Orang gila itu sama dengan tidak waras, sama dengan kehilangan akal sehat. Itulah Ayu. Cinta ditolak, malah mau resign dari muka bumi. Memangnya dia yakin amal ibadahnya akan bisa menolongnya dari siksa kubur? Belum lagi kelak dia harus mengerak di dalam neraka. Tara menghentak napasnya. Wanita itu berdiri di teras rumah—memperhatikan Satpam rumah yang berjalan cepat dengan membawa Ayu yang sudah tidak sadar. Sementara Sintya berjalan mengikuti sambil menangis. Tara tidak ikut. Dia memilih berada di rumah. Untuk apa ikut? Dia sama sekali tidak simpati pada apa yang terjadi. Tara menganggap tindakan Ayu itu b*doh dan tidak patut dikasihani. Biar saja orang berpikir dia jahat. Yang sebenarnya penjahat sedang playing victim. Tara berulang kali menghentak napasnya keras. “Ada masalah apa s