Chapter: 34

1266 Kata

Suara Damien memotong lamunannya. Pintu ruang kerja terbuka, dan Damien berdiri di sana. Tubuhnya kaku, rahangnya mengeras, matanya kelam menyala penuh amarah. Ia menatap lurus ke arah Seraphina, ke dokumen yang tergenggam erat di tangannya. Wajah Damien seketika pucat. Sekilas, sesuatu berkilat dalam sorot matanya—panik, takut, sekaligus putus asa. Ia melihat foto Celine, lalu daftar donor dengan nama Seraphina tertera jelas. Ia tidak perlu mendengar penjelasan apa pun. Ia tahu. Seraphina sudah tahu. “Aku bertanya siapa kau!” Damien mengulang, kali ini lebih keras. Suaranya bergemuruh, menusuk, membuat udara di ruangan terasa semakin sesak. Ia melangkah cepat ke arahnya, meraih dokumen itu dengan kasar, merobek jarak di antara mereka. Tangan Damien merebut kertas itu dari genggaman Sera

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN