Ketika Seraphina terbangun, kesunyian menyambutnya. Itu bukan kesunyian yang tenang, melainkan keheningan yang menjerit, keheningan yang terasa begitu berat. Ia duduk di tempat tidur, napasnya bergetar. "Damien?" panggilnya, suaranya parau. Tidak ada jawaban. Ia bangkit, berjalan ke ruang tamu. Vila mewah itu terasa asing, dingin, dan kosong. Ia menoleh ke segala arah, mencoba mencari jejak Damien, tetapi tidak ada apa-apa. "Ini konyol," gumamnya, tangannya mencengkeram jubah mandi. "Aku tidak seharusnya berada di sini." Ia berjalan ke pintu utama, mencoba membukanya. Itu tidak terbuka. Ia membanting pintu itu. "Buka! Buka pintu ini!" teriaknya. Tidak ada jawaban. Seraphina menghela napas, suaranya bergetar. Ia menoleh, ia melihat seorang penjaga berdiri di luar pintu. Pria itu tidak ber

