“Ke pantai?” “Iya. Ke Yogya, yuk.” Tara meletakkan sendok. Wanita itu tersenyum, menatap pria yang duduk terpisah meja dengannya. Tara menunggu jawaban dari Arga. Tiba-tiba dia ingin sebentar saja menepi dari riuhnya kota Jakarta. Apalagi ketika mengingat waktu satu minggu setelah pernikahan sebentar lagi berakhir. Artinya dia harus tinggal di kediaman papa Arga. “Habis sarapan kita cari dulu tempat yang bagus,” jawab Arga setelah membuat Tara menunggu beberapa saat. “Ke villa mama saja. Dekat sama pantai.” Tara tersenyum melihat dua alis Arga bergerak ke tengah. Wanita itu memutus pautan mata mereka. Tara mengambil sendok, kemudian menyuap lagi nasi goreng ke dalam mulut. “Enak,” puji Tara setelah mengunyah kemudian menelannya. Arga menghembus napas. Tidak lagi mengatakan apapun, Arga