Taksi online yang ditumpangi oleh Eve, baru saja berhenti namun tidak tepat di depan rumahnya. Hal ini dikarenakan ada mobil yang lebih dulu ada di sana dan ia tidak tahu siapa pemiliknya. Namun mendadak perasaannya tidak enak mengingat tadi pagi sempat bertemu Arnesh dan mengejarnya sampai ke sini. “Terima kasih Pak,” ucap Eve pada supir taksi. Hati-hati sekali Evelyn turun dari mobil sambil menggendong Gabrian yang kini tengah tertidur akibat diajak berkeliling supermarket untuk membeli kebutuhan mereka. Sambil membawa kantong belanjaan dan juga anaknya, Eve nampak cukup kesusahan. Ketika ia berjalan ke arah rumahnya, ia melihat Erren tengah berdiri di depan pintu pagar. “Erren,” panggilnya pelan. Pria itu menoleh terkejut. Tidak lama wajahnya nampak semringah. “Eve.” “Kamu di sini.