Part 50

1594 Kata

Sakha setia dalam diamnya. “Abang?” Naya penasaran, kok nggak gerak-gerak? Tapi deru napas Sakha begitu terasa di lehernya. “Abang, kok diem aja?” Nggan enak dong. Yang disumpal bagian bawahnya jadi merasa gimana-gimana gitu ya. Apalagi terasa ... pedih? Entahlah. Pokoknya gitu. Naya nggak pandai menjabarkan. Hingga kemudian dia dapati pergerakan Abang. Namun, bukan untuk bergerak maju mundur cantik seperti pengalaman orang yang diceritakan, melainkan melepas tautan. Naya meringis. Lalu Abang membaringkan diri di sebelahnya. Meringkuk memeluk Naya. Membuat Naya bertanya-tanya: Ada apa, sih? Kenapa? Apa memang seperti ini yang namanya malam pertama? “Abang? Tidak tahu saja kalau Sakha sedang syok berat dalam keterdiamannya. Pikiran napak tilas ke masa belajarnya dengan Pakde Kai

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN