Bab 19. Tidak Ada Piyama, Hanya Lingerie.

1458 Kata

“Kita masih bisa menambahkannya, Beb. Bagaimana?” “Sinting.” Arga tertawa terpingkal. Pria yang kini sudah berlutut dengan satu kaki itu menggeleng-gelengkan kepala melihat Tara melotot padanya. “Aku sedang membayangkan menemukan pria cinta sejatiku.” Tara menghentak napasnya. Wanita itu menatap kesal Argantara. Dasar laki-laki. Otaknya selalu saja m***m. “Malam ini kamu tidur di sofa,” ujar Tara mengingat di dalam kamar besar tersebut hanya disediakan satu ranjang saja. Arga menghentikan tawanya susah payah. Pria itu tidak menyahut. Arga melepas sepatu Tara kemudian memasukkan kaki kiri Tara ke dalam baskom berisi air es. “Biarkan begini dulu beberapa menit,” kata Arga sebelum beranjak berdiri. Arga memutar tubuh sambil melepas jas yang masih membalut tubuh tegapnya. Langkah kakinya

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN