kembali menyuapi Keysha, "ayo-ayo buka mulutnya pesawat mau masuk Goa." Keysha terkekeh pelan melihat tingkah Rexa. Kalau dipikir-pikir Rexa ini lucu juga ya, menggemaskan. Mikir apaan sih lo? Sha? Batin Keysha tersadarkan. "Maafin gue ya Key. Gara-gara gue lo jadi kayak gini." ucap Rexa tiba-tiba. "Hm." "Ngomong-ngomong, orangtua lo dimana Key? Kok nggak kelihatan." "Papa gue lembur kerja." "Mama lo?" "Udah di surga." "Sorry, Key. Bukan maksud gue—" Rexa merasa tidak enak dengan ucapannya barusan. "Santai aja." potong Keysha cepat. Setelah selesai menyuapi Keysha, Rexa pun pamit untuk pulang. *** Zion sedang bermain PUBG di ponselnya, ia sedang fokus menembaki satu persatu manusia tak berdosa di game itu. Hingga akhirnya fokusnya buyar karena kedatangan Rexa. "WOY ZION!!!" teriak Rexa tiba-tiba datang. Kelas yang tadinya berisik menjadi hening karena ulahnya. "Apa?" sahut Zion dengan mata yang masih fokus bermain game. "ZIOOON!" teriak Rexa lebih keras membuat Zion menyudahi kegiatannya. "Apaan sih? Ganggu aja lo!" "Lo tahu nggak?" Rexa menatap Zion dengan mata berbinar. "Nggak." jawab Zion malas. "Coba dong tebak." "Gue nggak tahu." "Semalam gue main ke rumah Keysha. Gue nyu—" Belum saja Rexa selesai curhat, Zion sudah memotong perkataannya. "Oh gitu, yaudah." Zion mengambil kembali ponselnya dan langsung melanjutkan permainannya. Rexa berdecak sebal melihat respon dari Zion. Rexa melihat ke arah tempat duduk Alex dan Tomi. Tetapi mereka belum datang. Sebenarnya, Rexa ingin curhat tetapi tidak ada yang mau mendengarkannya. *** Kringggg... Bel istirahat berbunyi siswa-siswi berhamburan keluar kelas menuju kantin hendak mengisi perut mereka yang kelaparan. Begitupun dengan Rexa dan ketiga sahabatnya yang tak lain adalah Alex, Zion, dan Tomi. Mereka berjalan menuju kantin, sepanjang koridor banyak para siswi yang menyapa dan melambaikan tangan ke arah empat cogan tersebut. Mayoritas para siswi lebih banyak menyapa dan melambaikan tangannya kepada Alex. Mungkin karena Alex adalah sang most wanted sekolah. Baik Alex, Zion, dan Tomi sama-sama tidak peduli. Berbeda dengan Rexa, ia malah ikut melambai-lambaikan tangannya seperti artis yang berjumpa dengan para fans-nya. "Iya-iya, nanti ya minta tanda tangannya. Gue laper mau ke kantin dulu." kata Rexa berlaga seperti artis terkenal. "Dih, siapa yang mau minta tanda tangan lo? Ge-er banget!" jawab siswi kelas X. "Lah itu lo bawa buku tulis buat apa?" Rexa menunjuk buku tulis yang dibawa siswi tersebut. "Gue mau minta tanda tangannya Kak Alex, bukan tanda tangan lo!" "Gue juga dong. Kapan lagi lo dapet tanda tangan orang ganteng macam gue?" ujar Rexa dengan penuh percaya diri. Siswi itu bergidik ngeri sendiri melihat tingkah Rexa yang kelewat percaya diri. Ia pun meminta tanda tangan Alex dan ditanda tangani oleh Alex. "Orang ganteng itu diakui, bukan mengakui." bisik Alex kepada Rexa. Tomi dan Zion yang mendengarnya sama-sama terkekeh, sedangkan Rexa malah cemberut. Sesampainya di kantin. Mereka langsung memesan makanan dan melahapnya. Bukannya makan, Rexa malah fokus memperhatikan seorang siswi yang sedang duduk sendiri di pojok meja kantin. "Ngeliatin apa lo?" tanya Tomi diikuti tatapan mata dari Alex dan Zion. "Cewek." "Terus mau di apain?" "Ya di godain lah, Tom!" Rexa mengambil makanannya dan langsung pergi ke meja siswi tersebut. Sebuah kesempatan emas bagi Rexa untuk menggoda para siswi, karena hari ini Keysha tidak masuk sekolah dikarenakan kakinya masih sakit akibat insiden kemarin. Baik Alex, Tomi dan Zion sama-sama menggelengkan kepala mereka melihat ulah Rexa yang gemar menggodai siswi-siswi cantik. "Masih muda aja udah suka godain cewek. Gimana saat Rexa tua nanti?" kata Tomi tak mengerti. "Mungkin, jadi kakek-kakek Playboy?" tebak Alex. *** Jangan lupa tap bintang di bawah ya! Nggak bayar kok, nggak bakal rugi hehe:) Aku udah mulai semangat nih nulisnya, jangan lupa untuk terus ikutin kelanjutannya ya^^
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN