Diterima

1837 Kata

Pagi itu Jenar menemui Jillian di ruangannya, membawa oleh-oleh dari Yogyakarta dengan niat lain yang masih belum bisa dilontarkan karena dia sendiri masih belum yakin mengapa dirinya harus melakukan hal tersebut. Ada kemeja batik di dalam paper bag pemberian Jenar dan Jillian tampak sumringah mendapatkannya. Dia benar-benar merasa seperti orang yang spesial dan punya hubungan baik dengan manajernya. Lelaki itu lantas mencoba kemeja tersebut, menunjukkan betapa senangnya dia karena ukuran dan motifnya yang pas dan tidak terkesan tua. “Aku suka sekali, Jen! Makasih karena kamu masih memikirkan aku sampai seperti ini,” ucapnya sembari tersenyum lebar. “Ah, itu tidak seberapa.” Jenar tertawa kecil sambil menggaruk tengkuk. Dia menatap Jillian dengan sorot yang menyimpan maksud lain. “Omong

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN