Bab 28. Semakin Nyaman.

1836 Kata

“Coba ini. Enak ternyata.” Tara menyumpit sepotong cumi berlumur bumbu warna kuning, lalu meletakkan ke atas nasi Arga. “Aku beli ini di rumah makan yang baru buka. Punya tante temanku.” Tara memberitahu sekalipun Arga tidak bertanya. Arga menanggapi dengan anggukan kepala, sementara sepasang gerahamnya masih sibuk mengunyah. Pria itu melirik Tara yang kini sudah kembali memasukkan makanan ke dalam mulutnya. Napas pria itu tertarik lalu berhembus pelan. Kalimat-kalimat yang ibunya sampaikan sebelum wanita kembali ke negaranya—terngiang di dalam kepalanya. Membuat Arga mendesah dalam hati. Arga mengembalikan fokus pada makanan di tangannya. Pria itu menyuap potongan cumi yang diberikan oleh Tara. Secara refleks, kepala Arga bergerak turun naik begitu lidahnya merasakan perpaduan gurih m

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN