Angin malam di luar kabin berhembus kencang, suaranya seperti bisikan serigala yang mengintai. Di dalam, suasana terasa hangat dan nyaman. Damien sedang duduk di sofa, membersihkan senjatanya dengan kain. Sementara Seraphina, yang sudah makan dan merasa lebih baik setelah kemarin, duduk di depan perapian, mengamati nyala api yang menari. Semuanya terasa begitu tenang. Terlalu tenang, mungkin. Tiba-tiba, lampu di langit-langit berkedip dua kali, lalu mati. Listrik padam. Seketika, kehangatan yang tadi terasa lenyap, digantikan kegelapan yang pekat. Hanya cahaya merah dari bara api yang tersisa. Seraphina langsung melompat dari kursinya, jantungnya berdebar kencang. "Damien?" suaranya bergetar. Keheningan yang mencekam menyelimuti kabin. Damien tidak menjawab. Seraphina bisa merasakan ke

