Bab 38 "Anugerah Terindah"

1147 Kata

“Dok, bagaimana kandungan istri saya?” tanya Reza. “Alhamdulillah kandungannya sehat, Pak. Usia kehamilan ibu Riri sudah memasuki minggu ke sepuluh,” jawab dokter tersebut. “Ahlamdulillah,” ucap Reza dengan lirih. Seusai memeriksakan kandungan Riri ke rumah sakit, Reza mengajak Riri ke kantornya. Dia benar-benar ingin istrinya tidak bekerja lagi, tidak sibuk di butik, di restorannya barunya juga. “Sayang, mau cokelat,” pinta Riri. “Oke kita mampir ke mini market sebelah sana, sekalian ke SPBU,” jawab Reza. Riri menyandarkan kepalanya di lengan suaminya. Reza mengecup keningnya. Reza merasakan Riri memang manja akhir-akhir ini. “Apa kamu merasa pusing?” tanya Reza. “Enggak, rasanya begah perutnya,” jawab Riri. “Pengin muntah?” tanya Reza. “Enggak, Sayang. Aku Cuma pengin cokelat s

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN