Part 49 (Warning!)

1208 Kata

Pertama, Sakha kecup kening Naya. Yang telah dia tuntun hingga terbaring di ranjang berkelopak mawar merah di sana. Rambut Naya yang semula dikuncir, Sakha gerai seperti dirinya. Tahukah kalian? Jantung Naya memompa darah dengan ritme menggila. Debarannya tak kuasa ditahan-tahan, meledak seiring dengan hadirnya cumbuan Abang. Ini loh ... kekasih Naya waktu SD, yang dulu Abang masih seragam SMA, memang sempat mencuri ciuman di bibir Naya, tetapi baru kali ini Naya merasa terbakar lebih sekadar dibuat basah bibirnya. Yang sedang Sakha cumbui. Naya meremas apa pun yang dapat dia remas, kala di mana bibir Sakha berkunjung ke bibirnya, mengajak salaman lidah hingga mengaitkan benang-benang saliva. Mencurah nafsu berbasis pahala di malam pertama. Ah, Naya mengerang. Ciuman Abang sepe

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN