Keesokan pagi, Cintya langsung mengajak Sena spa, sedangkan Natasha di ajak jalan – jalan Septian dan Rayyan di taman yang ada di dekat villa. “Wah, kakak baru tau kamu bertato. Padahal sudah tiga hari lebih kita bersama, kamu sih selalu pakai baju lengan panjang. Jadi nggak kelihatan, kan.” “Sudah lama kok tatonya,” Ujar Sena sembari menutupi tubuhnya dengan kimono handuk. Mereka di arahkan memasuki pemandian air hangat, baik Sena dan Cintya yang selesai di pijat, pada treatment selanjutnya berendam di air hangat yang ditaburi kelopak bunga sakura. “Nyamannya..” Desah Cintya sembari menyandarkan kepalanya di pinggiran jaccuzi. “Kakak lagi pusing, Dek.” Adu Cintya. Sena mengalihkan pandangannya, menatap kakaknya dengan kening berkerut. “Kenapa pusing?” “Kakak mau punya anak, meski nan