Bab 16. First Dance.

1339 Kata

“Pasangan pengantin dipersilahkan berdansa untuk pertama kali setelah resmi menjadi suami istri.” Suara pembawa acara yang terdengar, membuat Tara mengerjap. Tarikan napas panjang wanita itu lakukan. Baru saja pikirannya mengembara setelah merasa senang bisa membuat Alfatih tidak bisa berkata-kata. Setelah terlihat bahagia, sementara pria itu menderita. “Ayo, Sayang.” Argantara beranjak dari kursi empuk pelaminan, lalu mengulurkan tangan kanan. Argantara tersenyum ketika Tara menoleh ke arahnya dan tatapan mata mereka bertemu. Bola mata Tara bergerak. Hembusan napas berat keluar dari lubang hidung sang pengantin perempuan. Tara meraih telapak tangan yang menggantung di depannya, seraya sekali lagi memasukkan sebanyak mungkin oksigen untuk memenuhi paru-parunya. “Sebentar, aku pakai hee

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN