Bab 170.

2245 Kata

Sepertinya Arga harus melakban mulutnya supaya tidak sembarangan bicara. Sudah berapa kali mulutnya berkhianat. Bergerak sendiri mengeluarkan kata-kata yang tidak seharusnya diperdengarkan pada istrinya. Padahal Arga tidak memerintah mulutnya itu untuk bergerak. Pria itu menampar mulutnya sendiri lalu meringis. Sakit juga ternyata, batinnya. Tapi lebih sakit mana dibanding perasaan istrinya yang sedang hamil itu. “Sayang … aku bikin pancake.” Arga berjalan masuk ke dalam ruang tengah. Istrinya terlihat sedang duduk di sofa sambil membaca buku. Layar besar di depan sana tidak menyala. Penghuni ruangan itu tampak tidak tertarik meramaikan ruangan tersebut dengan suara televisi. Wanita dengan perut yang terlihat menonjol itu justru tenggelam dengan hobinya membaca. Tidak mendapatkan respon

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN