Bab 40

1480 Kata

“Elina!” Bunyi ketukan pintu secara paksa membangunkan tidur lelap Elina. Kamarnya tampak gelap, hanya sedikit sinar khas senja yang masuk melalui celah jendela. Selama beberapa saat ia terdiam berusaha mengumpulkan sisa-sisa nyawanya yang masih tertinggal di alam mimpi. Sudah beberapa hari semenjak pembicaraannya dengan Ninda di samping kedai, Elina sama sekali tidak pernah mendengar kabar Lingga lagi. Lingga juga tidak kembali menghubunginya. Elina jadi teringat kata-kata Lingga saat status mereka baru resmi berpacaran. Kala itu Lingga meminta Elina membalas chat atau kembali menghubungi jika pria itu menelepon. Sekarang, mungkinkah ini balasannya? Lingga yang kini enggan meneleponnya balik? Elina juga tidak memiliki keberanian untuk menelepon Lingga lagi. Jadi mungkin saling diam leb

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN