‘TOK!TOK!TOK!’ Arga refleks menoleh ke arah pintu. Pria itu menarik kemeja lengan panjang yang baru ia pakai. Meratakan bagian depan lalu mulai memasukkan kancing ke dalam lubangnya. ‘Ceklek! … “Mas Arga—” Kalimat tersebut berhenti, ketika orang yang baru saja mendorong daun pintu terkejut melihat sosok pria di dalam kamar yang kini berdiri menghadap ke arahnya. Ayu—wanita itu menelan ludah lalu menurunkan pandangan matanya. Dia baru saja melihat beberapa detik tubuh Arga yang belum benar-benar berlapis kemeja. “Tidak sopan. Tutup pintunya!” bentak Arga membuat Ayu berjingkat lalu buru-buru menarik kembali handel pintu, hingga benda persegi yang terbuat dari kayu itu tertutup lagi. Arga menghentak keras napasnya. Bisa-bisanya perempuan itu berani membuka pintu tanpa izin darinya. Sial