Bab 41

2486 Kata

"Tiga puluh menit lagi aku nyampe sana," ucap Wisnu pada seseorang di ujung telepon sana. Hal itu jelas membuat Elina terkejut. Belum ada sepuluh menit mereka duduk, pembicaraan pun belum terjalin dengan baik. Berani sekali Wisnu pamit lebih dulu. Tentu Elina sangat kesal, kalaupun harus ada yang pergi lebih dulu, seharusnya adalah dirinya. Bukan Wisnu. Kalau sudah seperti ini Elina jadi merasa dilukai harga dirinya. Elina merasa sudah jatuh tertimpa traktor pula. Membayangkan Lingga sedang kencan dengan Ninda di belakang sana, ditambah Wisnu yang bersikap seolah-olah tidak mau mengenalnya lebih jauh sungguh membuat Elina merasa … tidak ada yang menginginkannya. Sial. Setelah Wisnu kembali meletakkan ponsel di saku kemejanya, tatapan pria itu beralih menatap Elina. "Rumah kita beda ara

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN