Bab 37

1422 Kata

"Ngapain sih, Mbak, musti ke Jepang? Jadi ngungsi, kan, aku," gerutu Kaia sambil memegang ponselnya. Ia duduk di kursi penumpang mobil Bara, tampak kesal. Dari seberang telepon, suara Salsa terdengar santai. "Mbak nemenin Reynar, Dek. Kan enak, kamu dijagain sama calo—" Belum sempat Salsa menyelesaikan kalimatnya, Bara menyela dengan suara tegas tanpa mengalihkan pandangannya dari jalan. "Mbak, hati-hati ya di sana. Jagain Abang. Biar nggak macem-macem." Salsa terkekeh mendengar nada serius Bara. "Siap, Bos. Bara, titip Kaia ya. Kalau dia macem-macem, langsung lapor ke Ayah." "Siap, Mbak. Kaia aman sama aku," jawab Bara penuh percaya diri. Kaia melirik Bara dengan tatapan menyipit. Ia mendekat ke arah ponsel dan menyahut, "Mbak, kamu nggak takut aku yang dimacem-macemin sama Om-om?"

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN