Ciuman pertama Tara diambil oleh pria bernama Argantara Mahendra. Ciuman yang bukan hanya sekedar bibir yang saling menempel. Lebih dari itu. Arga memagut bibir Tara dengan pelan dan lembut. Pria itu tidak ingin terburu-buru seolah ingin menikmati lebih lama. Tidak ingin berhenti.
Beberapa menit Arga menikmati bibir istrinya. Wanita yang memang halal untuk ia sentuh, meskipun sebenarnya tidak ada dalam rencana awal ia akan mencium Tara. Entahlah, ada dorongan dari dalam dirinya hingga akhirnya ia mengambil kesempatan yang terbuka di depan mata.
Pria itu melepas bibir Tara seraya mengatur tarikan dan hembusan napasnya. Sesuatu dalam dirinya ada yang meronta-ronta ingin keluar. Arga menahan napasnya sesaat. Dia harus lebih berhati-hati. Ternyata wanita di depannya ini berbahaya. Bibirnya t
