***Warning! Mengandung konten dewasa. Harap bijak memilih bacaan*** “Hukuman?” Arnesh menoleh, lalu mendorong tubuh Eve hingga bersandar dinding lift. Kedua tangan wanita itu diangkat, hingga posisinya berada di atas kepala. Dengan tatapan tajam dan tanpa peringatan, pria itu mencium bibir Eve dengan sedikit kasar. Hingga membuatnya mendapat perlawanan. Ciuman itu tidak lama, tapi berhasil membuat Eve marah. Napasnya naik turun dan kedua matanya menatap tajam serta terluka kepada Arnesh. Kecewa dengan apa yang barusan Arnesh lakukan kepadanya. Hingga sebuah tamparan mendarat di pipi Arnesh. Ini kali pertama ia merasa tidak suka atas ciuman pria itu. Begitu kasar dan memaksa. “Kenapa marah, Eve?” tanya Arnesh tanpa rasa bersalah. “Harusnya kamu tahu kalau saya tidak suka dengan apa yang