Mereka tahu tidak mungkin bisa menyembunyikan lebih lama lagi soal kondisi Vian dari Nay. Cuma, tidak menyangka akan secepat ini terbongkar. Gara-gara usil ngeprank Kenes, malah kena batunya jadi ketahuan oleh Nay. Tidak punya pilihan lain, setelah memberitahu yang sebenarnya mereka pun mengantar Nay ke kamar sebelah untuk menjenguk abangnya. Berjalan tertatih dengan dipapah suaminya, air mata Nay tidak berhenti mengalir. Kehilangan calon anaknya saja sudah membuatnya hancur, sekarang justru tahu kalau abangnya terluka separah itu demi menyelamatkan nyawanya. “Pelan-pelan jalannya, Beb! Aku bopong, ya?” lontar Daren yang khawatir melihat istrinya meringis. Tadi saking khawatir melihat Nay menangis dan marah, dia sampai lupa memakai kursi roda untuk istrinya. “Nggak usah,” gelengnya. “

