Alih-alih dapat tidur dengan tenang dan nyenyak. Entah mengapa aku kembali berada di dalam lorong gelap tempatku berlari tadi. Tempat yang sangat tak kuharapkan untuk didatangi lagi. Aku merasa sangat takut. Mengapa harus kembali ke sini, walaupun hanya dalam mimpi. Padahal tadi aku sudah dibangunkan oleh Nenek. Masih sama seperti pada mimpi sebelumnya. Dalam lorong yang gelap ini aku melihat ada cahaya. Karena dicekam oleh rasa takut, aku pun berjalan cepat sampai menyilangkan kedua tanganku di depan d**a. Semua itu kulakukan, karena ada rasa khawatir. Aku masih teringat saat ada tangan yang tadi mencengkeram pergelangan tanganku. Aku tak ingin hal itu terulang kembali. Saat aku sedang bersusah payah melangkah, dengan kaki kiriku yang kembali terasa sakit akibat jatuh tersungkur. D