Chapter: 32

1208 Kata

Malam itu, setelah berhasil selamat dari serangan Marcus dan anak buahnya, ketegangan di antara Seraphina dan Damien kembali merayap. Seraphina hanya bisa mengingat Damien yang terburu-buru mendorongnya ke dalam bunker, kata-kata terakhirnya yang terasa begitu dingin, dan kemudian suara tembakan yang memekakkan telinga. Sekarang, Damien kembali. Ia muncul dari pintu bunker, wajahnya kaku dan penuh luka. Damien terlihat lelah, tapi matanya tajam dan waspada. "Kau aman," katanya, suaranya datar. Tidak ada kata maaf. Tidak ada penjelasan. Hanya kepastian yang dingin. Namun, ketegangan itu tidak hilang. Sebaliknya, semakin dalam. Damien menjadi lebih tertutup, lebih diam. Matanya yang selalu waspada kini tampak lebih gelap dan penuh bayangan. Ia seperti kembali ke versi dirinya yang Seraphin

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN