Suara tembakan itu begitu memekakkan telinga, begitu nyaring dan menyingkirkan senyapnya gelap gulita, hingga membuat beberapa penjaga yang Gama tinggalkan di luar tadi kini menerobos masuk ke dalam karena tahu saat ini keadaan tidak sedang baik-baik saja. Suara pekikan nyaring bernada penuh kesakitan menyusul setelahnya, tatapan penuh kebencian dilayangkan pria paruh baya itu pada anaknya. "Anak sialan! Seharusnya aku memang membunuhmu sejak dulu," desisnya sembari menahan sakit di tangan yang mengeluarkan darah akibat tembakan dari Zayn yang lebih dulu mengenainya. "Kau memang sudah berusaha membunuhku tiga kali," sahut pria itu datar. "Tapi kurasa memang Tuhan sangat baik padaku, atau entah memang kau yang t***l hingga selalu saja gagal," imbuhnya sinis. Zayn maju dengan suara tongk