“Arga … Keluar! Jangan sembunyi!” Arga berlari cepat. Pria itu panik. Begitu melihat sosok perempuan yang sedang dihalangi masuk oleh sopir rumah, Arga menekan katupan rahangnya keras-keras. Dengan D*da bergerak cepat turun naik, pria itu menghentikan ayunan cepat kakinya. “Pak, perempuan ini—” “Akhirnya kamu keluar juga. Orang ini tidak mengizinkan kami masuk.” Perempuan itu berhenti berusaha menerjang masuk begitu melihat Arga datang. Wanita itu menepuk-nepuk p****t anak yang menangis dalam gendongannya. “Apa yang kamu lakukan di sini?" tanya Arga dengan napas yang masih sedikit memburu. Bola matanya sempat bergerak ke arah anak yang masih memeluk perempuan itu sambil menangis. Pria itu melangkah maju lalu meraih sebelah tangan Namira dan menariknya keluar. “Ikut aku.” “Kenapa? Kare