Bab 55

1444 Kata

Setelah makan malam, Kaia buru-buru masuk ke kamarnya sendiri. Langkahnya terasa lega ketika Bara menerima panggilan telepon yang membuat pria itu meninggalkan ruang makan sejenak. Momen itu cukup bagi Kaia untuk kabur tanpa harus terjebak dalam kehadirannya lebih lama. Kaia merebahkan diri di kasur, menarik selimut hingga menutupi setengah tubuhnya. Dalam remangnya cahaya kamar, tangannya sibuk menjelajahi layar ponsel. Scroll demi scroll membawa pikirannya berkelana—hingga matanya tertumbuk pada sebuah unggahan yang tak asing. Sebuah foto. Aya, bersama Aldo, mantan kekasihnya, berpose mesra. Judulnya jelas: mereka kini telah go public. “Udah pamer segala…” gumamnya dengan nada getir. Ia tersenyum kecut, membayangkan betapa naifnya dirinya dulu. Aku bodoh banget, percaya sama dia. Beru

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN