Bab 49

1811 Kata

Sejak Kaia pulang ke rumah orang tuanya, Bara tak lagi seperti pria matang yang tenang dan tegas. Sosok dinginnya kini berubah menjadi seseorang yang lebih kasar, arogan, dan tak bisa diajak bicara dengan baik. Dirinya seperti bom waktu yang siap meledak kapan saja. Kehilangan kontrol atas apa yang dirasakannya membuat Bara kembali ke "setelan awal"—atau bahkan lebih buruk dari sebelumnya. Seminggu berlalu tanpa kabar pasti dari Kaia. Meski Bara kerap menghubungi calon mertuanya untuk sekadar bertanya kabar, rasa rindu yang semakin menggerogoti membuat emosinya tak stabil. Sang calon mertua, Pak Sastro dan Bu Ana, selalu berusaha menenangkan dengan wejangan agar Bara bersabar, tetapi nasihat itu terasa sulit dijalankan. Dalam diamnya, Bara merasa seperti kehilangan arah. Keadaan semakin

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN