Chapter : 33

1305 Kata

Keheningan di kabin terasa berat, namun kali ini bukan karena ketegangan. Ada lapisan keraguan yang baru, campuran aneh antara kecurigaan dan rasa yang belum bisa Seraphina pahami. Ciuman Damien, cengkeramannya yang putus asa, dan pengakuan yang mengambang tentang “darah anak kita” dari malam sebelumnya terus berputar di kepalanya. Hatinya bingung. Di satu sisi, ia membenci pria ini karena kebohongannya. Di sisi lain, ia merasakan sentuhan dan kata-kata itu terasa begitu tulus, begitu nyata. Damien, pagi itu, kembali ke mode dinginnya. Ia menyiapkan sarapan, tapi tidak berbicara sepatah kata pun. Ia hanya berkata, "Aku harus ke kota terdekat untuk mengambil persediaan. Jangan keluar dari sini. Sama sekali." Perintahnya terdengar tajam, tapi ada nada yang berbeda, seolah ia tidak ingin pe

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN