“Bagaimana, Pak? Bukankah calon istri Bapak terlihat sangat cantik dengan gaun pengantin ini?” Argantara menghembus samar napasnya yang sempat tertahan. Ya, harus ia akui jika perempuan yang berdiri di depannya memakai gaun pengantin ini terlihat sangat cantik. Anggun, berkelas. Jelas sekali di mana level seorang Mutiara Hutama. Tara menatap Agantara dengan sepasang bibir tertutup rapat. Ekspresi wajah wanita tersebut tidak memperlihatkan gurat senyum sedikitpun, meskipun baru saja mendengar pujian dari sang pemilik butik. “Coba berputar supaya Pak Argantara bisa melihat keseluruhannya,” pinta sang desainer, ketika melihat pria yang duduk di sofa masih belum memberikan respon. Padahal menurutnya sang calon pengantin perempuan sudah terlihat begitu sempurna dengan gaun pengantin rancanga