“Aku sudah merekrutmu secara pribadi, tapi karena itu kamu jadi menggampangkan aku?!” Jillian marah-marah begitu Jenar tiba di ruang artis miliknya setelah dua hari tanpa kabar. Karena kepergian gadis itu yang tanpa alasan, Jillian harus bekerja dua kali lipat sebab harus mengurus diri sendiri tanpa seorang asisten atau manajer. “Kalau kamu mau bekerja sesuka hatimu seperti itu, lebih baik jangan bekerja. Aku berniat membuatmu besar agar bisa melawan laki-laki kolot itu, tapi kamu malah membiarkan aku bekerja sendiri?!” Lelaki itu menyugar rambut ke belakang, tampak kesal dan lelah. “Aku juga sebenarnya tidak mau, tapi aku tidak punya pilihan lain!” Jenar menjelaskan dengan ekspresi memelas, berharap jika Jillian menyudahi kesalahannya kali ini. Namun, lelaki itu justru mendelik lebar.