Bab 145. Saat Keluarga Tara Ikut Campur.

2218 Kata

“Aku … aku sudah hamil.” “Apa?” “Sh*t!” “Berhenti mengumpat. Telinga Mama panas mendengar kalian mengumpat dari tadi.” “Keluar dengan sendirinya, Ma. Refleks, Ma.” Juna mewakili saudara-saudaranya. “Kalau mau mengumpat di dalam hati saja.” Lalu Naya memutar sedikit posisi duduk ke arah sang putri. Wanita itu menatap putrinya sambil tersenyum menenangkan. “Mama sudah akan punya cucu lagi?” tanya wanita itu seraya mengusap perut Tara. Tara mengangguk. Naya kemudian memeluk sang putri. “Selamat, Sayang. Jaga baik-baik calon cucu Mama.” Sementara para pria Hutama mendesah setelah mendengar titah sang mama. Bagaimana caranya menahan umpatan dalam hati, mengetahui masalah yang sedang menimpa adik kecil mereka. Ah, adik kecil yang tidak lama lagi akan memiliki bayi kecil. “Bagaimana kita

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN